5 Kasus Pengunduran Diri Pejabat di Jepang, Ada yang Gara-gara Ditraktir Makan!

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Rabu, 19 Feb 2025 11:00 WIB
5 Kasus Pengunduran Diri Pejabat di Jepang, Ada yang Gara-gara Ditraktir Makan!
Foto: Freepik.com/Freepik

Kasus pengunduran diri pejabat di Jepang seringkali terjadi dengan berbagai alasan. Jepang terkenal dengan budaya kerja begitu ketat dan menjunjung etika, terutama bagi para pejabat negara. Tak hanya pergantian jabatan, pengunduran diri tersebut menjadi bentuk tanggung jawab moral karena suatu kesalahan atau gagal dalam bertugas.

Mulai dari skandal korupsi hingga hingga melanggar aturan yang telah ditetapkan. Berikut 5 kasus pengunduran diri pejabat di Jepang yang wajib di simak!

1. Fumio Kishida

Japan's Prime Minister Fumio Kishida speaks during a press conference at the prime minister's office in Tokyo on August 14, 2024. Kishida confirmed on August 14 that he will not seek re-election as head of his party next month, meaning the end of his premiership. PHILIP FONG/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights

Japan's Prime Minister Fumio Kishida speaks during a press conference at the prime minister's office in Tokyo on August 14, 2024. Kishida confirmed on August 14 that he will not seek re-election as head of his party next month, meaning the end of his premiership. PHILIP FONG/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights/Foto: PHILIP FONG/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights

Fumio Kishida merupakan Perdana Menteri (PM) Jepang yang sejak 4 Oktober 2021 hingga 1 Oktober 2024. Ia memutuskan memilih mundur sebelum masa jabatan yang seharusnya selesai di tahun 2025. Penyebab pengunduran dirinya akibat skandal korupsi yang terjadi di Partai Demokrat Liberal (LDP), di mana dirinya sebagai pemimpin partai menggantikan PM Shinzo Abe yang tewas pada tahun 2022.

Kasus korupsi tersebut yaitu suap sebagai hadiah bagi orang yang menjual tiket acara partai yang melampaui target seperti dilansir dari detiknews. Suap tersebut senilai 500 juta yen atau sekitar Rp 54,7 miliar yang melibatkan anggota LDP. Kasus besar yang melibatkan partai yang sudah berkuasa di Jepang ini membuat pejabat dan menteri dalam kabinet Kishida mundur, mulai dari Kepala Sekretaris Kabinet, Menteri Ekonomi dan Industri, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, Penasihat khusus PM dan Kepala Jubir Pemerintahan, hingga 5 Wakil Menteri.

2. Heita Kawakatsu

Heita Kawakatsu/Foto: kyodonews.net

Gubernur Heita Kawakatsu mengundurkan diri pada bulan Juni 2024. Gubernur Prefektur Shizuoka tersebut mengatakan bahwa dirinya mengundurkan diri usai mendapat reaksi keras karena kesalahannya dalam pidatonya kepada para karyawan baru. Ia melontarkan kalimat bahwa “orang yang di sini (pegawai negeri sipil) merupakan orang yang cerdas, tidak seperti mereka yang berjualan sayur, mengurus sapi”.

Melansir dari Kyodo News, Kawakatsu telah dikenal banyak melakukan kesalahan bahkan sejak ia menjadi gubernur pada tahun 2009. Tahun 2021, majelis telah menyarankan untuk mengundurkan diri setelah Kawakatsu mengatakan bahwa kota Gotemba “hanya memiliki koshihikari” atau sejenis nasi sebagai makanan khas setempat. Ia juga mendapat kritikan setelah memberi peringkat wilayah-wilayah di perfekturnya berdasarkan seberapa berbudaya daerah tersebut.

3. Makiko Yamada

Makiko Yamada, juru bicara PM Yoshihide Suga mengundurkan diri pada tahun 2021 setelah dirinya ditraktir makan malam mewah oleh sebuah perusahaan putra tertua Suga, Seigo Suga. Makan malam dilaporkan terjadi pada tahun 2019 saat dirinya menjabat di Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.

Yamada mengakui bahwa dirinya telah menerima jamuan dan disuap oleh Tohokushinsha Film Corp. Makanan yang disantap oleh Makiko menghabiskan biaya sekitar 700 dollar. Terdapat Undang-Undang yang melarang pegawai negeri menerima jamuan dari siapa pun dengan maksud mengambil keuntungan dari jabatan mereka seperti dikutip dari NHK World Japan.

4. Yukio Hatoyama

Yukio Hatoyama/Foto: Dok. Prime Minister's Office of Japan

Pada tahun 2010, PM Yukio Hatoyama mengundurkan diri dari jabatannya yang baru berjalan 8 bulan. Ia memutuskan untuk mundur karena tidak bisa memenuhi janji kampanye. Ia berjanji untuk memindahkan pangkalan militer AS di kawasan padat penduduk ke tempat yang lebih sepi di Okinawa, namun warga menolak hal tersebut. 

Selain itu, seperti dilansir dari detiknews, alasan pengunduran dirinya adalah skandal pendanaan politik yang melibatkan dirinya dan Sekjen Partai Demokratik Jepang, Ichiro Ozawa.

5. Naoto Kan

Naoto Kan/Foto: Dok. Prime Minister's Office of Japan

Pengunduran diri Naoto Kan terjadi pada tahun 2010. Kan didesak mundur setelah adanya krisis nuklir di PLTN Fukushima. Krisis tersebut merupakan akibat dari gempa bumi dan tsunami dahsyat yang terjadi pada 11 Maret 2010. Cara pemerintahan Kan dalam menangani krisis tersebut tidak puas di mata publik, yang membuat ia mengundurkan diri.

Bagaimana menurutmu dengan sikap para pejabat Jepang dalam tanggung jawabnya tersebut, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE