Ibu Muda Wajib Tahu, Ini Dia Kiat Ajak Anak Bebas Bercerita Tanpa Takut
Sebagai ibu muda, pastinya kamu ingin anak berani bercerita secara jujur, tanpa ada rahasia yang ditutupi. Kerap mungkin kamu pernah bingung saat anak cenderung diam, tidak banyak berbicara, tapi terlihat murung.
Beauties mungkin mulai menerka bisa jadi ada hal yang tidak baik-baik saja pada diri anak. Di sisi lain, kamu menduga jangan-jangan ada suatu hal penting yang sedang ditutupi oleh anak. Mungkin mereka malu, takut dimarahi, maka tidak mau bercerita apa adanya.
Berikut tips yang telah dirangkum oleh Beautynesia dari jurnal psikologi yang ditulis oleh Bowlby dengan judul A Secure Base: Parent-Child Attachment and Healthy Human Development. Simak ulasannya, Beauties supaya anak lebih bebas bercerita tanpa rasa takut!
1. Tidak Perlu Buru-Buru Memberi Tanggapan
![]() Tidak Buru-buru memberi tanggapan/Foto: Freepik/tirachardz |
Membuat anak berani bercerita, tentu harus dimulai dari sebuah kebiasaan. Sebagai ibu, sebaiknya tidak buru-buru memberi respon. Biasakan untuk selalu mendengar cerita anak hingga tuntas dengan hati. Bayangkan kamu ada di posisi anak. Jangan hanya memakai sudut pandang sebagai orang tua yang sudah dewasa.
Biarkan anak merasa dihargai perasaan dan kesulitan yang sedang dihadapi dari kacamata anak-anak. Ke depannya, anak pun akan merasa nyaman dan lebih berani bercerita apa adanya, karena mereka merasa aman dan nyaman. Bahkan percaya pada orang tuanya.
2. Gunakan Kata-Kata yang Tidak Menggurui
Gunakan Kata-Kata yang Tidak Menggurui/Foto: Freepik.com/Freepik
Saat kamu hendak memberikan ide atau pendapat, sebaiknya sebagai orangtua berhati-hati dalam memilih kalimat. Anak mungkin sangat ingin meluapkan rasa takut, cemas, marah yang terjadi di sekolah atau hal-hal yang sedang jadi kebingungan mereka.
Ketika kamu sebagai ibu muda berhasil memberikan pendapat tanpa menggurui, mungkin anak akan mau mendengar dan aktif bertanya, tanpa menyimpan rahasia. Kamu jadi tahu permasalahan sebenarnya yang tengah membebani anak, karena anak bercerita dengan jujur, tanpa ada yang ditutupi.
Maka meskipun kamu mengetahui solusi terbaik, tetap buka ruang untuk berdiskusi, misal bertanya, "Kalau menurut kamu sebaiknya gimana?" atau "Apa rasanya saat tadi bermain di sekolah sama teman?" Adanya komunikasi dua arah yang tidak menggurui maka akan mendorong anak untuk bebas bercerita tentang apa pun perasaan mereka.
3. Stop Merespon dengan Candaan
Stop Meremehkan Cerita Anak dengan Candaan/Foto: Freepik.com/Freepik
Saat seorang anak ingin bercerita, ia tentu berharap orang tuanya dapat memahami dan tidak meremehkan ceritanya. Jika kamu merespon keluhan anak yang berhubungan dengan perasaan hanya dengan cara mengalihkannya, bahkan melontarkan candaan, bisa jadi anak merasa ceritanya diremehkan atau diabaikan.
Kasus lain, anak bisa merasa permasalahannya itu tidak penting dan tidak pantas untuk diceritakan. Maka, jadilah seorang teman yang jujur dan menampilkan kepedulian. Jika ada hal yang membuatmu bingung, jadilah jujur dan sampaikan kepada anakmu. Kamu juga perlu meluangkan waktu khusus untuk membahas dan mendengar cerita dan keluh kesah dari anak, supaya ia benar-benar merasa dihargai.
4. Punya Rasa Ingin Tahu untuk Cerita Anak
Punya Rasa Ingin Tahu untuk Cerita Anak/Foto: Freepik.com/Freepik
Memiliki rasa ingin tahu pada cerita anak bukan berarti kamu terjebak pada rasa 'kepo' semata, Beauties. Namun ini artinya, kamu ingin selalu mendapatkan update atau perkembangan dari cerita yang disampaikan anak.
Apakah rasa negatif berupa ketakutan anak bertambah, atau anak merasa lebih baik tentang kegiatan yang ia ceritakan di sekolah, bagaimana perasaan anak berada di dalam lingkungan pergaulan atau pertemanannya. Tunjukan rasa ingin tahu kamu dengan empati. Kamu dapat menggunakan kata-kata berikut, "Mama siap untuk dengerin cerita kamu. Mama juga akan usaha bantu sebisanya, ya."Â
5. Sering Lakukan Aktivitas Seru dengan Anak
Sering Lakukan Aktivitas Seru dengan Anak/Foto: Freepik.com/Freepik
Beauties, kamu perlu juga meluangkan waktu untuk bermain atau melakukan hobi dan kegiatan seru bersama anak. Biarkan anak yang menentukan permainan apa yang ingin dimainkan. Sebisa mungkin kamu juga melibatkan mereka untuk mengajarkan kamu cara bermain permainan itu.
Kemudian, kamu dapat bertanya apa perasaannya usai bermain bersama. Tak hanya menambah kedekatan, tapi hal ini juga bisa membuat anak merasa akrab, dianggap sebagai teman dan nyaman untuk mengutarakan perasaan tanpa rasa takut pada orang tua.
Oke, Beauties berikut tadi beberapa tips yang membantu kamu untuk lebih dekat dan membuat anak berani bercerita tentang perasaannya tanpa rasa takut. Selamat mencoba, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
