Biar Nggak Sia-sia, Inilah Hal-hal yang Bisa Kita Pelajari dari Kesalahan Menurut Pakar

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Senin, 06 Jan 2025 10:00 WIB
Menyusun “CV Kegagalan”
Menulis cv/ Foto: Freepik.com/freepik

“Kegagalan bukan akhir dari segalanya”. Itulah kalimat yang mainstream yang sering kita dengar kala ingin membangkitkan semangat seseorang yang baru saja dipukul dengan realita yang tidak sesuai harapan.

Namun, bukan berarti kalimat tersebut salah atau bohong. Ini lebih kepada, selain meyakini kalimat tersebut, kita juga perlu tindakan lanjutan atas kegagalan yang sudah dialami. Agar “kegagalan bukan akhir dari segalanya” kita perlu belajar dari kesalahan yang telah membuat kita gagal.

Mengutip dari laman CBC, para pakar berpengalaman membagikan hal-hal yang bisa dipelajari ketika kita dihadapkan dengan kegagalan. Apa saja?

Menganggap Kesalahan sebagai Peluang Belajar

Peluang untuk belajar/ Foto: Freepik.com/freepik
Peluang untuk belajar/ Foto: Freepik.com/freepik

Farhan Thawar, seorang VP Engineering di Shopify, mengungkapkan bahwa kegagalan adalah momen yang dapat memberikan pelajaran berharga. Menurutnya, kesuksesan sering kali tidak memberikan banyak pelajaran, karena tidak menghadirkan hambatan yang harus dihadapi. Justru kegagalanlah yang memaksa kita untuk menganalisis apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya.

Thawar juga menyarankan untuk menghilangkan rasa takut akan kegagalan dengan menuliskan segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Dengan begitu, kita dapat melihat bahwa banyak ketakutan sebenarnya tidak seburuk yang dibayangkan. Pendekatan ini membantu kita untuk lebih berani mencoba hal-hal baru tanpa rasa takut yang berlebihan.

Memahami Bahwa Gagal Tidak Sama dengan Menjadi Gagal

Belajar dari kegagalan/ Foto: Freepik.com/freepik

Juliana Castro, seorang desainer grafis yang berbasis di New York, menekankan pentingnya membedakan antara kegagalan sebagai kejadian dan kegagalan sebagai identitas. Ia menjelaskan bahwa gagal dalam satu hal tidak berarti kita adalah seorang gagal. Menggunakan analogi bahasa Spanyol, Castro menunjukkan bahwa ada perbedaan antara keadaan sementara (“estar”) dan keadaan absolut (“ser”). Kegagalan hanyalah kondisi sementara yang tidak mendefinisikan siapa diri kita.

Lebih jauh, ia menyoroti bahwa memiliki kesempatan untuk mencoba berkali-kali adalah suatu privilese. Oleh karena itu, kita harus belajar menerima kegagalan sebagai bagian dari perjalanan, bukan sebagai akhir dari segalanya.

Menyusun “CV Kegagalan”

Menulis cv/ Foto: Freepik.com/freepik

Beauties mungkin sudah terbiasa mendengar bahwa CV diperuntukkan untuk menuliskan info-info penting seputar diri disertai dengan portofolio yang memikat. Namun kali ini, CV tidak melulu soal itu. Melanie Stefan, seorang dosen ilmu biomedis di University of Edinburgh, memperkenalkan konsep “CV Kegagalan.” Ia mendorong kita untuk mencatat setiap kegagalan yang pernah dialami, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Langkah ini bukan untuk mengingat-ingat momen buruk, tetapi untuk menunjukkan sejauh mana usaha yang telah dilakukan.

Menurut Stefan, menyusun CV ini membantu kita menyadari bahwa kegagalan adalah bukti dari upaya keras dan ketekunan. Selain itu, hal ini juga mengajarkan kita bahwa untuk mencapai kesuksesan, kita harus berani menghadapi kegagalan sebagai bagian dari proses eksplorasi dan pertumbuhan.

Menggunakan Kesalahan sebagai Pemacu Kreativitas

Memacu kreativitas/ Foto: Freepik.com/freepik

Kesalahan sering kali membuka jalan bagi ide-ide baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Dalam dunia teknologi dan startup, misalnya, banyak inovasi besar lahir dari kegagalan awal. Dengan memandang kegagalan sebagai bahan bakar untuk berpikir kreatif, kita dapat menemukan solusi atau pendekatan yang lebih baik di masa depan. Sikap ini juga mengajarkan kita untuk lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan.

Menyadari Pentingnya Proses, Bukan Hanya Hasil

Menyadari proses/ Foto: Freepik.com/freepik

Sering kali, kita terlalu fokus pada hasil akhir sehingga melupakan pentingnya proses yang dilalui. Kegagalan mengajarkan kita untuk menghargai setiap langkah dalam perjalanan, termasuk rintangan yang harus dihadapi. Dengan menghargai proses, kita dapat menemukan makna yang lebih dalam dari setiap pengalaman, baik yang sukses maupun yang gagal.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE