Benarkah Manusia Bertemu dan Saling Menyembuhkan? Simak Penjelasannya Secara Ilmiah

Della Oktivia Armitha | Beautynesia
Jumat, 31 Jan 2025 07:15 WIB
Benarkah Manusia Bertemu dan Saling Menyembuhkan? Simak Penjelasannya Secara Ilmiah
Ilustrasi hubungan keluarga/ Foto: Freepik.com/freepik

Pertemuan dengan seseorang, ternyata bisa menyebabkan perubahan emosi. Kamu yang awalnya murung, bisa berubah jadi lebih baik apabila bertemu dengan rekan baikmu.

Atau malah sebaliknya, kamu yang awalnya baik-baik saja, bisa seketika merasakan emosi negatif karena lingkungan dan orang-orang disekitarmu. Ternyata, peristiwa ini bisa dijelaskan secara ilmiah lho, Beauties.

Dilansir dari psychologytoday.com, peristiwa seperti ini kerap disebut dengan istilah ‘Emotional contagion’. Jika diartikan dalam bahasa indonesia, istilah ini berarti ‘Penularan emosi.’

3 Tips Memilih Pertemanan di Usia Dewasa Menurut Psikolog/Foto: Pexels/Andrea PiacquadioIlustrasi hubungan persahabatan/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Maksudnya, emosi yang kuat dari seseorang bisa menular ke orang-orang di sekitarnya. Tidak berbeda dengan virus yang memiliki perantara, emosi seseorang bisa menular lewat ekspresi wajah, gerak tubuh, isyarat percakapan ataupun perilaku nyata lainnya, seperti menangis, berteriak dan sebagainya.

Jadi, tidak heran ya, apabila kamu melihat teman baikmu menangis, kamu yang berada di dekatnya juga bisa ikut menangis. Penelitian awal tentang  penularan emosi  ini, dilakukan pertama kali di pertengahan abad ke-20.

Peneliti dari University of Hawaii, Elaine Hatfield, menyimpulkan bahwa manusia saling meniru emosi dan perilaku satu sama lain. Bahkan, peneliti lain juga menyatakan, seseorang yang berada di lingkungan kerja sehat dengan rekan kerja bermotivasi tinggi, akan ikut memiliki motivasi kerja tinggi pula.

Baik emosi positif maupun emosi negatif, memiliki kesempatan yang sama untuk ditularkan kepada orang lain. Bagi para ahli Psikososial, peristiwa ini menunjukkan bagaimana manusia dapat berempati dan saling menyembuhkan.

Ilustrasi makan malam bersama keluarga/Foto: Freepik.com/freepikIlustrasi hubungan keluarga/Foto: Freepik.com/freepik

Dalam sebuah penelitian oleh Brandon A. Kohrt, yang diterbitkan dalam Jurnal Clinical Psychology Review, membahas tentang alasan mengapa manusia bisa saling menyembuhkan. Proses ini menjadi bagian dari evolusi penyembuhan psikologis.

Salah satu hal yang menjadi poin utama dalam artikel ilmiah tersebut, yakni bentuk penyembuhan yang beragam mulai dari empati, pengaturan diri, hingga penularan emosi. Proses penyembuhan ini menunjukkan bahwa disadari atau tidak, manusia memiliki perilaku penyembuhan yang berasal dari berbagai faktor.

Perilaku tersebut bisa terbentuk karena adanya pengalaman di masa kecil yang tanpa sadar membuat seseorang belajar menanggapi kesusahan orang lain. Hal ini terus berkembang seiring bertambahnya pengetahuan dan pengalaman manusia dalam menanggapi emosi di sekitarnya.

Melalui empati dan perilaku inilah, manusia satu sama lain berbagi emosi dan saling menyembuhkan. Karena itu, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Makanya, kamu akan selalu menemukan orang terdekat yang dapat menjadi obat ampuh saat tidak baik-baik saja. Jadi, jangan lupa selalu meluangkan waktu berkumpul bersama orang tercinta untuk saling menyembuhkan ya, Beauties.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE