Gencatan Senjata Berakhir, Israel Kembali Bombardir Gaza dan Tewaskan 200 Orang

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 18 Mar 2025 13:00 WIB
Gencatan Senjata Berakhir, Israel Kembali Bombardir Gaza dan Tewaskan 200 Orang
Israel Kembali Bombardir Gaza dan Tewaskan 200 Orang, Gencatan Senjata Berakhir?/Foto: AFP via Getty Images/AHMED ZAKOUT

Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di Gaza Palestina. Serangan ini menghancurkan gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan antara Israel dan Hamas.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, dikutip Al Jazeera, serangan udara Israel di Gaza pada Selasa (18/3) pagi telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina. Menurut sumber medis, korban tewas termasuk sedikitnya 77 orang di Khan Younis di Gaza selatan, dan sedikitnya 20 orang di Kota Gaza di utara. Serangan Israel juga menghantam lokasi di pusat Deir el-Balah dan Rafah di selatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan keras" terhadap Hamas, karena Hamas disebut telah menolak membebaskan sandera.

"Israel akan, mulai sekarang, bertindak terhadap Hamas dengan kekuatan militer yang meningkat," kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan. Militer Israel menyebut telah melancarkan serangan ke Gaza dengan dalih menyasar sejumlah target milisi Hamas.

Sementara itu, Hamas mengatakan mereka memandang serangan Israel ini sebagai pembatalan sepihak gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari. Serangan yang dilancarkan Israel ini nampaknya meruntuhkan kesepakatan gencatan senjata setelah sebelumnya negosiasi gencatan senjata tahap kedua disebut menemui jalan buntu.

"Netanyahu dan pemerintahan ekstremisnya membuat keputusan untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata, yang akan membuat tahanan di Gaza menghadapi nasib yang tidak diketahui," kata kelompok Palestina itu dalam sebuah pernyataan.

Kesaksian Warga Gaza di Tengah Serangan Membabi Buta Israel

TOPSHOT - Palestinian women with their children fleeing from their homes following Israeli air strikes rush along a street in Gaza City on October 11, 2023. At least 30 people have been killed and hundreds wounded as Israel pounded the Gaza Strip with hundreds of air strikes overnight, a Hamas government official said on October 11. Israel declared war on Hamas on October 8 following a shock land, air and sea assault by the Gaza-based Islamists. (Photo by MOHAMMED ABED / AFP) (Photo by MOHAMMED ABED/AFP via Getty Images)

Ilustrasi/Foto: AFP via Getty Images/MOHAMMED ABED

Serangan membabi buta yang dilancarkan Israel ini membuat warga Gaza ketakutan. Ahmed Abu Rizq, seorang guru di Gaza, mengatakan bahwa ia dan keluarganya terbangun karena suara serangan Israel yang terdengar di mana-mana.

"Kami ketakutan, anak-anak kami ketakutan. Kami menerima banyak telepon dari saudara-saudara kami untuk memeriksa, untuk memeriksa [keadaan] diri kami sendiri. Dan ambulans mulai berjalan dari satu jalan ke jalan lain," kata Abu Rizq kepada Al Jazeera.

Menurut penuturan Ahmed, sejumlah keluarga mulai berdatangan ke rumah sakit setempat, menggendong "sisa-sisa jasad anak" mereka dalam dekapan.

Berdasarkan informasi dari akun @gazanotice di X, serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menargetkan rumah-rumah penduduk, masjid, sekolah, tempat penampungan, dan kamp pengungsian.

Negosiasi Fase Kedua Gencatan Senjata Menemui Jalan Buntu

GAZA, PALESTINE - 2023/10/07: Smoke and flames rise after Israeli forces launched an airstrike on Gaza City. Palestinian militants have begun a

Ilustrasi/Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images

Sebelum serangan pada membabi buta pada Selasa (18/3) pagi waktu setempat, Israel juga telah mengirimkan serangan pesawat nirawak di Beit Lahiya di Gaza urara, menewaskan setidaknya sembilan orang, termasuk tiga wartawan, pada Sabtu (15/3) waktu setempat, dilansir dari Al Jazeera.

Selain serangan pesawat nirawak yang terus dilakukan di Gaza, Israel menghentikan masuknya semua bantuan ke Gaza sejak 2 Maret 2025, beberapa jam setelah fase pertama gencatan senjata dengan Hamas berakhir. Tak hanya memblokir akses masuk bantuan kemanusiaan, Israel juga telah memutus aliran listrik ke pabrik desalinasi air yang penting, sehingga mengancam pasokan air minum Gaza.

Sebagai informasi, gencatan senjata antara Hamas dan Israel akhirnya resmi berlaku di Jalur Gaza Palestina pada 19 Januari 2025 sekitar pukul 11.15 waktu setempat. Dilansir dari CNN, kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas saat ini disusun dalam tiga fase berbeda. Fase pertama diharapkan akan dimulai pada 19 Januari 2025 dan berlangsung selama enam minggu.

Negosiasi pada tahap kedua kesepakatan tersebut, yang akan membebaskan hampir 60 tawanan yang tersisa dan pembentukan gencatan senjata permanen, telah menemui jalan buntu karena desakan Israel agar tahap pertama diperpanjang hingga pertengahan April.

Mouin Rabbani, seorang peneliti nonresiden di Middle East Council on Global Affairs, mengatakan tidak jelas apakah serangan tersebut menandai satu serangan tunggal atau "awal dari kampanye yang lebih besar".

"Elemen terpentingnya, dari sudut pandang Israel, adalah negosiasi pada tahap kedua yang mengarah pada gencatan senjata yang permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza. Dan itu adalah sesuatu yang berulang kali dikatakan pemerintah Israel tidak akan dilakukannya," kata Rabbani kepada Al Jazeera.

"Dengan kata lain, [Israel] menandatangani perjanjian, meskipun tahu bahwa mereka akan menolak untuk melaksanakannya," tambahnya.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 48.572 warga Palestina dipastikan tewas dan 112.032 terluka dalam serangan Israel di Gaza sejaak 7 Oktober 2023. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE