Curhat Anggota Kongres AS Muslim Terima Ancaman Pembunuhan karena Suarakan Dukungan untuk Palestina

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 24 Oct 2023 18:15 WIB
Curhat Anggota Kongres AS Muslim Terima Ancaman Pembunuhan karena Suarakan Dukungan untuk Palestina
Curhat Anggota Kongres AS Muslim Terima Ancaman Pembunuhan karena Suarakan Dukungan untuk Palestina/Dok. Reuters

Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dilaporkan menerima ancaman pembunuhan karena menunjukkan dukungan dan solidaritas terhadap warga Palestina. Seperti yang diketahui, kondisi perang antara Israel dan Palestina kian memanas. 

Ilhan Omar, Muslim perempuan Amerika pertama yang menjadi anggota Kongres AS, menjadi salah satu yang menerima ancaman. Ia mengkhawatirkan keselamatan keluarganya setelah gencar menerima ancaman karena mengkritik aksi Israel terhadap warga Palestina.

Dilansir The Guardian dari NBC News, anggota Kongres dari Partai Demokrat asal Minnesota ini membuka pernyataannya tentang meningkatnya pernyataan dan ancaman Islamofobia yang diterimanya, termasuk ancaman yang ditujukan kepada keluarganya.

Omar mengatakan bahwa dia dan warga Muslim Amerika lainnya telah terkena dampak negatif dari "fitnah tidak jujur" yang menyebut mereka sebagai ancaman karena mengutuk perlakuan Israel terhadap Palestina di tengah pertempuran di Gaza.

Ancaman yang Diterima Ilhan Omar

Mengenal Sosok Ilhan Omar: instagram.com/ilhanmn/

Ilhan Omar/Foto: instagram.com/ilhanmn/

Omar secara khusus menyebut retorika yang digunakan oleh beberapa anggota parlemen sayap kanan yang menyamakan dia dan perwakilan lainnya dengan pendukung teroris.

“Hal ini secara langsung membahayakan hidup saya dan keluarga saya, serta membuat staf saya mengalami pelecehan verbal yang traumatis hanya karena melakukan pekerjaan mereka,” kata Omar dalam pernyataannya, mengacu pada retorika sayap kanan.

“Yang lebih penting lagi, hal ini mengancam jutaan Muslim Amerika," tambahnya.

Dalam salah satu pesan suara yang diterima Omar, seorang penelepon anonim mengatakan bahwa kelompok ekstremis telah memata-matai Omar dan anak-anaknya. Penelepon tersebut juga mengklaim bahwa mereka telah memperoleh semua alamat Omar dan “menyerahkannya kepada para pemerkosa”, NBC News melaporkan.

Ada pula pesan lain yang menyebut Omar sebagai “Muslim teroris”.

Dalam pesan suara ketiga yang dibagikan kepada NBC News, seorang penelepon mengaku sebagai bagian dari kelompok 'main hakim sendiri' dan mengancam akan merobek jilbab yang digunakan Omar.

“Saya berharap Israel membunuh kalian semua,” kata si penelepon.

Omar juga menuturkan bahwa sejak ia menjabat menjadi anggota Kongres AS, ada dua pria yang mengancam akan membunuhnya. 

“Ini sangat nyata. Saya mengkhawatirkan anak-anak saya dan harus berbicara kepada mereka untuk tetap waspada karena Anda tidak pernah tahu," tuturnya.

Rashida Tlaib Dikritik karena Gantung Bendera Palestina di Luar Kantor

The 42-year-old former social worker Rashida Tlaib won a Democratic primary in Detroit safe seat. (RashidaFor Congress)

Rashida Tlaib/Foto: Dok. Reuters

Selain Ilhan Omar, anggota Kongres lainnya bernama Rashida Tlaib juga alami ancaman. Tlaib merupakan warga Amerika keturunan Palestina dan menjadi salah satu perwakilan Muslim di Kongres AS.

Tlaib telah menerima reaksi keras karena menyerukan gencatan senjata terhadap perang Israel-Palestina. Tak hanya itu, ia juga menerima kritikan karena menggantungkan bendera Palestina di luar kantornya

Marjorie Taylor Greene, seorang anggota Partai Republik dari Georgia, menyebut Tlaib sebagai anggota “Kaukus Hamas” dan “simpatisan teroris” dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Tak hanya itu, anggota Kongres Colorado Lauren Boebert juga menyebut Omar sebagai anggota “pasukan jihad”.

Boebert, seorang Republikan, pernah melontarkan pernyataan Islamofobia tentang Omar sebelumnya, termasuk menyatakan bahwa Omar adalah seorang teroris pembawa bahan peledak.

“Saya berharap budaya prasangka ini berakhir,” kata Omar dalam pernyataannya. “Ujaran kebencian dari para pemimpin politik tidak mendapat tempat di pemerintahan kita. Saya akan terus mengadvokasi seluruh warga Amerika, mendorong pemahaman meski ada perbedaan, dan mendorong inklusivitas.”

Memasuki hari ke-17, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 5.000 orang telah terbunuh di daerah itu sejak Israel melancarkan serangan udara sebagai tanggapan atas serangan Hamas dua minggu lalu. Sementara itu, sebanyak 14,254 orang dikabarkan terluka.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE