BMKG Jelaskan Alasan Cuaca Panas Menyengat Akhir-akhir Ini dan Prediksi Berakhirnya
Beauties, kamu merasa cuaca belakangan ini panas yang lebih menyengat dari biasanya? Beberapa wilayah merasakan cuaca panas ini juga tak menentu karena terkadang, diselingi hujan. Walaupun sedang cerah, suhu udara bisa mencapai 33 derajat Celcius atau bahkan lebih di kota-kota tertentu. Kira-kira apa ya penyebabnya?
Ternyata cuaca panas yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia berkaitan dengan pergantuan musim, Beauties. Sebagaimana diketahui, Indonesia dalam satu tahun mengalami musim kemarau dan musim penghujan. Selama peralihannya akan memengaruhi cuaca sehari-hari. Andri Ramdhani selaku Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan lebih lanjut alasannya dan sampai kapan wilayah Indonesia mengalami panas menyengat ini.
Peralihan Musim dan Gerak Semu Matahari
Ilustrasi/ Foto: pexels.com/Lukas
Kepada Detikcom, Andri mengatakan bahwa panas menyengat belakangan ini merupakan ciri peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, Beauties. Prediksinya, cuaca panas akan terus berlangsung sampai akhir Oktober.
Walau begitu, hujan juga akan tetap terjadi pada periode tersebut secara tak merata dan durasinya singkat. “Kondisi fenomena panas terik ini diprediksi masih dapat berlangsung dalam periode Oktober ini, mengingat kondisi cuaca cerah masih mendominasi pada siang hari terutama di wilayah Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara," kata Andri, seperti yang dikutip dari DetikHealth.
Namun ternyata tak cuma peralihan musim yang jadi penyebabnya, tapi juga gerak semu matahari pada bulan Oktober yang berada di posisi sekitar 5 derajat Lintang Selatan. Oleh karena kondisi ini, wilayah yang berada pada lintang tersebut seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara mendapat intensitas penyinaran matahari maksimum.
“Akan tetapi intensitas ini tidak serta merta memengaruhi kenaikan suhu signifikan di permukaan bumi, terutama di wilayah yang mengalami hari tanpa bayangan," Andi melanjutkan. "Hal tersebut disebabkan karena naiknya suhu tidak hanya dipengaruhi oleh sudut penyinaran tetapi juga dipengaruhi oleh tutupan awan, kelembapan, dan jumlah potensi awan”.
Tidak Berkaitan dengan Badai Matahari
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pitris
Beberapa waktu lalu, fenomena badai kuat matahari juga melanda wilayah Indonesia. Tepatnya pada Jumat (11/10) sampai Minggu (13/10). Sontak masyarakat mengaitkan kondisi cuaca panas dengan badai matahari tersebut. Namun, Andri menginformasikan bahwa keduanya tidak berkaitan secara langsung. Sebab cuaca panas terjadi karena dominasi cuaca cerah yang minimnya tingkat pertumbuhan awan, terutama pada siang hari.
“Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik,” terangnya, dikutip dari DetikHealth.
Wilayah yang Berpotensi Hujan Sedang hingga Lebat
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iiievgeniy
Selain didominasi cuaca panas menyengat, sejumlah wilayah juga berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, Beauties. Wilayah tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, sebagian wilayah Jawa Barat, sebagian besar wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!