Dulunya Gedung Mewah, Tapi Kini Lebih Dikenal sebagai Tempat Angker di Jakarta

Rini Apriliani | Beautynesia
Senin, 03 Feb 2025 15:30 WIB
Bermula dari Isu Konstruksi Miring
Menara Saidah yang kini dikenal karena angker/Foto: Kanavino-detikcom

Jakarta yang menjadi ibu kota Indonesia memang memiliki sederet gedung megah dan mewahnya. Namun, beberapa di antaranya tak bisa bertahan atas berbagai alasan. 

Seperti yang terjadi pada Menara Saidah. Dulunya dikenal sebagai salah satu gedung perkantoran mewah setinggi 28 lantai dengan gaya gedung khas Romawi. Sayangnya, kini lebih dikenal sebagai salah satu tempat angker di Jakarta. 

Lantas, apa penyebab yang membuat Menara Saidah jadi terbengkalai dan angker?

Bermula dari Isu Konstruksi Miring

Menara Saidah

Menara Saidah yang kini dikenal karena angker/Foto: Kanavino-detikcom

Dulunya, Menara Saidah merupakan gedung perkantoran. Ada 34 tenant yang menyewa ruangan untuk dijadikan kantor. 

Namun, pada 2007 silam, muncul isu bahwa konstruksi gedung setinggi 28 lantai ini miring. Kemiringan pada bangunan dikhawatirkan bisa membahayakan para penghuninya. Akhirnya, hal ini membuat satu per satu penyewa meninggalkan gedung.

Di samping itu, ada juga kabar penyebab tenant keluar karena manajemen gedung yang buruk. Karena banyaknya perusahaan yang turut mengelola, hingga membuat sewa gedung jadi mahal. 

6 Tahun Kemudian, Tidak Ditemukan Bukti Gedung Miring

Menara Saidah

Menara Saidah yang kini dikenal karena angker/Foto: Kanavino-detikcom

Pada 2013, Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta membantah soal anggapan gedung miring. Pemda pun telah memastikan tidak ada masalah konstruksi yang terjadi. 

Kepala Dinas Penertiban dan Pengawasan Bangunan (P2B) DKI Jakarta saat itu, Putu Ngurah Indiana, pun melaporkan tidak adanya cacat konstruksi. Sebab, Suku Dinas Jakarta Selatan sempat melakukan kajian terhadap gedung ini dan tidak adanya bentuk kegagalan konstruksi. 

Putu sempat mengirimkan surat resmi kepada pemilik gedung untuk melakukan audit konstruksi, tapi belum ada jawaban dari pihak pemilik gedung saat itu. 

Hal yang sama diungkap oleh Ary Widiantoro Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya yang menjadi kontraktor pembangunannya. Ary mengatakan bahwa secara teknis jika sebuah gedung yang awalnya tegak menjadi miring, maka akan menimbulkan tekanan yang besar pada dinding bangunan. Kalau Menara Saidah miring, maka seharusnya kaca jendela pencah dan berhamburan. 

Ary menyampaikan bahwa pembangunan gedung ini kala itu sudah dibuat sesuai dengan kelayakan. Demikianlah mengutip detikJabar. 

Dulu Habiskan Dana Rp50 Miliar, Tapi Kini Dikenal Angker!

Menara Saidah

Menara Saidah yang kini dikenal karena angker/Foto: Kanavino-detikcom

Pembangunan gedung mewah yang terletak di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur ini dimulai pada 1995 hingga 1998. Saat itu, pembangunannya pun memakan biaya fantastis, mencapai Rp50 miliar. 

Menara Saidah beberapa kali mengalami pergantian pemilik. Awalnya dibangun oleh salah satu BUMN Karya, lalu dimiliki Mustika Ratu atas nama mendiang Mooryati Soedibyo. 

Kemudian, dilelang dan dimenangkan keluarga Saidah. Hingga kini setelah anak kelima nyonya Saidah meninggal dunia, turun dan dimiliki oleh suami Inneke, Fahmi Damawansyah, anak bungsu nyonya Saidah. 

Di awal kekosongannya, gedung megah ini banyak ditawar dengan harga murah. Namun pemilik tidak mau melepaskannya. 

Ya, setelah 18 tahun tak berpenghuni Menara Saidah selalu masuk dalam daftar gedung terbengkalai dan terkenal angkernya di Jakarta. Berkembang sederet cerita horor yang berkaitan dengan Menara Saidah. 

Seperti ojol yang mendapat pesanan penumpang, hantu perempuan berbaju merah, hantu penunggu lift, setan penunggu yang usil, hingga kecelakaan yang terjadi di depan gedung dikaitkan dengan kosongnya dan penunggu Menara Saidah. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE