Tidak ada satu pun orang yang senang jika dibanding-bandingkan dengan orang lain. Begitu pula dengan anak-anak. Faktanya, kebanyakan orangtua mengira bahwa kebiasaan membanding-bandingkan anak dapat memberikan motivasi anak untuk bisa berusaha lebih baik lagi. Padahal, kenyataannya kebiasaan membanding-bandingkan anak dengan anak lain bisa memberikan dampak yang serius bagi perkembangan kepribadian dan kehidupan sosial anak.
Ayah dan anak/freepik.com |
Kehilangan Kepercayaan Diri
Kecenderungan orangtua untuk terus membanding-bandingkan anak dapat berdampak pada hilangnya rasa percaya diri mereka. Mereka akan selalu melihat kekurangan yang disebutkan oleh orangtua mereka dan merasa kehilangan harapan untuk bisa lebih baik lagi. Meskipun sangat penting untuk seseorang bisa mengetahui kekurangannya, anak-anak juga harus sadar bahwa mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dengan begitu mereka akan menjadi seseorang yang lebih percaya diri dan optimis pada diri mereka sendiri.
Selalu Ingin Bersaing
Anak-anak yang terbiasa dibanding-bandingkan dengan orang lain biasanya akan tumbuh menjadi seorang pesaing. Mereka ingin menjadi lebih baik daripada orang sekitarnya bagaimana pun caranya. Hal ini akan menjadi buruk karena anak akan kesulitan untuk bisa bekerja sama dengan orang lain. Mereka juga akan menjadi sulit untuk bisa menjalani kerja tim karena keinginannya hanya ingin menjadi yang paling menonjol.
Ibu dan anak/freepik.com |
Cenderung Merendahkan Orang Lain
Tidak hanya kesulitan untuk kerja bersama orang lain, anak-anak yang selalu dibanding-bandingkan dengan anak lain juga akan cenderung menjadi anak yang lebih sering merendahkan orang lain. Cara ini secara tidak sadar ia lakukan karena ingin mencari justifikasi bahwa dirinya lebih baik.
Melakukan Segala Cara Untuk Lebih Baik
Lebih buruknya lagi, anak-anak bisa saja melakukan segala cara untuk bisa lebih baik. Misalnya, mereka akan rela mencontek untuk bisa mendapatkan nilai lebih bagus karena ingin orangtuanya berhenti membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain.
Keluarga/freepik.com |
Ambisi Pada Hasil, Bukan Proses
Terakhir, anak-anak yang kerap dibanding-bandingkan akan menjadi individu yang fokus pada hasil, bukan pada proses. Padahal, proses merupakan bagian terpenting dari perkembangan diri seseorang. Membandingkan diri pada orang lain bukan sesuatu yang ideal karena tidak akan menunjukkan perkembangan yang valid. Berbeda dengan orangtua yang bisa menghargai tiap proses yang dijalani anak untuk lebih baik, di mana perbandingan yang dilakukan adalah antara dirinya dengan dirinya sendiri di masa lalu.
Jadi, hentikan kebiasaan membanding-bandingkan anak dengan anak lain. Dengan begitu mereka akan bisa menjadi berkembang dengan kepercayaan diri dan kemampuan sosial yang lebih baik.