Ditolak Berbagai Pekerjaan karena Mengidap Down Syndrome, Perempuan Ini Berhasil Membangun Bisnisnya Sendiri
Seseorang yang memiliki kondisi khusus seperti down syndrome sering kali masih mengalami diskriminasi dalam masyarakat, salah satunya dalam dunia pekerjaan. Meski beberapa bisnis memiliki karyawan dengan kondisi khusus, nyatanya masih banyak dari mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan.
Seperti Collete Divitto, perempuan pengidap down syndrome yang ditolak berbagai macam pekerjaan karena kondisi khususnya. Namun, ia tidak putus asa dan terus gigih dalam berusaha hingga berhasil membuka toko kue sendiri. Yuk, simak kisah inspiratifnya berikut ini sebagaimana dilansir dari Brightside.
Dibesarkan untuk Percaya Bahwa Dirinya Sama seperti yang Lain
![]() Collette Divitto/Foto: Instagram.com/colletteyscookies |
Tidak peduli dengan keterbatasan yang dimiliki, Collette dilahirkan dan diajarkan untuk mencintai dirinya sendiri dengan sepenuh hati dan yang lebih penting, untuk menghormati orang lain. Ibunya, Rosemary Alfredo, telah menjadi tempat amannya sejak Collette masih bayi. Perempuan itu tidak pernah mempermasalahkan ketidaksempurnaan yang dialami anaknya sejak lahir.
Sebaliknya, Collette dibesarkan untuk bersikap dan menikmati hidup dengan cara yang sama seperti perempuan-perempuan muda lain seusianya.
"Saya tidak pernah merasa perlu memberitahunya bahwa dia berbeda. Bagi saya, itu hanyalah sebuah label dan kita semua memiliki kekuatan dan kelemahan,” jelas Rosemary.
Masa Sulit dalam Hidup
![]() Collette Divitto/Foto: Instagram.com/colletteyscookies |
Ketika Collette memasuki kelas empat, dia terpaksa menghadapi kenyataan yang sangat menyedihkan. Saat itu, seorang anak laki-laki di kelasnya mulai memanggilnya down syndrome, Collette tidak tahu apa itu, jadi dia bertanya kepada ibunya.
“Sejak saat itu, misi hidup Collette adalah berbaur. Saya belum pernah melihat orang bekerja begitu keras untuk memiliki apa yang orang lain miliki dan diterima," kata Rosemary.
Itu adalah kali pertama Collette harus mengatasi asumsi orang tentang kondisinya. Collette muda menghabiskan sebagian besar waktunya sendiri di sekolah menengah dan sekolah menengah atas, dengan sedikit teman yang mendukungnya.
Collette mengenang, “Itu adalah waktu yang sulit bagi saya. Saya tidak punya teman, saya tidak punya kehidupan sosial, dan itulah mengapa saya mengambil kelas membuat kue.” Semua itu membuatnya menjadi perempuan yang kuat seperti sekarang ini.
Ditolak Wawancara hingga Sukses Membangun Toko Kue
Kisah perempuan pengidap down syndrome yang berhasil membuka toko kue sendiri/Foto: Instagram.com/colletteyscookies
Ditolak dalam Banyak Wawancara Kerja
![]() Collette Divitto/Foto: Instagram.com/collettescookies |
Begitu lulus kuliah dan mencoba memasuki dunia kerja, Collette kembali ke siklus prasangka individu yang akan menilai dan menyoroti ketidaksempurnaannya.
“Itu menyedihkan dan sulit bagi saya. Rasanya mereka sama sekali tidak menyukai saya karena kekurangan yang saya miliki. Tidak ada yang akan mempekerjakan saya,” kata Collette.
Penolakan yang dia hadapi di wawancara kerja bertambah dan menjadi semakin mengecewakan, tetapi Collette belajar untuk mengatasi tantangan secara langsung dengan mengandalkan kekuatannya.
"Saya hanya berpikir, orang-orang melihatnya sebagai individu yang dicap sebagai penyandang disabilitas dan mereka tidak memberinya kesempatan," kata Rosemary.
Membuka Toko Kue Sendiri
![]() Collette Divitto/Foto: Instagram.com/collettescookies |
Setelah menghadapi banyak pasang surut, Collette memutuskan untuk mengejar mimpinya, sesuatu yang dia kejar sejak dia masih kecil. “Saya selalu suka membuat kue sejak saya berusia empat tahun. Sejak sekolah menengah, saya mengikuti kelas membuat kue, ” kata Collette.
Dengan bantuan ibunya, Collette mampu menciptakan bisnisnya sendiri dan menjadi CEO Collettey's Cookies. Collette meluncurkan bisnisnya di Boston pada tahun 2016 dan telah mengumpulkan penjualan lebih dari $1 juta atau sekitar Rp14,6 miliar selama lima tahun terakhir.
Itu dimulai dengan pembuatan Amazing Cookies, biskuit cokelat kayu manis yang kemudian menjadi suguhan khas Collettey's Cookies. Mimpinya dimulai dari sana, dia akan terus menjalankan bisnisnya dan akhirnya menunjukkan kepada dunia betapa briliannya dia.
“Anda harus benar-benar fokus pada kemampuan Anda dan bukan kekurangannya,” jelas Collette. “Jangan biarkan orang lain menjatuhkan Anda dan jangan menyerah pada karier dan impian Anda karena ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka.”
Mempekerjakan Banyak Karyawan Penyandang Disabilitas
![]() Collette Divitto/Foto: Instagram.com/colletteyscookies |
Collettey's Cookies saat ini memiliki 15 karyawan di mana beberapa di antaranya merupakan penyandang disabilitas. Collette sendiri yang mengawasi semua aspek bisnis, mulai dari mempekerjakan dan mengelola staf hingga mengemas dan mendistribusikan produk. Dia ingin terus belajar dan maju dalam bisnisnya.
"Jangan fokus pada kekurangan pada diri Anda. Anda hanya perlu fokus pada kemampuan yang Anda miliki." Selain mendirikan toko kue, Collettey juga mengelola Collettey's Leadership Org.
Dari kisah Collettey di atas, menjadi gigih dalam hidup adalah sifat penting untuk mencapai tujuan kita. Sekali pun kita menghadapi banyak tantangan di sepanjang jalan, memercayai kemampuan kita dan mengejar ambisi kita akan memberi kita kebahagiaan. Semangat mengejar mimpimu, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!




