KALEIDOSKOP BEAUTYNESIA 2024
Deretan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan yang Terjadi di Indonesia Sepanjang 2024
Tindak kekerasan hingga kini masih menjadi isu yang sulit diberantas. Tidak hanya di Indonesia, kekerasan terhadap perempuan juga masih banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Menyikapi hal ini, UN Women yang merupakan bagian dari organisasi PBB menginisiasi kampanye 16 hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, yang berlangsung antara 25 November hingga 10 Desember 2024.
Namun hal ini jelas bukan hal yang mudah karena tindak kekerasan masih jadi “budaya” yang sulit ditebas. Terbukti, dari 23.461 kasus yang dicatat KemenPPPA sepanjang tahun 2024, 20.325 di antaranya dialami oleh perempuan. Data tersebut juga menunjukkan bahwa korban terbanyak berasal dari kelompok usia 13-17 tahun.
Melansir berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa kasus kekerasan terhadap perempuan yang sempat viral sepanjang tahun 2024.
1. 26 Pria di Baubau Memperkosa Siswa SD
Kejadian memilukan dialami oleh seorang siswi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Korban mengalami tindakan perkosaan oleh 26 pria pada rentang bulan April-Mei 2024. Saat kejadian, korban yang masih berusia 13 tahun itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Awalnya korban diajak ketemuan oleh salah satu pelaku AM pada pukul 23.59 WITA pada April 2024. Meski awalnya menolak, pelaku akhirnya berhasil membujuk korban.
Setelah ketemuan, ternyata korban diajak ke sebuah rumah kosong. Sejumlah pria ternyata sudah menunggu dan langsung melakukan perbuatan tidak senonoh pada korban. Berdasarkan pengakuan korban, total ada 26 pelaku dan salah satu di antaranya adalah tunanetra. Mirisnya kejadian ini sempat berulang pada bulan Mei 2024.
Akibat kejadian ini, korban sempat kabur dari rumah namun untungnya berhasil ditemukan. Meski demikian, dia jadi merasa malu dan merasa dikucilkan. Melansir CNN Indonesia, dia pun memutuskan berhenti sekolah dan tidak ikut ujian kelulusan SD. Simak cerita lengkapnya di sini!
2. Kasus KDRT terhadap Cut Intan Nabila
Cut Intan Nabila/Foto: Instagram.com/cut.intannabilaofficial
Pertengahan Agustus 2024, selebgram Cut Intan Nabila mengunggah video kekerasan yang dialaminya ke jagad maya. Pelakunya tak lain adalah suaminya sendiri, Armor Toreador. Rekaman tersebut menunjukkan bagaimana Armor menghajar Cut Intan Nabila secara membabi buta setelah diketahui sempat terlibat cekcok. Sedihnya, bayi mereka yang masih berusia sekitar satu minggu ikut tertendang kaki Amor hingga kaget dan menangis.
Setelah unggahan ini viral, Amor berhasil diamankan polisi di sebuah hotel yang ada di Jakarta Selatan. Polisi kemudian melakukan pendalaman dan Amor mengaku dia memukul istrinya setelah dirinya ketahuan nonton film dewasa. Hingga saat ini kasusnya masih dalam proses hukum. Cut Intan Nabila sendiri mendapat bantuan dari banyak pihak, termasuk KemenPPPA, dan kini berusaha menjalani hidup baru.
3. Kekerasan Terhadap Karyawan Studio Game Brandoville Studios
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/wayhomestudio
Kekerasan memang masalah serius yang bisa terjadi di mana saja, termasuk di tempat kerja. Awal September 2024, akun @Bisher_d790 mengunggah cuitan di X (dulu Twitter) terkait kekerasan yang cukup kompleks diduga terjadi di lingkungan kerja studio game Brandonville Studios, yang meliputi kekerasan fisik, emosional, verbal, diskriminasi, rasisme, seksisme, hingga eksploitasi. Pelakunya diduga adalah co-owner Brandonville Studios, yang bernama Cherry Lai.
Animator Indonesia, Ryan Adriandhy juga mengunggah postingan yang menjadi bukti-bukti kekerasan Cherry Lai kepada para karyawannya. Banyak yang disuruh bekerja secara tidak masuk akal di tengah malam, diperlakukan seperti budak, hingga diambil haknya sebagai karyawan. Simak cerita lengkapnya di sini!
4. Kisah Tragis Nia Penjual Gorengan
Ilustrasi/Foto: Ilustrasi dari Rajulur Rasyid
Salah satu kasus yang sangat viral dan membuat publik marah di tahun 2024 adalah pembunuhan Nia si penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Nia Kurnia Sari (18) adalah remaja yang sehari-harinya mencari nafkah dengan cara menjual gorengan keliling. Uang tersebut juga digunakannya untuk membayar biaya kuliahnya.
Sayangnya, nasib Nia sangat tragis, Dia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada 8 September 2024 lalu, setelah dua hari dinyatakan hilang.
Penyelidikan polisi akhirnya mengungkap bahwa Indra Septiawan (26) memperkosa lalu membunuh Nia. Melansir Detikcom, Indra mengikuti korban yang sedang dalam perjalanan pulang setelah berjualan. Setelahnya, korban disekap dan diperkosa di atas bukit.
Nia kemudian terbunuh setelah lehernya dijerat dengan tali. Jenazahnya kemudian dikubur di atas bukit. Indra sendiri harus menjalani hukuman dengan pasal berlapis atas perkosaan dan pembunuhan yang dilakukannya.
5. Pencabulan di Pondok Pesantren Bekasi
Ilustrasi/Foto: Ilustrasi dari Rajulur Rasyid
Akhir September 2024, dua orang pengelola pondok pesantren di Karangbahagia, Bekasi, ditangkap karena diketahui melakukan tindakan pencabulan pada beberapa santriwati di ponpes tersebut. Kedua pelaku, S (52) dan MHS (29), adalah ayah dan anak yang diketahui melakukan pelecehan seksual pada setidaknya tiga santriwati di bawah umur pada Februari, Maret, dan Agustus 2020.
Melansir Detikcom, saat kasus ini terungkap, pelaku hampir diamuk massa namun berhasil diamankan oleh polisi. Keduanya dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Namun pada 10 Oktober 2024, polisi mengungkap bahwa pelaku S meninggal dunia di penjara dan disebut karena sakit.
6. Siswi MI Diduga Diperkosa dan Dibunuh
Ilustrasi/Foto: Ilustrasi dari Dveunike
Melansir Detikcom, seorang siswa Madrasah Ibtiadaiyah (MI) di Kalibaru, Banyuwangi ditemukan dalam kondisi telentang di sebuah kebun kosong pada 13 November 2024. Kancing bajunya juga tampak berceceran sehingga ada dugaan bahwa dia telah diperkosa sebelum dibunuh. Korban sempat dibawa ke klinik namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Terkait hal ini, polisi telah memeriksa setidaknya 11 saksi untuk mencari jejak pelaku.
7. Siswi SLB Jadi Korban Asusila
Ilustrasi/Foto: Ilustrasi dari Nutsorelatable
Kejadian yang tak kalah miris dialami oleh seorang siswi di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Makassar, Sulawesi Selatan. Gadis 15 tahun dengan masalah pendengaran itu disebut telah menjadi korban asusila oknum guru di sekolahnya. Pelaku sempat menyangkal namun akhirnya polisi mengamankannya setelah mengantongi beberapa bukti.
Setelah dilakukan pendalaman, ternyata tindakan asusila yang dilakukan pelaku bukan hanya sekali. Sebelum korban mengadukan tindakan ini, ternyata pelaku sudah sempat beberapa melakukan perbuatan tidak senonoh pada korban.
Kekerasan terhadap perempuan tidak hanya tinggi dalam hal angka, namun juga terjadi dalam beragam modus. Mengingat dampaknya yang sangat fatal terhadap perkembangan bangsa, sudah saatnya kita ikut bertindak menekan dan memberantas fenomena ini, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!