
Anti Burnout, Ini 3 Tips untuk Mengetahui Apakah Perusahaan yang Kamu Lamar Mendukung Work Life Balance!

Kini work life balance tampaknya menjadi sesuatu yang sangat diidam-idamkan oleh banyak pekerja. Terlebih di saat pandemi, di mana waktu antara bekerja dan kehidupan pribadi menjadi sangat kabur akibat work from home. Akibatnya, tak sedikit pekerja yang mengeluh mengalami burnout.
Jika kamu sedang mencari pekerjaan baru dengan perusahaan yang mendukung work life balance, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan. Yuk, simak!
Lakukan Research
![]() |
Berkat internet, kini kamu tidak perlu menunggu sampai tahap wawancara untuk memahami budaya dan lingkungan kerja dari perusahaan yang diincar. Selain mencari tahu langsung melalui situs perusahaan, kamu bisa memanfaatkan platform seperti Glassdoor atau LinkedIn untuk mengetahui budaya kerja melalui ulasan dari karyawan yang bekerja di perusahaan yang kamu lamar.
Kamu bisa melihat ulasan karyawan selama bekerja di perusahaan tersebut, apakah sekiranya sudah menunjukkan tanda-tanda mendukung work life balance yang kamu incar. Memang, tidak semua ulasan akurat. Namun, setidaknya dapat memberikan gambaran karena situs tersebut bisa memberikan informasi seputar gaji, tunjangan, dan kebijakan perusahaan.
Bertanya saat Tahap Wawancara
![]() |
Salah satu cara lain untuk mengetahui bagaimana perusahaan yang kamu lamar mendukung work life balance adalah dengan bertanya. Kamu bisa memanfaatkan sesi wawancara untuk menanyakan hal tersebut.
"Perusahaan yang tidak memiliki fokus nyata mungkin hanya merespons dengan satu atau dua baris singkat dan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya," kata Janine Yancey, CEO Emtrain, perusahaan yang menyediakan layanan untuk mengukur dampak dinamika sosial di tempat kerja, kepada Real Simple.
Lebih lanjut, menurut Yancey perusahaan yang berkomitmen pada work life balance biasanya akan menceritakan secara spesifik tentang pendekatan yang mereka ambil untuk mewujudkan hal tersebut. Ini menunjukkan bahwa work life balance menjadi penting bagi mereka.
Selain itu, kamu juga bisa menanyakan beberapa pertanyaan yang terkait dengan work life balance, seperti waktu istirahat, membalas email di luar jam kerja, dan karakteristik apa saja yang dimiliki oleh karyawan paling sukses di perusahaan.
Perhatikan yang 'Tidak Tersampaikan'
![]() |
Selain bertanya langsung, kamu juga harus memperhatikan apa yang tidak dikatakan langsung oleh rekruter tempat kamu melamar kerja. Misalnya, kamu telah mengajukan pertanyaan seputar kebijakan cuti atau hari libur dan mendapatkan jawaban yang tidak langsung sebagai balasannya, maka perhatikan.
Dr. Daryl Appleton, seorang psikoterapis, mengatakan untuk memperhatikan isyarat non-verbal. "Saya percaya pada isyarat non-verbal, dan juga pada firasat," ungkapnya.
Jika kamu tidak mendapatkan respons langsung dengan antusias dan merasakan ada yang janggal, tidak ada salahnya untuk mempercayai firasat yang timbul. Namun tetap harus berpikir logis dan rasional, ya!
Setelah kamu melakukan penelitian, melihat kebijakan perusahaan, dan mengajukan pertanyaan dalam tahap wawancara, cobalah untuk tuangkan informasi tersebut di atas kertas sebelum kamu mengiyakan tawaran pekerjaan. Buatlah perbandingan dengan lima faktor penting seperti lokasi kantor, kompensasi, budaya perusahaan, peluang, dan jam kerja.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!