
Anak Tumbuh dengan 2 Bahasa, Apakah Bisa?

Memiliki anak di era digital dan globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua. Selain memperhatikan tumbuh kembang fisik si kecil, Mommy juga harus mempersiapkan anak untuk bisa memiliki keterampilan-keterampilan sosial lainnya. Salah satu yang paling banyak dipertimbangkan oleh orangtua adalah kemampuan berbicara bahasa asing.
Sayangnya, banyak orang berpikir bahwa mengajarkan anak dua bahasa sekaligus berisiko membuat anak bingung dan malah lambat dalam bicara. Padahal kenyataannya banyak anak yang tumbuh dalam lingkungan bilingual dan berhasil mencerna dua bahasa sekaligus.
Perkembangan Anak dalam Lingkungan Bilingual
Banyak orang mungkin berpendapat bahwa lingkungan bilingual dapat mengakibatkan anak terlambat untuk berbicara karena ia "bingung" dalam mencerna bahasa yang diterimanya. Padahal kenyataannya ini tidak serumit itu. Di dunia ini banyak sekali anak-anak yang bisa tumbuh dalam lingkungan dua bahasa atau lebih. Misalnya saja anak yang lahir dari pasangan yang memiliki dua bahasa berbeda. Biasanya, si anak akan bisa memahami dan aktif berbicara dua bahasa tersebut seperti penutur asli.

Manfaat Membiasakan Anak Tumbuh dalam 2 Bahasa
Anak-anak yang tumbuh dalam dua bahasa sekaligus ternyata memiliki banyak keuntungan. Beberapa di antaranya adalah:
- Keterbukaan pikiran
- Peluang kerja masa depan
- Anak jadi lebih mudah belajar bahasa lain
- Pendidikan budaya yang lebih beragam (jadi lebih familiar dengan sastra, film, perspektif, musik, drama dari berbagai bahasa.)
- Peningkatan kemampuan untuk fokus
Argumen terbesar yang melarang pengenalan banyak bahasa pada usia dini adalah menghindari anak kebingungan dan terlambat dalam berbahasa. Namun, penelitian terbaru membuktikan sebaliknya.
Cara Mengajarkan 2 Bahasa Sekaligus
Pada dasarnya tidak ada satu metode yang paling tepat untuk mengajarkan 2 bahasa sekaligus pada anak sejak dini. Namun, tidak bisa dipungkiri sebagian besar anak-anak yang sukses menjadi penutur asli dalam dua bahasa memiliki pola perlakuan yang kurang lebih mengarah pada beberapa metode, di antaranya:
1. One Person One Language
Jika kamu ingin mengajarkan anak bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tetapkan bersama pasanganmu siapa yang akan bertanggung jawab untuk mengajarkan bahasa Indonesia dan siapa yang akan bertanggung jawab untuk mengajarkan bahasa Inggris. Dengan kata lain, anak akan terbiasa berbicara satu bahasa pada satu orang untuk membuatnya lebih aktif dalam bicara dan mengurangi risiko mixing dalam berbahasa.

2. Buat Aturan Waktu dan Tempat
Metode Waktu dan Tempat umumnya digunakan di sekolah bilingual. Ini berarti anak akan memiliki aturan untuk berbicara satu bahasa berdasarkan waktu dan tempat. Kamu juga bisa menerapkan metode ini di rumah untuk membuat anak terbiasa berbicara bahasa asing secara aktif.
3. Aturan Penggunaan Bahasa
Sebagian orangtua yang berhasil mengajarkan anak dua bahasa ternyata menerapkan aturan penggunaan bahasa berdasarkan konteks. Misalnya jika anak sedang membicarakan sekolahnya, ia harus berbicara dalam bahasa Inggris. Namun, untuk urusan rumah dan personal, ia akan menggunakan bahasa Indonesia.

Apapun metode yang kamu pilih, jangan ragu untuk mulai menerapkan pembelajaran dua bahasa sejak dini. Pasalnya, cara ini juga bisa membantumu perkembangan kognitif anak lebih baik lagi.