Beda dengan Orang Indonesia, Ternyata Orang Bule Nggak Bisa Jongkok! Kenapa Ya?

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Kamis, 22 Feb 2024 08:00 WIB
Beda dengan Orang Indonesia, Ternyata Orang Bule Nggak Bisa Jongkok! Kenapa Ya?
Alasan orang bule tidak bisa berjongkok/Foto: Freepik.com/yana.aybazova

Berjongkok ialah posisi yang sering dilakukan oleh orang Indonesia. Mulai dari ngobrol bareng teman, terkadang makan, lelah berdiri, hingga buang air, semua dilakukan sambil jongkok. Boleh dibilang, ini posisi paling enak bagi orang Indonesia.

Meski berjongkok umum dilakukan di negara-negara Asia, tetapi tidak di negara Barat. Orang Barat umumnya mengenal jongkok dengan istilah Asian squat. Mereka faktanya cukup kesulitan melakukan posisi ini.

Walau tampak sederhana, gerakan jongkok membutuhkan fleksibilitas dan keseimbangan. Orang yang tidak terbiasa melakukannya mungkin ia akan terjengkang.

Menariknya, ada penjelasan ilmiah soal kemampuan berjongkok yang hanya bisa dilakukan orang Asia. Kira-kira, apa alasannya?

Perbedaan Postur

Dorsifleksi pergelangan kaki/Foto: Pinterest.com/Velites Sport Blog

Perbedaan postur rupanya menjadi alasan penting mengapa orang Barat kesulitan melakukan jongkok. Dikutip dari Next Shark, Bryan Ausinheiler, terapis fisik di California mengatakan kepada The Atlantic pada tahun 2018, bahwa orang Asia memiliki anggota badan yang cenderung lebih pendek daripada orang Barat, sehingga mereka lebih mudah untuk menyeimbangkan tubuh. 

Kemungkinan lainnya dijelaskan lewat sebuah studi dalam Journal of Physical Therapy Science tahun 2009 di Jepang. Salah satu faktor terpenting untuk melakukan deep squat adalah fleksibilitas pergelangan kaki atau rentang dorsifleksi pergelangan kaki. Sebagai info, dorsifleksi adalah gerakan telapak kaki ke atas mendekati tungkai bawah.

Seseorang yang tidak memiliki dorsifleksi pergelangan kaki memiliki rentang gerak yang terbatas pada satu bidang gerak. Keterbatasan mobilitas pada sendi pergelangan kaki tersebut mungkin menyebabkan orang Barat memiliki mobilitas terbatas saat melakukan Asian squat.

Bayi 1 bulan memiliki kapasitas dorsifleksi pergelangan kaki sekitar 60 derajat. Namun, kapasitas tersebut menurun hingga sekitar 20 derajat pada masa dewasa. Ini menunjukkan bahwa tanpa latihan, seseorang bakal kehilangan kemampuan untuk melakukan jongkok seiring bertambahnya usia.

Perbedaan Kebiasaan

Orang Asia jongkok/Foto: Unsplash.com/Conikal

Beberapa sumber menyatakan bahwa hal ini mungkin berkaitan erat dengan kebiasaan. Orang Asia terbiasa melakukan jongkok sejak kecil, khususnya ketika bermain atau buang air besar. Lantaran sering dilakukan, maka fleksibilitasnya saat jongkok pun terasah dengan baik.

Di sisi lain, kebiasaan jongkok jarang dilakukan oleh orang Barat atau orang bule, karena tidak ada aktifitas sehari-hari yang mengharuskan mereka untuk berjongkok. Orang bule umumnya lebih suka duduk di kursi alih-alih berjongkok, apalagi mereka dominan menggunakan kloset duduk. Singkatnya, bule tidak terlatih untuk melakukan Asian squat alias jongkok.

Berjongkok Juga Ada Manfaatnya Lho!

Manfaat gerakan jongkok dalam aktivitas sehari-hari/Foto: Freepik.com/prostooleh

Jongkok diketahui memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Pose jongkok merupakan gerakan fungsional yang terlibat dalam banyak aktivitas, mulai dari kegiatan buang air besar, berdiri dari bangku rendah, hingga mengambil barang berat dari lantai.

Selain itu, mengutip Inspire US, jongkok juga dapat memperkuat otot tubuh bagian bawah, mengembangkan keseimbangan, memperbaiki postur tubuh, serta meredakan nyeri punggung bawah, betis, dan paha belakang. 

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE