Awas! Kenali 5 Tanda Orang Tua Mengabaikan Emosi Anak Menurut Penelitian
Sebagai ibu muda yang cerdas, tak hanya pandai dalam pekerjaan profesionalnya dan mengurus rumah tangga. Namun Beauties, seorang ibu perlu cerdas dalam mengenali dan memahami emosi yang dirasakan oleh sang anak. Seorang ibu perlu tak hanya fokus pada perkembangan fisik tapi emosional sang anak.
Berikut beberapa tanda terhambatnya hubungan emosional antara orang tua dan anak yang wajib kamu kenali, Beauties. Dirangkum dari penelitian psikologi Shields, Ryan, dan Cicchetti tentang Caregiver and Emotions, Yuk! Disimak, Beauties!
1. Adanya Childhood Emotional Neglect
![]() Childhood Emotional Neglect/ Foto: freepik.com/people creations |
Kondisi ini dikenal sebagai keadaan saat orang tua tidak mampu mengenali kebutuhan emosional dari sang anak, khususnya selama awal tahun perkembangannya. Kemungkinannya karena terhambatnya atau minimnya interaksi emosi antara orangtua dan anak.
Mungkin, Beauties nggak punya waktu luang untuk bermain dengan anak, makan bersama, membacakan cerita atau mengisi waktu santai dan berbagi kegembiraan, rasa sedih, dan haru pada anak karena terlalu sibuk pada pekerjaan atau urusan profesional hingga tak terbentuk kelekatan emosi yang hangat dengan anak.
2. Jarang Memberi Apresiasi pada Anak
Tanda-tanda childhood emotional neglect/ Foto: freepik.com/jcomp
Sebagai anak yang berada pada tahap perkembangan tertentu, pasti ada hal-hal yang ingin dicoba oleh sang anak. Contohnya, mengikuti perlombaan kecil di sekolah atau melakukan eksperimen kecil dengan mainan yang dimilikinya. Ketika ada inisiatif dari sang anak dan ia berhasil melakukannya dengan baik, tentu ada emosi senang yang dirasakan anak.
Ketika Beauties tidak memberikan apresiasi tentang keberhasilan sang anak, maka sang anak merasa orang tuanya tidak terkoneksi secara emosi dengan dirinya. Mustahil rasanya untuk membangun kedekatan kalau orangtua jarang memberikan apresiasi.
3. Tidak Terlibat pada Aktivitas yang Dilakukan Anak
Tidak terlibat pada aktivitas anak/ Foto freepik.com/freepik
Beauties tentu boleh memiliki me time dan produktif dengan pekerjaan profesional yang kamu jalankan, tapi sangat baik jika kamu aktif melibatkan diri pada kegiatan yang dilakukan anak.
Contohnya, ikut bermain bersama anak ketika anak sedang menyusun lego, puzzle atau menonton kartun favoritnya. Bahkan Beauties juga dapat ikut bernyanyi dengan lagu favorit sang anak. Tapi kalau kamu terlalu sering absen, maka sang anak akan merasa tidak diperhatikan dan diabaikan secara emosional.
4. Fokus Hanya pada Kesalahan atau Kegagalan Anak
Fokus pada kesalahan anak/ Foto: freepik.com/photoroyalty
Sangat wajar jika seorang anak melakukan kesalahan atau pernah gagal. Contoh sederhana ketika anak mulai mengikuti perlombaan kecil di sekolahnya dan ternyata belum berhasil mendapat juara. Ketika Beauties hanya merespon dan fokus pada kegagalan sang anak, maka anak akan merasa orangtua mereka tidak memahami perasaan mereka dan tidak menghargai perjuangan yang sudah dilaluinya. Tentu butuh keberanian untuk mau berpartisipasi lomba, terlepas hasilnya gagal atau berhasil.
5. Tidak Mengakui Emosi yang Dirasakan Anak
Tidak mengakui emosi yang dirasakan anak/ Foto freepik.com: freepik
Terkadang orangtua hanya fokus pada emosi positif saja dan mengabaikan emosi negatif lainnya, seperti sedih, kecewa, marah, bingung, takut. Ketika anak merasa sedih dan kecewa, Beauties merasa khawatir kalau anak akan larut dalam rasa sedih dan kekecewaan yang mendalam. Padahal, sangat penting anak diberikan ruang untuk berekspresi sesuai emosi yang sedang dirasakan. Jika emosi yang dirasakan anak tak divalidasi, anak akan merasa tidak dihargai dan hidup dalam tuntutan orangtua.
Oke, Beauties berikut tadi 5 tanda adanya chidhood emotional neglect. Selamat mencermati dan jangan sampai terjebak pada tanda-tanda tersebut ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
