Dari Tahta ke Penjara, Ini Sederet Skandal Pejabat Dunia yang Mengguncang Sejarah

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Rabu, 26 Feb 2025 15:00 WIB
4. Alberto Fujimori
Alberto Fujimori/Foto: elpais.com

Kekuasaan sering kali diibaratkan sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi membawa kejayaan, tapi di sisi lain bisa menjebak pemiliknya dalam jurang kehancuran. Sejarah telah mencatat banyak pejabat dunia yang awalnya duduk di tahta kejayaan, hanya untuk berakhir di balik jeruji besi akibat skandal yang mengguncang dunia.

Dari korupsi miliaran dolar hingga skandal pribadi yang menghancurkan reputasi, inilah sederet kisah para pemimpin yang jatuh dari singgasana mereka, meninggalkan jejak kontroversi yang tak terlupakan. Siapa saja mereka? Yuk, simak!

1. Richard Nixon

Richard Nixon/Foto: willy-brandt-biography.com

Nama Richard Nixon tak bisa dilepaskan dari skandal politik paling terkenal sepanjang sejarah: Watergate. Pada 1972, kubu Nixon ketahuan menyadap kantor Partai Demokrat, dan ketika kebohongan demi kebohongan mulai terbongkar, tekanan publik pun membesar. Alih-alih menunggu untuk dilengserkan, Nixon memilih mundur pada 1974, menjadikannya satu-satunya Presiden AS yang mengundurkan diri dari jabatannya. Meski tidak masuk penjara karena diberi pengampunan oleh penerusnya, Gerald Ford, reputasinya sudah terlanjur hancur.

2. Park Geun-hye

Park Geun-hye/Foto: forbes.com

Dulu, ia menjadi presiden perempuan pertama Korea Selatan. Namun, Park Geun-hye justru dikenang sebagai pemimpin yang tersandung kasus korupsi besar-besaran. Bersama sahabat dekatnya, Choi Soon-sil, ia terlibat dalam skandal suap yang melibatkan perusahaan raksasa seperti Samsung. Skandal ini memicu protes besar di seluruh negeri dan berujung pada pemberhentian jabatan serta hukuman penjara 25 tahun.

3. Silvio Berlusconi

A pallbearer holds a portrait of former Italian Prime Minister Silvio Berlusconi while walking in front of the coffin during his state funeral at the Duomo Cathedral, in Milan, Italy June 14, 2023. REUTERS/Yara Nardi

A pallbearer holds a portrait of former Italian Prime Minister Silvio Berlusconi while walking in front of the coffin during his state funeral at the Duomo Cathedral, in Milan, Italy June 14, 2023. REUTERS/Yara Nardi/Foto: REUTERS/YARA NARDI

Mantan Perdana Menteri Italia ini dikenal dengan gaya hidup glamor dan kebijakan-kebijakan kontroversialnya. Namun, yang benar-benar menjatuhkannya adalah skandal pajak dan pesta liar yang melibatkan gadis di bawah umur, yang dikenal sebagai "Bunga Bunga Parties". Pada 2013, ia dijatuhi hukuman penjara karena kasus penipuan pajak, meskipun hukumannya dikurangi menjadi kerja sosial karena usianya yang sudah lanjut.

4. Alberto Fujimori

Alberto Fujimori/Foto: elpais.com

Sebagai presiden Peru, Alberto Fujimori awalnya dipuji karena keberhasilannya melawan kelompok pemberontak. Namun di balik itu, ia juga melakukan pelanggaran HAM yang keji, termasuk penculikan dan pembunuhan lawan politiknya. Pada 2009, ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara atas kejahatannya, menjadi sebuah akhir yang ironis bagi pemimpin yang dulu dianggap sebagai penyelamat negara.

5. Jacob Zuma

South Africa's President Jacob Zuma looks down as he speaks at the Union Buildings in Pretoria, South Africa, February 14, 2018. REUTERS/Siphiwe Sibeko     TPX IMAGES OF THE DAY

South Africa's President Jacob Zuma looks down as he speaks at the Union Buildings in Pretoria, South Africa, February 14, 2018. REUTERS/Siphiwe Sibeko TPX IMAGES OF THE DAY/Foto: REUTERS/Siphiwe Sibeko

Jacob Zuma, mantan Presiden Afrika Selatan, memiliki daftar panjang skandal yang meliputi korupsi, kolusi dengan taipan bisnis, dan bahkan kasus pemerkosaan. Ia akhirnya dijatuhi hukuman 15 bulan penjara pada 2021 karena penghinaan terhadap pengadilan setelah menolak memberikan kesaksian dalam penyelidikan korupsi.

Dari daftar ini, mana menurutmu yang paling mengejutkan, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE