Bukan Padel, Ini 9 Olahraga yang Identik dengan Orang Kaya

Natasha Riyandani | Beautynesia
Minggu, 05 Oct 2025 15:30 WIB
2. Berkuda
Berkuda/ Foto: Unsplash.com/Gene Devine

Olahraga telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, berbagai jenis olahraga kini semakin diminati. Bukan hanya untuk kebugaran saja, olahraga juga digunakan sebagai sarana hiburan dan penanda status sosial seseorang atau golongan tertentu.

Pasalnya, ada beberapa jenis olahraga yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan. Mulai dari biaya sewa tempat, peralatan khusus, keanggotaan klub, hingga faktor eksklusivitas dan prestise.

Lantas, apa saja olahraga yang perlu mengeluarkan biaya fantastis sehingga identik dengan olahraga orang kaya tersebut? Bukan padel, berikut daftar lengkapnya!

1. Polo

Polo/ Foto: Unsplash.com/Paul Chambers

Polo merupakan olahraga berkuda yang terkenal sebagai olahraga kaum elit. Popularitasnya sebagai hiburan bagi keluarga kerajaan dan bangsawan, membuatnya dijuluki “Olahraga Para Raja”.

Olahraga yang identik dengan orang kaya, seperti polo, membutuhkan biaya besar untuk kuda berkualitas tinggi, peralatan khusus, lapangan pribadi yang luas, dan biaya keanggotaan klub elit yang mencapai puluhan ribu dolar, membuatnya diasosiasikan dengan gaya hidup mewah dan eksklusivitas.

Biaya Bermain Polo:

Setiap pemain polo membutuhkan satu hingga tiga kuda per pertandingan, dengan kebutuhan perawatan, pelatihan, dan tempat tinggal yang sangat mahal.

  • Harga kuda untuk olahraga polo sangat bervariasi, tergantung pada usia kuda, pelatihan, dan garis darahnya yang unggul. Contohnya, kuda poni muda yang belum terlatih harganya berkisar USD5.000-USD15.000 atau (Rp85 juta – Rp250 juta). Sementara kuda yang terlatih baik dan memiliki silsilah bagus bisa mencapai USD20.000-USD50.000 atau (Rp335 juta – Rp835 juta), bahkan lebih.
  • Biaya perawatan satu ekor kuda polo, USD10.000-USD40.000 atau (Rp167 juta – Rp670 juta) per tahun.
  • Biaya keanggotaan klub, USD5.000-USD25.000 atau (Rp85 juta – Rp585 juta) per tahun.
  • Biaya les profesional, mulai dari USD200-USD500 atau (Rp3,5 juta – Rp5 juta) per sesi.

2. Berkuda

Berkuda/ Foto: Unsplash.com/Gene Devine

Menunggang kuda telah menjadi simbol kekuasaan dan kekayaan sejak zaman kuno, terutama setelah olahraga berkuda yang semakin populer di kalangan elit sehingga sering kali dianggap sebagai olahraga orang kaya.

Berkuda tidak hanya melibatkan keterampilan fisik dan mental saja, tetapi juga membutuhkan biaya besar untuk perawatan kuda, peralatan khusus, pelatih profesional, dan fasilitas yang memadai. Berpartisipasi dalam acara berkuda bergengsi kerap membutuhkan biaya yang fantastis dan melibatkan koneksi dengan orang-orang elit.

Biaya Olahraga Berkuda:

  • Harga pembelian kuda sangat bervariasi, tergantung jenis, pelatihan, dan kemampuannya. Kuda dengan kualitas baik bisa dihargai mulai dari USD10.000-USD100.000 (sekitar Rp167 juta hingga Rp1,67 miliar). Sedangkan untuk kuda juara dapat melebihi USD1 juta (Rp16,7 miliar).
  • Biaya perawatan tahunan, USD20.000-USD50.000 (setara Rp335 juta hingga Rp835 juta) per kuda.
  • Biaya ikut kompetisi, USD500-USD5.000 atau (Rp8,3 juta hingga Rp83 juta) per acara.

3. Berlayar

Berlayar/ Foto: Unsplash.com/Oliver Hayes

Berlayar termasuk salah satu olahraga berbiaya fantastis, yang mayoritas dilakukan oleh orang kaya. Dianggap sebagai olahraga yang bernilai tinggi karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki kapal layar atau yacth.

Olahraga air ini biasanya dilakukan di perairan terbuka, seperti laut atau danau yang cukup besar. Selain harga kapal yang mahal, ada juga biaya perawatan, pelatihan, dan perlengkapan yang memerlukan biaya mahal sehingga tak sembarangan orang bisa melakukannya.

Biaya Olahraga Berlayar:

  • Harga yacth sangat bervariasi, mulai dari USD100.000 (Rp1,6 miliar) untuk yacth kecil, hingga mencapai USD500 juta (Rp8,3 triliun) untuk superyacth mewah.
  • Biaya perawatan tahunan berkisar 10% dari harga beli yacth, mulai dari USD10.000 (Rp167 juta).
  • Gaji kru profesional dan insinyur kapal, USD30.000-USD150.000 (setara Rp500 juta hingga Rp2,5 miliar) per tahun.
  • Biaya docking (parkir kapal) di pelabuhan.

4. Balap Mobil

Balap mobil/ Foto: X.com/@McLarenF1

Berbeda dengan balap mobil liar di jalanan, balap mobil profesional membutuhkan investasi besar dalam kendaraan balap, perawatan, biaya operasional, dan tim pendukung. Contohnya, olahraga mobil balap dengan performa tinggi seperti Formula 1.

Pengemudi balap umumnya berasal dari latar belakang yang kaya, dengan koneksi yang luar biasa. Sebab, kurangnya modal bisa menjadi hambatan besar untuk memasuki dunia balap, bahkan bagi individu yang berbakat sekalipun.

Biaya Balap Mobil:

  • Biaya penggunaan sirkuit untuk track day, mulai dari Rp2,5 juta per jam.
  • Biaya pendaftaran kejurnas, mulai dari Rp6,5 juta untuk dua seri balap. Sedangkan, bisa mencapai USD680.203 (setara Rp11,5 miliar) untuk mengikuti ajang internasional seperti Formula 1.
  • Harga mobil balap sangat bervariasi, mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk mobil sport seperti Subaru BRZ atau Nissan GT-R yang dioptimalkan untuk performa, hingga bisa mencapai ratusan miliar rupiah atau bahkan triliunan untuk mobil Formula 1 asli yang pernah digunakan balapan.

5. Golf

Golf/ Foto: Unsplash.com/Mick Haupt

Golf termasuk jenis olahraga yang identik dengan orang-orang berduit. Sejak lama, golf dikaitkan dengan eksklusivitas melalui klub elit, banyak di antaranya memiliki biaya keanggotaan yang sangat tinggi.

Jika dibandingkan dengan jenis olahraga lain yang ada pada daftar ini, sebenarnya golf cukup sederhana dan bisa dimainkan tanpa perlu kemewahan. Namun, bermain golf di lapangan mewah dan elit merupakan simbol kekayaan dan status sosial, yang membutuhkan biaya besar.

Selain itu, banyak orang bermain golf untuk membangun relasi bisnis. Tak heran jika olahraga ini sangat identik dengan olahraga orang kaya.

Biaya Bermain Golf:

  • Biaya keanggotaan klub, USD5.000-USD50.000 (sekitar Rp85 juta hingga Rp850 juta) per tahun. Sedangkan klub eksklusif mungkin bisa mengenakan biaya USD100.000 (Rp1,6 miliar) atau lebih.
  • Biaya peralatan dan perlengkapan, USD500-USD2.500 (sekitar Rp8,3 juta hingga Rp58 juta).
  • Biaya sewa lapangan, USD50-USD500 (sekitar Rp830 ribu hingga Rp8,3 juta) per putaran, tergantung tempat.

6. Berburu

Berburu merupakan olahraga yang identik dengan orang kaya. Olahraga ini membutuhkan biaya besar, mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah, karena biaya ekspedisi dan surat perizinan yang mahal.

Ilustrasi Hutan/Foto: freepik.com/wirestock

Meta desc: Berburu merupakan olahraga yang identik dengan orang kaya. Olahraga ini membutuhkan biaya besar, mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah, karena biaya ekspedisi dan surat perizinan yang mahal.

Dulunya, berburu dianggap sebagai kebutuhan untuk bertahan hidup, namun berubah menjadi kegiatan rekreasi bagi kaum bangsawan dan aristokrat.

Berburu kini dikenal sebagai olahraga orang kaya, terutama berburu hewan liar seperti singa, macan tutul, gajah, hingga kambing gunung, karena membutuhkan biaya sangat besar untuk perlengkapan, ekspedisi, perizinan dan akses ke lahan pribadi atau hutan liar.

Biaya Berburu:

  • Biaya peralatan, berkisar USD5.000 (Rp83 juta) hingga USD20.000 (Rp333 juta).
  • Biaya perizinan, USD1.000 (Rp16 juta) hingga USD10.000 (Rp167 juta) per perburuan. Namun untuk biaya perizinan hewan-hewan tertentu mungkin bisa lebih mahal lagi.
  • Biaya eskpedisi juga memerlukan biaya yang sangat besar, mencapai puluhan ribu dolar bahkan lebih.

7. Ski

Ski/ Foto: Unsplash.com/Glade Optics

Bila musim dingin tiba, berolahraga ski menjadi salah satu kegiatan favorit para orang kaya. Ski dianggap sebagai olahraga “orang kaya” karena perlu biaya tinggi untuk perjalanan ke resor-resor ski mewah, menginap di hotel kelas atas, serta peralatan dan perlengkapan berkualitas tinggi.

Beberapa resor ski mahal yang terkenal dengan kemewahan dan berbiaya fantastis, di antaranya Courcheval di Pegunungan Alpen, Prancis, Aspen Snowmass di Colorado, Amerika Serikat, dan Zermat Ski Resort di Swiss.

Biaya Ski:

  • Biaya peralatan, USD1.000 (Rp16,7 juta) hingga USD5.000 (Rp83 juta).
  • Biaya tiket lift, berkisar USD50 (Rp830 ribu) hingga USD100 (1,6 juta) per hari.
  • Biaya penginapan, mulai dari USD500 (Rp8,3 juta/malam) di chalet mewah. Namun, bisa lebih tinggi untuk akomodasi dan fasilitas yang lebih mewah.

8. Tenis

Tenis/ Foto: Unsplash.com/Shep McAllister

Sekilas mirip seperti olahraga padel, namun tenis dikenal sebagai olahraga orang kaya karena sejarahnya yang bermula sebagai hiburan kaum bangsawan di Eropa abad ke-19. Klub tenis secara historis mengecualikan kalangan ekonomi rendah dan hanya menerima pemain elit.

Hal inilah yang meninggalkan jejak eksklusivitas dan elitisme pada olahraga tenis hingga kini. Salah satu turnamen paling bergengsi dalam olahraga ini adalah Wimbledon, yang didirikan pada tahun 1877 di Inggris.

Biaya Tenis:

  • Biaya keanggotaan klub privat, USD1.000-USD15.000 (sekitar Rp16 juta hingga Rp250 juta) per tahun.
  • Biaya latihan privat, USD50 (Rp800 ribuan) hingga USD200 (Rp3,3 juta) per jam.
  • Biaya partisipasi turnamen, mulai dari Rp16 juta hingga Rp167 jutaan per pertandingan.

9. Fencing

Fencing/ Foto: Unsplash.com/Nathanael Desmeules

Sejak dahulu, fencing atau anggar sangat erat kaitannya dengan olahraga kaum bangsawan dan aristokrat, membuatnya dikenal sebagai olahraga orang kaya. Anggar secara historis dipraktikkan oleh para bangsawan sebagai keterampilan untuk duel dan beladiri. Olahraga ini menekankan pada ketangkasan senjata dan teknik dalam memotong, menangkis, serta menusuk lawan.

Seiring berjalan waktu, anggar lebih sering diajarkan di akademi dan sekolah elit. Tak heran jika biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti olahraga ini nggak murah.

Biaya Anggar:

  • Biaya peralatan, USD500 (Rp8,3 juta) hingga USD1500 (Rp25 juta).
  • Biaya les privat, mulai dari USD50 (Rp830 ribu) per sesi.
  • Biaya kompetisi, USD200 (Rp3,3 juta) hingga (Rp8,3 juta) per acara.

Beauties, itulah sederet olahraga yang identik dengan “orang kaya” karena membutuhkan biaya sangat tinggi. Bukan hanya untuk menjaga kebugaran, jenis olahraga di atas sering kali menjadi sarana sosialisasi dan membangun jaringan di kalangan elit.

Meski demikian, masih ada banyak jenis olahraga lain yang tidak memerlukan banyak biaya, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya sedikit pun, dan dapat dinikmati oleh siapa saja. So, jangan sampai skip olahraga, ya!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE