7 Tanda Kamu Butuh Slow Living, Hati-hati Burnout!
Apakah kamu pernah merasa semua aktivitas sehari-hari berjalan sangat cepat, tapi kamu sendiri tidak benar-benar hadir di dalamnya? Bisa jadi pagi-pagi kamu sudah harus bangun, berangkat ke tempat kerja, menjalankan rutinitas, lalu tiba-tiba hari sudah malam tanpa kamu benar-benar menikmati satu momen pun.
Jika kamu sering mengalami hal ini, sebaiknya kamu lebih waspada. Pasalnya, bisa jadi tubuh dan pikiranmu sedang memberi sinyal bahwa kamu perlu memperlambat hidup.
Tidak dapat dipungkiri, gaya hidup modern seperti sekarang kerap menuntut kita untuk beraktivitas secara cepat agar tetap produktif. Padahal, gaya hidup seperti itu juga bisa berdampak buruk pada kondisi tubuh dan mental kamu, kamu bisa merasa kelelahan, tidak semangat, burnout, hingga merasa hampa.
Hal-hal tersebut bisa jadi sinyal bahwa kamu butuh memperlambat gaya hidup atau yang sekarang disebut sebagai slow living. Slow living bukan berarti membuatmu jadi berhenti dari aktivitas sehari-hari, tapi justru memperlambat ritme hidupmu agar aktivitasmu sehari-hari terasa lebih seimbang dan bermakna.
Dengan menerapkan slow living, kamu bisa terbantu untuk lebih terhubung dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Slow living juga akan membantumu agar bisa berhenti sejenak, memperhatikan setiap napasmu, dan menikmati setiap momen yang sering terlewat.
Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui beberapa ciri-ciri yang menandakan bahwa kamu butuh slow living, seperti berikut ini.
Sering Merasa Kewalahan
Sering Merasa Kewalahan/ Foto: Freepik.com
Jika kamu sering merasa terus-menerus lelah, tidak mendapatkan tidur yang nyenyak, bangun pagi dengan perasaan tidak segar, hal itu bisa menjadi suatu sinyal bahwa tubuh dan pikiranmu sedang lelah.
Gaya hidup yang terlalu cepat dan penuh dengan tekanan bisa menimbulkan stres yang pada akhirnya berdampak negatif pada kondisi fisik dan mentalmu.
Sulit Konsentrasi
Sulit Konsentrasi/ Foto: Freepik.com
Saat pikiranmu sering dipenuhi oleh berbagai tugas, deadline, sekaligus kekhawatiran, hal ini bisa memicumu untuk sulit fokus dan tidak mindful menjalani aktivitas sehari-hari.
Ada baiknya jika saat gejala ini muncul, kamu mulai memperlambat hidup agar dapat mengembalikan koneksi dengan diri sendiri. Slow living juga akan membantumu lebih sadar dan perhatian terhadap kondisimu sekarang.
Mood Swings
Mood Swings/ Foto: Freepik.com/benzoix
Waspada ketika kamu sering mengalami perubahan suasana hati. Bisa jadi kamu mudah marah, sulit mengendalikan emosi, dan mudah bereaksi secara berlebihan ketika berhadapan dengan hal-hal kecil.
Hal itu dapat menjadi tanda bahwa kamu sedang burnout, kewalahan, dan lelah dengan aktivitas sehari-hari yang padat dan cepat sehingga membutuhkan berhenti sejenak dari kesibukan ini.
Cemas
Cemas/ Foto: Freepik.com
Kesibukan sehari-hari, tuntutan mengerjakan sesuatu dengan cepat dapat membuatmu jadi stres dan cemas. Kecemasan dapat muncul dalam bentuk pikiran yang selalu overthinking, rasa gelisah, otot jadi tegang, dan kecenderungan untuk berpindah-pindah tugas. Kamu mungkin juga akan merasakan jantung jadi berdebar, sulit untuk bernapas, atau mengalami serangan panik.
Kinerja Kerja Mulai Menurun
Kinerja Kerja Mulai Menurun/ Foto: Freepik.com/pvproductions
Ketika kamu kewalahan dan lelah, bisa jadi hal ini pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja pekerjaanmu. Misalnya, jika kamu terus menerus bangun dalam keadaan yang tidak segar, kamu akan sulit untuk fokus saat bekerja yang pada akhirnya membuatmu menimbulkan kesalahan dan performa kerja menurun.
Kehilangan Minat
Kehilangan Minat/ Foto: Freepik.com/Jcomp
Kehilangan minat atau yang bisa disebut sebagai apatis atau anhedonia ini akan membuatmu jadi kehilangan kesenangan atau kebahagiaan saat menjalani hidup dan aktivitas sehari-hari yang padahal sebelumnya hal itu membuatmu tertarik. Kamu mungkin juga akan berhenti merayakan ulang tahun atau hari raya, bahkan meninggalkan hobi yang dulu kamu sukai.
Mulai Melakukan Mekanisme Koping yang Tidak Sehat
Mulai Melakukan Mekanisme Koping yang Tidak Sehat/ Foto: Freepik.com
Ketika kamu tidak lagi bisa melambat dan terus menerus stres, kamu mungkin akan mulai melakukan beberapa kebiasaan yang buruk seperti merokok, minum alkohol, atau bahkan penggunaan obat-obatan tertentu untuk membantu menjalani hari. Kamu juga mungkin menyadari munculnya kebiasaan baru, seperti makan terlalu sedikit, makan berlebihan, atau menghindari semua interaksi sosial.Â
Itu tadi ciri-ciri yang menandakan bahwa kamu sedang butuh slow living. Dengan mengetahui pertanda di atas, kamu mungkin jadi lebih aware akan kondisi tubuhmu dan mampu memberikan yang terbaik agar tetap sehat baik secara fisik dan mental.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!