Fakta-Fakta Mia Moglie, Grup Terlarang di Facebook yang Ditutup karena Sebar Foto Intim Perempuan-Eksploitasi Seksual

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Rabu, 10 Sep 2025 18:15 WIB
Penuh Pelanggaran Privasi dan Perilaku Menyeramkan
Para anggota Mia Moglie menyebarkan ratusan ribu gambar intim tanpa izin/Foto: Freepik.com/Freepik

Media sosial pada dasarnya dibuat sebagai sarana berbagi informasi dan menghubungkan orang. Sayangnya, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menggunakannya untuk melakukan kejahatan dan pelanggaran, mulai dari yang paling ringan hingga sangat berat.

Baru-baru ini, sebuah grup Facebook bernama “Mia Moglie” (“My Wife”) ditutup secara resmi oleh Meta setelah mengundang ribuan keluhan warganet. Melansir New York Post, grup yang beranggotakan lebih dari 32 ribu pria ini digunakan untuk berbagi foto intim tanpa izin, terutama potret-potret perempuan tanpa izin.

Parahnya, pelaku banyak yang merupakan orang dekat korban, kebanyakan suami. Hal ini dianggap sebagai kejahatan digital, dan bukan lagi kesenangan semata. Kasus ini menambah daftar panjang pelanggaran privasi digital yang semakin meresahkan dunia maya. Tren pelecehan online seperti ini kini menjadi alarm bagi pentingnya etika data dan perlindungan digital yang lebih ketat.

Simak fakta-faktanya sebagai berikut!

Apa Itu Grup Mia Moglie?

Grup “Mia Moglie” aktif sejak 2019 dan digunakan oleh user Facebook Italia. Para pengguna yang masuk dalam grup ini diperbolehkan membagikan foto istri, pacar, atau bahkan perempuan asing, yang diambil tanpa persetujuan dengan tujuan eksploitasi seksual.
Ilustrasi Mia Moglie di Facebook/Foto: Freepik.com/Freepik

Melansir New York Post, “Mia Moglie” adalah grup Facebook di Italia yang aktif sejak 2019. Grup ini memungkinkan anggotanya membagikan foto istri, pacar, atau bahkan perempuan asing, yang diambil tanpa persetujuan. Tujuannya tak lain adalah untuk dieksploitasi secara seksual oleh sesama pengguna.

Beberapa foto yang dibagikan antara lain adalah saat mereka tidur, berganti pakaian, hingga aktivitas intim. Tak hanya itu, grup itu juga dipenuhi komentar misoginis dan hinaan terhadap postingan-postingan yang muncul.

Penuh Pelanggaran Privasi dan Perilaku Menyeramkan

Para anggota Mia Moglie menyebarkan ratusan ribu gambar intim tanpa izin/Foto: Freepik.com/Freepik

New York Post juga menjelaskan bahwa grup ini menjadi media menyebarkan ratusan ribu gambar intim tanpa izin. Belum lagi, komentar para anggotanya juga menunjukkan pelecehan ekstrem, termasuk saran ambil foto secara diam-diam atau komentar cabul mengenai tubuh perempuan.

Konten-konten yang disebarkan bisa dipastikan digunakan tanpa rasa tanggung jawab oleh pengguna media sosial. Public figure Tova Leigh mengungkap lewat postingan di Instagramnya, bahwa gambar-gambar itu dicomot begitu saja untuk hal-hal tercela. Beberapa bahkan menggunakan AI dan mengedit foto-foto tersebut menjadi konten dewasa.

Hal yang lebih menakutkan, anggota grup ini bukan sekadar anonim. Melansir VICE, beberapa di antaranya memiliki status sosial tinggi dalam masyarakat, mulai dari dokter, pengusaha, pemimpin lokal, hingga politisi, semuanya tak ragu menggunakan nama asli mereka.

Akhirnya Resmi Ditutup

Meta menutup grup Mia Moglie karena terbukti melanggar kebijakan eksploitasi seksual dewasa/Foto: Freepik.com/Ijeab

Sejak beroperasi pada tahun 2019, grup ini terus melakukan ‘kejahatan’ di media sosial. Namun setelah menerima lebih dari 2.000 laporan dari pengguna, Meta menutup grup ini pada 20 Agustus 2025 karena terbukti melanggar kebijakan eksploitasi seksual dewasa.

Aktivis feminis seperti Carolina Capria dan kelompok No Justice No Peace memainkan peran besar dalam mengungkap dan menekan penutupan grup ini. Politisi dan publik Italia mengecam grup tersebut sebagai produk budaya patriarki yang mengerdilkan perempuan menjadi objek seksual.

Respon Publik dan Tindakan Hukum

Keberadaan grup Mia Moglie jelas menimbulkan keresahan di kalangan pengguna media sosial/Foto: Freepik.com/Freepik

Keberadaan grup ini jelas menimbulkan keresahan di kalangan pengguna media sosial. Salah satu yang ikut angkat bicara adalah Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni. Sang Perdana Menteri dan sejumlah perempuan yang dikenalnya juga menjadi salah satu korban, di mana foto-fotonya telah dimanipulasi tanpa izin dan diunggah ke situs-situs seksis seperti Phica.eu dan grup Mia Moglie di Facebook

"Saya muak dengan apa yang terjadi, dan ingin menyampaikan solidaritas dan dukungan kepada seluruh perempuan yang privasinya telah dilanggar, dihina, dan disakiti oleh pengelola forum dan 'penggunanya,” unglap Meloni, melansir Guardian.

Polisi Italia juga kemudian membuka penyelidikan, dan komentar-komentar serta konten dalam grup menjadi bukti resmi. Hukum Italia telah mengkriminalkan distribusi foto intim tanpa izin sejak 2019. Pelanggar bisa menghadapi hukuman 1–6 tahun penjara dan denda €5.000 – €15.000 (sekitar Rp96.750.000 - Rp290.250.000, menurut kurs 9 September 2025).

Meskipun begitu, kasus seperti Mia Moglie menunjukkan masih banyak celah dalam perlindungan digital. Reaksi publik dan tekanan politik terus memicu dialog hukum dan budaya baru. Karenanya, kasus macam ini membutuhkan kerja sama semua pihak, melalui edukasi etik digital, pelaporan cepat, dan perlindungan hukum yang tegas.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE