7 Tanda Inner Child Masih Terluka, Kamu Merasakannya?
Inner child adalah bagian dari alam bawah sadar manusia yang dapat menciptakan masalah emosional pada seseorang di sepanjang hidupnya. Inner child dapat memengaruhi hubungan seseorang dengan orang lain, mengingatkan rasa sakit akibat penolakan atau diintimidasi, pengalaman masa kecil yang traumatis, dan sebagainya.
Seorang anak yang ketika kecil tidak merasa aman, dicintai, atau diakui, alias memiliki luka pada inner child maka saat mereka tumbuh dewasa akan merasakan luka yang melekat sepanjang umur mereka. Luka dan trauma masa lalu atau masa kecil dapat sangat memengaruhi cara orang dewasa memandang dunia, diri mereka sendiri, dan hubungan mereka dengan orang lain.
Dikutip dari Regain, batin anak atau inner child adalah bagian dari diri kita yang masih terlalu kecil untuk bersuara dan terlalu muda untuk mengungkapkan rasa sakit pada masa kecil kita dengan cara yang dapat dipahami oleh orang dewasa pada umumnya. Inner child merupakan hal yang valid dan jika dibiarkan dapat menyebabkan masalah serius dalam kehidupan dewasa setiap orang.
Jika tidak ditangani dengan baik, luka lama di masa kecil dapat menyebabkan seseorang merasakan tanda-tanda di bawah ini. Apa saja?
1. Selalu Merasa Bersalah
Selalu merasa bersalah/Foto: Pexels/Monstera Production
Dilansir dari Kinder World, salah satu tanda inner child-mu masih terluka adalah adanya rasa bersalah dan rasa tidak pantas. Hal ini disebabkan oleh pengalamanmu ketika anak-anak, di saat kamu sering disalahkan oleh orangtua sehingga kamu mengalami rendahnya harga diri dan rasa bersalah yang berkepanjangan hingga dewasa.Â
2. Mudah Membesarkan Masalah Kecil
Mudah membesarkan masalah kecil/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Dikutip dari LumoHealth, tanda berikutnya adalah reaksi yang berlebihan seperti sangat marah ketika menghadapi masalah atau mengalami gangguan kecil. Sudah dilupakan atau masih diingat, penderitaan di masa kecilmu dapat membekas dan tidak menutup kemungkinanmu terkena masalah mental dan emosional sehingga mudah sekali marah oleh perkara-perkara kecil.
3. Tidak Harmonis dengan Keluarga
Tidak harmonis dengan keluarga/Foto: Pexels/Cottonbro studio
Tanda yang satu ini mencakup ketegangan, tidak nyaman, merasa ditolak atau dikucilkan antara kamu dan orangtua di rumah. Apa pun masalah yang terjadi, kamu selalu menjadikan masalah antara kamu dan orangtua di masa kecilmu sebagai pemicunya.
4. Sulit Menjaga Hubungan yang Sehat
Sulit menjaga hubungan yang sehat/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Indikator inner child-mu masih memengaruhi dirimu adalah adanya ketidakmampuanmu dalam membentuk dan memelihara hubungan yang stabil, sehat, dan langgeng dengan orang baru atau teman. Hal ini ditandai ketika kamu seringkali kehilangan persahabatan, putus hubungan, atau keluar dari pekerjaan.
5. Depresi
Depresi/Foto: Pexels/Ekaterina Bolovtsova
Inner child yang masih terluka juga dapat menyebabkan perasaan sedih, putus asa, hampa, kemarahan, frustrasi karena hal kecil, gangguan tidur, gangguan kecemasan atau kegelisahan, perasaan tidak berharga, dan berkurangnya nafsu makan.
6. Perasaan Marah yang Mendalam
Perasaan marah yang mendalam/Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko
Kemarahan adalah respons umum pada orang yang menderita trauma, pelecehan, atau penelantaran. Perlakuan seperti itu dapat membuat seseorang merasa dikhianati dan tidak percaya pada orang lain, sehingga mereka mungkin cepat marah ketika merasa ada sesuatu yang tidak adil. Melampiaskan amarah juga bisa menjadi cara untuk mengatasi emosi dan rasa tertekan.
Jika kamu mendapati kamu mudah marah atau frustrasi, mungkin itu adalah tanda kamu memiliki luka batin di masa kecil yang belum terselesaikan dan masih berdampak pada hidupmu.Â
7. Masalah Kesehatan Mental
Masalah kesehatan mental/Foto: Pexels/Engin Akyurt
Pelecehan, trauma, dan penelantaran juga dapat membuat seseorang lebih rentan terkena berbagai masalah kesehatan mental termasuk depresi, kecemasan, dan PTSD.
Ada baiknya bila kamu berkonsultasi pada konselor, psikolog, atau psikiater bila mulai merasakan ketakutan dan kecemasan di sekitar orang atau situasi tertentu, perubahan suasana hati yang ekstrem, kelelahan berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, mengalami gangguan ingatan, dan ketidaknyamanan pada perasaan atau mental lainnya.
Lalu, bagaimana cara menyembuhkannya?
Cara menyembuhkan inner child yang terluka/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Ada empat cara yang bisa kamu coba lakukan untuk menyembuhkan luka masa kecilmu, yaitu sebagai berikut:
Mindfulness
Temukan tempat yang tenang untuk latihan pernapasan dan mengosongkan pikiran. Biarkan kamu memikirkan peristiwa yang terjadi di masa lalu dan rasakan emosi apa yang hadir saat kamu mengingat peristiwa tersebut. Perhatikan bagaimana tubuhmu bereaksi dan memunculkan emosi dari pikiran itu.
Maafkan Diri Sendiri
Berusaha lepaskan masa lalu dan maafkan dirimu sendiri atas apa yang pernah terjadi pada dirimu. Akui kesalahanmu dan sadari bahwa ada beberapa hal yang berada di luar kendalimu untuk meringankan stres dan kecemasan yang membebani perasaanmu selama ini.
Buat Jurnal
Tulislah dalam jurnal tentang pikiran dan perasaanmu. Menulis dapat membantumu memahami emosimu saat ini dan membantumu memahami apa yang "dirimu di masa kecil" butuhkan dan inginkan.
Tulis Surat untuk Masa Kecilmu
Tuliskan perasaan, pemikiranmu, dan bagaimana kamu mengakui kepedihan dirimu di masa kecil dan berikan 'dia' keyakinan bahwa mereka tidak perlu merasa bersalah atas kepedihan yang dia alami. Surat-surat ini adalah cara untuk mengasuh kembali inner child-mu dan memberikannya rasa aman serta dicintai.
____
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!