Cuma di Negara Ini Ada Etika Dilarang Makan sampai Piring Bersih, Lho Kenapa?
Etika makan pada setiap negara berbeda-beda menurut budaya masing-masing. Ini termasuk budaya cara menghabiskan makanan, yang mana maknanya berbeda-beda bagi budaya yang berbeda pula.
Misalnya, menurut budaya makan di AS, Jepang, Indonesia, dan banyak negara lainnya, tidak menghabiskan makanan di piring akan dianggap kurang sopan karena itu menunjukkan kita tidak menikmati makanan, sekaligus buang-buang makanan.
Sebaliknya, piring yang bersih dari makanan berarti kita menikmati makanan yang disajikan koki mau pun tuan rumah.
Tetapi, ada juga budaya untuk meninggalkan sedikit makanan.
Di Tiongkok Ada Budaya Menyisakan Sedikit Makanan di Piring
![]() Piring bersih setelah makan dalam etika China artinya kamu belum kenyang/Foto: iStock/Edwin Tan |
Di negara Tirai Bambu–China, kamu harus menyisakan sedikit makanan di piringmu selesai makan, ketika sajian tersebut enak. Mengutip Matador Network, piring bersih setelah makan menurut budaya China artinya adalah tuan rumah tidak menyediakan cukup makanan dan kamu belum merasa kenyang. Orang-orang diharapkan untuk makan semua nasi mereka, namun cukup sisakan sedikit makanan lain.
Sementara itu, kalau kamu enggan tambah makanan lagi, menyisakan sedikit makanan bisa menjadi tanda kalau kamu sudah kenyang.
Jadi, jika kamu sedang dijamu oleh orang China, tinggalkan sedikit makanan untuk mengapresiasi dan menghormati tuan rumah bahwa makanan mereka mengenyangkan dan memuaskan.
Nggak cuma itu, ada lagi kebiasaan makan orang China yang terdengar aneh di kalangan orang Indonesia.
Bersendawa setelah makan juga dipandang sebagai tanda menikmati makanan dan pujian kepada koki.
Lalu, tuan rumah ketika makan di luar akan memesan lebih banyak makanan untuk menunjukkan keramahan kepada tamu mereka. Semakin banyak makanan yang tidak dimakan, semakin ramah tuan rumah.
China Berlakukan Kebijakan Anti-Sampah Makanan
![]() China berlakukan undang-undang anti-sampah makanan/Foto: Freepik/freepik |
Budaya makan di China seperti yang dijelaskan di atas mungkin terlalu bertentangan dengan konsep ramah lingkungan.
Benar saja, menurut Earth.org, tercatat sebanyak 35 juta ton makanan di China terbuang setiap tahun, dengan lebih dari setengahnya disebabkan oleh pembuangan kelebihan makanan saat dikonsumsi.
Mengutip BBC, pada Agustus 2020 lalu Presiden China Xi Jinping meluncurkan kampanye “Piring Bersih”, yang bertujuan untuk mengurangi sampah makanan dan mengingatkan warga China untuk tetap menjaga kesadaran akan krisis ketahanan pangan. Sayangnya, kampanye tersebut sepertinya kurang berdampak signifikan dalam mengurangi limbah makanan nasional.
Oleh karena itu, pada April 2021 pemerintah China mulai memberlakukan undang-undang anti-sampah makanan demi menjaga keamanan pangan negara.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI

