Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di Gaza Palestina. Serangan ini menghancurkan gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan antara Israel dan Hamas.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, dikutip Al Jazeera, serangan udara Israel di Gaza pada Selasa (18/3) pagi telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina. Menurut sumber medis, korban tewas termasuk sedikitnya 77 orang di Khan Younis di Gaza selatan, dan sedikitnya 20 orang di Kota Gaza di utara. Serangan Israel juga menghantam lokasi di pusat Deir el-Balah dan Rafah di selatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan keras" terhadap Hamas, karena Hamas disebut telah menolak membebaskan sandera.
"Israel akan, mulai sekarang, bertindak terhadap Hamas dengan kekuatan militer yang meningkat," kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan. Militer Israel menyebut telah melancarkan serangan ke Gaza dengan dalih menyasar sejumlah target milisi Hamas.
Sementara itu, Hamas mengatakan mereka memandang serangan Israel ini sebagai pembatalan sepihak gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari. Serangan yang dilancarkan Israel ini nampaknya meruntuhkan kesepakatan gencatan senjata setelah sebelumnya negosiasi gencatan senjata tahap kedua disebut menemui jalan buntu.
"Netanyahu dan pemerintahan ekstremisnya membuat keputusan untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata, yang akan membuat tahanan di Gaza menghadapi nasib yang tidak diketahui," kata kelompok Palestina itu dalam sebuah pernyataan.