Alasan Flexing Alias Pamer Kekayaan di Medsos Bisa Berbahaya! Dirampok Seperti Selebriti Ini Salah Satunya

Fina Prichilia | Beautynesia
Jumat, 18 Feb 2022 17:00 WIB
Alasan Flexing Alias Pamer Kekayaan di Medsos Bisa Berbahaya! Dirampok Seperti Selebriti Ini Salah Satunya
/Foto: Freepik/Suracak-Ch

Sering melihat konten berisikan orang yang gemar memperlihatkan barang mewahnya? Nggak sekali dua kali, bahkan tampak sudah jadi andalan mereka. Nggak cuma barang branded, tapi juga memperlihatkan liburan ke luar negeri dan kerap makan di restoran fancy.

Inilah yang dinamakan flexing, Beauties. Menariknya, fenomena ini kerap dilakukan oleh orang yang nggak kaya betulan. Menurut Prof. Rhenald Kasali dikutip dari akun YouTube dirinya, orang kaya betulan justru tidak suka pamer.

Mungkin kamu sempat berpikir bahwa media sosial sebagai wadah berekspresi dengan bebas, termasuk nggak permasalahkan konten flexing itu sendiri. Tetapi sebagai pertimbangan, hal tersebut rupanya berisiko datangkan bahaya. Apa saja?

Mendatangkan Pencuri

Kim Kardashian/Foto: Instagram.com/kimkardashianKim Kardashian/Foto: Instagram.com/kimkardashian/ Foto: Riswinanti Permatasari

Mengutip The Richest, terdapat penelitian yang menunjukkan ada sekitar 8 persen orang yang bisa jadi sasaran pencurian, hanya dengan melihat setiap gerakan mereka di media sosial.

Beberapa selebriti juga diketahui dirampok setelah memamerkan kekayaan mereka. Ini karena membuat perampok jadi tahu kapan mereka ada di rumah atau tidak, dan letak target incaran yang ingin mereka curi.

Mengutip CNBC Indonesia, Kim Kardashian dirampok di Paris dan media sosialnya dianggap yang menjadi insiden tersebut.

Berpotensi Memaksakan Keadaan

pinjam utangIlustrasi meminjam uang/Foto:pexels.com/karolina-grabowska

Nggak jarang kita mendengar berita orang yang hanya tampilan luar saja mewah, padahal di dalamnya ia melakukan berbagai cara untuk menutupi. Termasuk melakukan aksi penipuan hingga terjerat utang.

Terlebih semakin dimudahkan dengan fasilitas penyedia jasa utang yang bisa didapat secara praktis saat ini. Menurut perencana keuangan, berutang sebenarnya bukan hal yang buruk, bila dimanfaatkan untuk tujuan yang tepat.

"Apabila tujuannya untuk flexing, untuk ngakunya healing atau hanya untuk pencitraan saja, demi mengisi konten di sosmed, bahaya. Karena kita hanya akan terjebak, uang kita hanya muter untuk bayar pay later itu saja. Jadi kita mengonsumsi hal-hal yang sebenarnya sudah di luar kemampuan kita," terang Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, dikutip dari detikFinance.

"Karena ya kenapa alasannya pakai pay later, pakai kartu kredit demi mengejar kesenangan saat ini. Tapi kita harus bayar utang kita di kemudian hari. Kadang ada orang seperti itu, sebenarnya dihitung penghasilannya sudah minus, tapi dipaksain lagi lewat pay later untuk kepentingan yang tidak urgent," tambahnya.

Orang-orang yang kerap flexing memang terkadang ada pula yang ditemui untuk tujuan tertentu seperti kepentingan penjualan atau strategi marketing, Beauties, seperti tengah memasarkan produk tertentu.

Tapi kamu juga perlu waspada sebab ada juga yang cuma untuk penipuan belaka, dengan harapan kamu bisa mengikuti bisnis yang telah mereka geluti, yang tampak kelihatan sudah sukses. Karenanya tak sedikit yang terjerat investasi bodong.

Nah, kamu termasuk yang menyukai atau sebaliknya dari konten flexing?

[Gambas:Video Beautynesia]

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.