Ahli Ungkap Keterampilan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Ini Paling Sering Diabaikan! Apa Saja?

Retno Anggraini | Beautynesia
Rabu, 08 Nov 2023 22:30 WIB
Ahli Ungkap Keterampilan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Ini Paling Sering Diabaikan! Apa Saja?
Ahli Ungkap Keterampilan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Ini Paling Sering Diabaikan/Foto: Freepik.com/sherry

Anak-anak dengan kecerdasan emosional tinggi memiliki alat yang mereka perlukan untuk menavigasi perasaan dan hubungan mereka dengan cara yang sehat dan aman. Komponen kuncinya meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi. Namun, yang mengejutkan, hal yang paling diabaikan adalah empati.

Orangtua dari anak-anak yang paling cerdas secara emosional memberikan contoh dan mengajari anak-anak mereka 4 keterampilan empati sejak usia muda. Apa saja? Yuk, cari tahu di bawah ini seperti yang telah dilansir dari CNBC.

1. Mengambil Perspektif yang Berbeda

Ahli Ungkap Keterampilan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Ini Paling Sering Diabaikan
Ilustrasi/Freepik.com/bristekjegor

Pengambilan perspektif tidak berarti memiliki pengalaman yang sama dengan orang lain atau memutuskan apakah pengalamannya nyata. Ketika seorang anak menarik-narik bajunya dan berkata, “Gatal, saya tidak suka. Saya ingin baju yang berbeda,” kita dapat mencontohkan pengambilan perspektif dengan meyakini bahwa mereka benar.

Bukan tugas orangtua untuk meyakinkan mereka bahwa baju tersebut benar-benar nyaman dan mengingatkan mereka bahwa mereka pernah memakai baju tersebut sebelumnya. Tugas orangtua adalah keluar dari diri mereka sendiri dan menjadi saksi pengalaman anak mereka.

2. Menghindari Penghakiman

Ahli Ungkap Keterampilan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Ini Paling Sering Diabaikan/Foto: Freepik.com/sherry

Menghindari penghakiman berarti melatih kewaspadaan terhadap bias kita dan mengatur diri sendiri sehingga kita dapat melihat pengalaman anak tanpa menggunakan kacamata yang bias.

Jadi, alih-alih menjawab dengan, “Kamu tidak perlu terlalu kesal. Itu hanya kemeja. Kita bisa memperbaikinya,” alangkah lebih baik menjawab dengan, “Kamu benar-benar kesal karena hal ini sangat tidak nyaman.”

3. Mengenali Emosi

Ahli Ungkap Keterampilan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Ini Paling Sering Diabaikan
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/senivpetro

Mengenali emosi berarti menghubungkan dengan apa yang anak rasakan, bukan alasan mereka merasakannya. Jadi, ketika anak datang kepada kita dengan kesal, luangkan waktu sejenak untuk mengutarakan dengan lantang apa yang mereka rasakan.

Kemudian ingat dan bagikan saat kita menghadapi emosi yang mereka ungkapkan, sehingga kita dapat terhubung dengan mereka tentang bagaimana rasanya. Hal ini mengajarkan mereka bahwa jika mereka tahu seperti apa rasanya kekecewaan, mereka dapat memilih untuk berempati terhadap perasaan itu.

4. Mengomunikasikan Pemahaman

Ahli Ungkap Keterampilan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Ini Paling Sering Diabaikan/Foto: Freepik.com/v.ivash

Mengomunikasikan pemahaman kita tentang emosi adalah ketika keterhubungan terjadi, kita memiliki kesempatan untuk mengatakannya. Misalnya, ketika kita memberi tahu teman kita bahwa kita merasa lelah dan teman kita turut merasakan kepedihan kita karena mereka benar-benar mendengarkan, ini bisa disebut sebagai mengomunikasikan pemahaman.

Ketika anak melihat orangtua melakukan ini untuk orang yang disayangi, mereka menyerap pelajaran berharga tentang bagaimana menjadi teman dan anggota komunitas yang lebih baik.

Mengajarkan Empati dengan Memberi Contoh

Ahli Ungkap Keterampilan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Ini Paling Sering Diabaikan
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/bristekjegor

Sama seperti kita membangun keterampilan pengaturan diri dengan melakukan pengaturan bersama  anak, kita juga mengajarkan kecerdasan emosional dengan merespons anak-anak dengan empati. Terhubung dengan anak dan bayangkan pesan apa yang mungkin ada dibalik perilaku mereka.

Percayalah bahwa mereka adalah manusia yang baik dan biarkan mereka melakukan kesalahan. Ketika kita melakukan ini, kita mengajari mereka bahwa cinta kita terhadap mereka bersyarat.

Dan ingatlah untuk berhenti terlalu sering memanjakan anak dengan alasan cinta. Karena semakin sedikit orangtua memanjakan anak, semakin cepat juga anak berkembang menjadi pribadi yang mandiri.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE