Bill Gates Dikabarkan Akan Tutup Yayasan Amal Miliknya Tahun 2045, Apa Alasannya?

Tria Oktyana | Beautynesia
Kamis, 15 May 2025 10:00 WIB
Dari Polio hingga AI
Bill Gates/Foto: instagram.com/thisisbillgates/

Bill Gates terkenal sangat dermawan dan perhatian dengan isu global. Orang terkaya di dunia ini tercatat memiliki beberapa yayasan amal yang dikelola untuk kemanusiaan. Namun baru-baru ini, pendiri Microsoft ini membuat kejutan dengan membuat pengumuman di blog bahwa dia akan menutup Gates Foundation.

Tidak sampai di sana, Gates juga mengumumkan akan mendonasikan hampir seluruh kekayaannya untuk menyelamatkan nyawa dan memberantas kemiskinan. Lantas, apa alasannya?

Gates Foundation Tutup 2045

Bill Gates/Foto: instagram.com/thisisbillgates

Dengan kekayaan bersih yang diperkirakan Bloomberg mencapai 168 miliar USD (sekitar Rp2.700 triliun), Gates sudah lama dikenal sebagai sosok dermawan lewat Gates Foundation. Organisasi yang ia dirikan bersama mantan istrinya, Melinda French Gates, pada tahun 2000.

Namun kini, Gates menetapkan tenggat waktu yang jelas. Yayasan tersebut akan ditutup pada 31 Desember 2045. Sebelumnya, bilioner ini juga menargetkan untuk menyalurkan tambahan 200 miliar USD ke berbagai program global. Fokus utamanya tetap sama yaitu memberantas penyakit, mengatasi kemiskinan, memperluas akses pendidikan dan kesehatan, serta mendorong pertanian berkelanjutan di negara-negara berkembang.

Dari Polio hingga AI

Bill Gates/Foto: instagram.com/thisisbillgates/

Dalam blognya, Gates mengungkap beberapa misi yang ingin diselesaikan Gates dalam 20 tahun ke depan antara lain:

  • Mengurangi kematian ibu dan anak akibat penyakit yang bisa dicegah.
  • Memberantas penyakit seperti polio, malaria, campak, dan cacing Guinea.
  • Membantu ratusan juta orang di Afrika keluar dari kemiskinan lewat pendidikan dan inovasi pertanian.

Gates juga menyoroti peran teknologi dan AI dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. "Saya pikir secara objektif, dunia akan jadi lebih baik dalam 20 tahun ke depan," ujarnya optimis. Meski optimis, Gates tetap realistis. Ia menekankan bahwa lembaga filantropi, bahkan yang sebesar Gates Foundation tidak bisa menutup kekosongan dana global. 

"Tak ada organisasi filantropi, bahkan yang sebesar ini, yang bisa menggantikan peran pemerintah," tulisnya.

Terinspirasi dari Ibu

Bill Gates/Foto: instagram.com/thisisbillgates/

Gates menyebut inspirasi terbesarnya datang dari sang ibu, Mary Gates. Ibunya tersebut selalu berkata “To whom much is given, much is expected.” Ayahnya pun memegang nilai yang sama dan menjadi co-chair Gates Foundation sampai wafat tahun 2020.

Selain itu, Warren Buffett juga punya andil besar. Miliarder satu ini sudah menyumbangkan puluhan miliar dolar dan berjanji 99% hartanya akan diberikan untuk amal. Bersama Buffett dan Melinda, Gates mendirikan The Giving Pledge pada 2010. Sebuah janji terbuka bagi para miliarder untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka semasa hidup.

Tidak Ingin Mati Kaya

Bill Gates/Foto: instagram.com/thisisbillgates

Salah satu kutipan yang melekat di pikiran Gates berasal dari esai Andrew Carnegie tahun 1889 yaitu  “The man who dies thus rich dies disgraced.”

Itulah yang kini menjadi kompas moral Gates. Pengusaha ini tidak ingin dikenang sebagai orang yang mati kaya. Melainkan sebagai sosok yang menggunakan kekayaannya untuk membuat dunia lebih baik.

"Kalau pun saya bukan orang optimis, saya tetap akan memilih berbagi. Apa saya harus beli kapal mewah? Judi? Tidak. Uang ini harus kembali ke masyarakat. Ke tempat yang paling bisa menciptakan perubahan positif," tutup Gates.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE