Driver Ojol Demo Hari Ini, Tuntut Turunkan Potongan hingga Sepakat Matikan Aplikasi 24 Jam
Pengemudi ojek online (ojol) akan menggelar demo besar-besaran hari ini, Selasa (20/5), Beauties. Para pengemudi ojol dilaporkan akan mematikan aplikasi secara massal dan menolak pesanan. Ada pun salah satu tuntutan dari aksi demo ini adalah meminta potongan aplikasi tak lebih dari 10 persen.
Aksi demo oleh ratusan ribu pengemudi ojol dijadwalkan digelar di berbagai daerah di Indonesia, mulai Jakarta, Palembang, Surabaya, Semarang, Solo, dan masih banyak lagi.
Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu ketahui dari aksi demo pengemudi ojol hari ini.
Kenapa Pengemudi Ojol Berdemo Hari Ini?
Kenapa Pengemudi Ojol Berdemo Hari Ini?/Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Pengemudi ojol yang tergabung dalam Asosiasi pengemudi ojek online (ojol) Garda Indonesia akan menggelar aksi unjuk rasa besar hari ini, Selasa (20/5). Ada beberapa tuntutan yang mendasari aksi demo hari ini.
Dilansir dari CNN Indonesia, berikut ini tuntutannya:
Pertama, meminta Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjatuhkan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi yang melanggar regulasi, yaitu Permenhub PM Nomor 12 Tahun 2019 dan Kepmenhub KP Nomor 1001 Tahun 2022.
Kedua, mendesak Komisi V DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan yang melibatkan Kemenhub, asosiasi pengemudi, dan pihak aplikator.
Ketiga, menuntut agar potongan aplikasi maksimal hanya sebesar 10 persen.
Keempat, meminta adanya revisi terhadap tarif penumpang dan penghapusan program-program seperti aceng, slot, hemat, dan prioritas yang dinilai merugikan pengemudi.
Kelima, menuntut agar tarif layanan makanan dan pengiriman barang ditetapkan secara adil dengan melibatkan asosiasi pengemudi, regulator, aplikator, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Salah satu tuntutan yang jadi sorotan adalah perihal agar potongan maksimal hanya sebesar 10 persen. Para pengemudi ojol mengeluhkan bahwa kini potongan biaya dari platform bisa mencapai hingga 70 persen. Hal ini membuat para pengemudi ojol merasa dirugikan.
"Perusahaan saat ini suka-suka menetapkan tarif yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan oleh driver. Setiap kali kita mendapatkan orderan kita dipotong mulai dari 20-40 persen. Inilah yang membuat kami merasa diperlakukan tidak manusiawi dalam bekerja," ungkap Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godam) Agam Zubir di hadapan Ijeck, Kamis (15/5), dilansir dari detikSumut.
Matikan Aplikasi dan Tolak Pesanan
Ilustrasi/Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Selain demo, para pengemudi ojol juga akan mematikan seluruh layanan aplikasi ojol selama 24 jam penuh pada hari ini.
Dilansir dari CNN Indonesia, Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono menyampaikan aksi akan disertai dengan penghentian layanan transportasi penumpang, pemesanan makanan, dan pengiriman barang mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.
Aksi ini diperkirakan akan diikuti oleh lebih dari 25 ribu pengemudi ojol dari berbagai penjuru kota di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera yang telah masuk wilayah Jakarta secara bertahap.
Ada Sejumlah Asosiasi Ojol Tetap Pilih Bekerja dan Tak Ikut Demo
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Tak semua pengemudi ojol ikut aksi demo hari ini, Beauties. Sejumlah asosiasi pengemudi ojol memilih untuk tetap bekerja seperti biasa demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Keluarga Besar Driver Jabodetabek (KBDJ) menjadi salah satu komunitas yang memastikan anggotanya tetap "on bid" saat demo berlangsung. Ketua KBDJ, Freddy Santoso Suherli, mengatakan keputusan ini diambil atas pertimbangan kebutuhan ekonomi para pengemudi.
"KBDJ mendukung dalam doa agar aksi besok bisa berjalan dengan lancar dan tanpa kekerasan (anarki). Namun kami memutuskan untuk tetap on bid untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujar Freddy saat dihubungi, Senin (19/5), dilansir dari detikFinance.
Hal ini terbukti dari sejumlah pengguna layanan ojol yang mengaku masih bisa bepergian seperti biasanya hari ini. Beautynesia mewawancara beberapa pengguna layanan ojol.
"Aku hari ini naik ojol dua kali, dari daerah Kalibata dan Kemayoran, sekitar pukul 7 dan 8 pagi. Bisa dapat driver ojol cepat, harga juga seperti biasa," ujar Audi, seorang karyawan swasta yang rutin menggunakan layanan ojol untuk bepergian, kepada Beautynesia, Selasa (20/5).
Hal serupa juga diungkapkan Nadin. Ia bepergian menggunakan layanan ojol hari ini di area Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan tidak menemukan kesulitan dalam mencari driver ojol.
"Aku berangkat pagi seperti biasa naik ojol. Tapi memang kata driver ojolnya, aplikasi akan dimatikan sekitar pukul 9 pagi hari ini, dan sebagian akan mengaktifkan aplikasi sekitar pukul 3-4 sore," ungkap Nadin, seorang karyawan swasta.
Beautynesia juga mewawancara seorang karyawan swasta yang juga rutin menggunakan layanan ojol, Lina. Ia tetap bisa bepergian menggunakan layanan ojol seperti biasa. Namun, memang di kawasan yang ia lintasi, hanya terlihat segelintir driver ojol yang lewat, tidak seperti hari biasanya.
"Pagi tadi aku cuma melihat 5-10 driver ojol di jalan. Terus driver ojol aku pagi ini bilang dia tetap lebih memilih narik untuk mencari nafkah," ungkap Lina.
Demo di Jakarta di 5 Titik
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna/detikcom
Di Jakarta, massa pengemudi ojol akan berdemo di lima titik, yaitu Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Istana Merdeka, DPR RI, Kantor-kantor Aplikasi, dan semua lokasi yang berhubungan dengan perusahaan aplikasi.
"Sudah berkali-kali kami aksi damai namun semuanya seperti dianggap remeh oleh Pemerintah maupun aplikator sehingga pihak aplikator makin menjadi-jadi membuat program-program hemat dan prioritas bagi pengemudi online yang sangat merugikan pengemudi online, sehingga aksi kali ini mungkin kami harus lebih keras aksinya," ucap Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!