Alasan Mengapa Orang Kaya Suka Memamerkan Kekayaannya, Penasaran?

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Jumat, 25 Mar 2022 12:00 WIB
Alasan Mengapa Orang Kaya Suka Memamerkan Kekayaannya, Penasaran?
Alasan mengapa orang kaya memamerkan kekayaannya/ Foto: Freepik.com/Halayalex

Aksi ‘pamer kekayaan’ belakangan ini memang tengah hangat menjadi perbincangan. Terlebih lagi adanya sejumlah figur yang dikenal luas karena aksi tersebut. Figur-figur ini diketahui memiliki banyak harta kekayaan yang membuat banyak orang menyebutnya ‘crazy rich’.

Terlepas dari berbagai anggapan dan respon yang muncul, perilaku orang kaya memamerkan kekayaan ini cukup menarik untuk dibahas. Terutama dari sisi psikologi yang tentunya bisa menganalisis aspek perilaku secara lebih mendalam.

Dikutip dari laman Careers And Money, berikut adalah beberapa alasan mengapa orang kaya memamerkan kekayaannya.

Rasa Tidak Aman dan Keinginan yang Kuat untuk Diterima

Ilustrasi memegang banyak uang/ Foto: Freepik.com/Suphaporn
Ilustrasi memegang banyak uang/ Foto: Freepik.com/Suphaporn

Alasan pertama ini mengarah pada rasa tidak aman dan keinginan yang kuat untuk diterima. Berdasarkan psikologi manusia, memamerkan uang, harta benda ataupun kekayaan seperti mobil mewah, pesawat pribadi, dan barang-barang mahal lainnya, bisa dipicu oleh rasa tidak aman yang mengakar dan keinginan yang kuat untuk diterima.

Hal ini semakin kuat, terutama bagi anak-anak muda yang telah memperoleh kekayaan dalam rentang waktu yang relatif singkat.

Menilai Kehidupan dari Aspek Materi

Ilustrasi berbelanja dengan teman/ Foto: Freepik.com/Halayalex
Ilustrasi berbelanja dengan teman/ Foto: Freepik.com/Halayalex

Tahukah kamu Beauties, bahwa analisis perilaku menunjukkan bahwa beberapa orang kaya dapat memamerkan uang atau kekayaan mereka melalui kepemilikan pesawat pribadi, mobil mewah, dan mobil sport karena ketidakmampuan mereka untuk memahami pentingnya hubungan termasuk koneksi sosial dalam perspektif yang tepat.

Pemahaman mereka tentang makna kehidupan yang sebenarnya, serta sistem nilai yang harus diikuti secara umum, mungkin juga tidak sesuai dengan sasaran. Dengan kata lain, mereka kemungkinan lebih cenderung menilai kehidupan dari aspek materi dan kurang menyadari bahwa makna kehidupan tidak sekadar soal materi belaka.

Padahal apabila dilihat dari contoh konkret di dunia nyata, kemungkinan Beauties bisa melihat bahwa banyak dari mereka para orang kaya yang menghadapi sejumlah persoalan seperti proses perceraian yang tidak sehat, dipenjara maupun kasus-kasus lainnya.

Adanya Anggapan Bahwa ‘Uang Adalah Segalanya’

Ilustrasi mendapat uang/ Foto: Freepik.com/Diana.grytsku
Ilustrasi mendapat uang/ Foto: Freepik.com/Diana.grytsku

Alasan yang satu ini juga cukup sering didengar dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa orang kaya yang memilih untuk memamerkan uang maupun kekayaan mereka, karena cenderung memiliki anggapan bahwa uang dapat membeli kebahagiaan bagi mereka.

Hal ini biasanya diwujudkan lewat pembelian benda-benda material yang terbilang mewah dan mahal seperti mobil sport, pesawat pribadi, berlian dan lain sebagainya. Namun sayangnya, tindakan ini dapat dengan mudah mengambil bentuk pola perilaku.

Jika terus dibiarkan, maka bisa menjadi kebiasaan yang menghilangkan perspektif lain untuk melihat bahwa selain uang, banyak aspek yang bisa mendatangkan rasa kebahagiaan dalam hidup.

Konteks yang Perlu Dipahami dalam Istilah ‘Pamer Kekayaan’

Ilustrasi berpikir/ Foto: Freepik.com/Drobotdean
Ilustrasi berpikir/ Foto: Freepik.com/Drobotdean

Sebelum terlanjur membangun stigma negatif tentang perilaku ‘pamer kekayaan’ ini, Beauties perlu memahami bahwa ada konteks yang perlu diperhatikan. Ya, memamerkan uang, kekayaan dan sejenisnya, tergantung pada bagaimana orang lain memandang tindakan tersebut.

Perilaku dan niat dari mereka yang pamer tidak sepenuhnya bisa diketahui oleh orang lain yang melihatnya. Apakah niatnya memang ingin pamer? Atau tidak ada niatan pamer sebenarnya, tapi memang kebetulan saja kesehariannya sudah tergolong mewah bagi sebagian orang.

Oleh karenanya, daripada selalu memberi anggapan negatif, cobalah melihat sisi positif yang mungkin dapat diambil. Atau bila merasa malas, kamu tentu punya pilihan untuk tidak melihat konten-konten flexing mereka.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE