Dibebaskan, Aktivis Ahed Tamimi Beberkan Kondisi di Penjara Israel: Tidak Ada Makanan, Air, dan Pakaian
Aktivis muda asal Palestina Ahed Tamimi angkat bicara usai dibebaskan dari penjara Israel pada Rabu (29/11) malam waktu setempat. Perempuan berusia 22 tahun itu masuk ke dalam daftar 30 tahanan yang dibebaskan Israel.
Tamimi menceritakan penderitaannya selama ditahan di Penjara Damon Israel. Ia mengaku pejabat Israel telah memperingatkannya untuk tidak berbicara secara terbuka mengenai masa penahanannya di penjara. Jika Tamimi berani berbicara, Israel mengancam akan ada hal buruk terjadi pada orang-orang yang dicintainya.
"Ketika [pasukan Israel] memproses pembebasan saya, mereka mengancam saya dengan ayah saya," kata Tamimi, dilansir dari lama The New Arab.
Tamimi diancam bahwa jika ia berani bersuara, ayahnya, Bassem Tamimi, akan dibunuh. Ayah Tamimi adalah seorang veteran penyelenggara protes dan tokoh masyarakat yang saat ini masih dipenjara tanpa dakwaan.
"Mereka mengatakan kepada saya: 'Kami memiliki ayahmu. Jika Anda mengatakan sesuatu, kami akan membunuhnya di sini'," tutur Tamimi.
Tidak Ada Makanan, Air, dan Pakaian untuk Tahanan
Dibebaskan, Aktivis Ahed Tamimi Beberkan Kondisi di Penjara Israel: Tidak Ada Makanan, Air, dan Pakaian/Foto: REUTERS/AMMAR AWAD
Tamimi juga membeberkan kondisi para tahanan perempuan di penjara Israel. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada makanan, air, dan pakaian untuk mereka. Tamimi menyebut bahwa keadaan di sana sangat buruk dan tidak manusiawi. Tak hanya itu, para tahanan juga disiksa oleh pihak berwenang.
Sebelumnya, pasukan Israel sebelumnya menangkap Ahed Tamimi dalam penggerebekan pada Senin (6/11) dini hari. Ia ditangkap karena dicurigai menghasut kekerasan dan menyerukan 'kegiatan teroris' melalui media sosialnya.
Menurut pengacaranya, Mahmoud Hassan, Tamimi dipukuli selama penangkapannya dan setelah ia dipindahkan ke penjara di Israel, sebagaimana dilansir dari The New York Times.
Ibu Tamimi, Nariman Tamimi, mengatakan bahwa meski ia gembira karena putrinya telah dibebaskan, ia tetap merasa takut. Sebab, keluarganya menerima ancaman kekerasan berulang kali oleh Israel.
Tak hanya itu, Israel juga melarang segala bentuk perayaan apa pun untuk kebebasan Ahed Tamimi dan menembakkan gas air mata ke rumah Tamimi. Aksi ini membuat bubar kerumunan warga Palestina yang menunggu untuk bersatu kembali dengan orang yang mereka cintai.
Nama Ahed Tamimi menjadi terkenal pada tahun 2017 ketika dia menampar seorang tentara Israel yang menyerbu desa Nabi Saleh di Tepi Barat. Selama bertahun-tahun, keluarga Tamimi memprotes perampasan tanah oleh Israel di daerah tersebut.
Setelah menampar tentara tersebut, Tamimi yang berusia 16 tahun dijatuhi hukuman delapan bulan penjara. Karena keberaniannya, Ahed Tamimi menjadi salah satu ikon perlawanan di Palestina.
Sementara itu, usai gencatan senjata berakhir di Gaza, Israel kembali melancarkan serangan membabi buta terhadap Palestina. Lebih dari 700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza selama 24 jam terakhir, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!