Hati-Hati! 3 Kalimat Ini Ternyata Bisa Terdengar Merendahkan dan Menyakiti Orang Lain
Pernah nggak kamu berhenti sejenak dan berpikir seberapa besar dampak kata-kata yang kamu ucapkan dalam komunikasi sehari-hari? Kadang, kamu mungkin merasa kata-kata yang keluar dari mulutmu itu biasa saja, padahal bisa jadi itu menyakiti atau bahkan merendahkan orang lain tanpa kamu sadari.
Oleh karena itu, kita perlu belajar komunikasi yang efektif, etika berbicara, dan cara memahami emosi orang lain agar kita bisa memilih kata-kata yang tepat untuk disampaikan. Kalau kamu masih bingung kalimat seperti apa yang sebenarnya bisa terasa merendahkan bagi orang lain, kamu bisa cari tahu lewat contoh kalimat tersebut, dilansir dari Huffpost berikut ini!
“Kamu Seharusnya Melakukan Ini…,”
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik |
Memberi nasihat dengan cara yang terkesan memaksa seperti ini bisa membuat orang lain merasa seperti kita merendahkan mereka, seolah-olah kita tahu yang terbaik dan cara hidup mereka salah. Dengan mengatakan hal itu, kita akan memberi tekanan pada orang yang mendengarnya.
Sebaliknya, kalau kita bilang, “Saya rasa ini bisa membantu kamu”, maka itu bisa terdengar lebih santai dan menghargai mereka. Menambahkan kata seperti “mungkin” atau “sebaiknya” bisa membuat nasihat terasa lebih lembut dan memberi ruang bagi orang lain untuk mempertimbangkan tanpa memaksa mereka untuk harus mengikuti saran kita. Singkatnya, cara kita menyampaikan nasihat itu penting untuk diperhatikan supaya tidak terkesan menggurui atau merendahkan.
“Itu Kan Bukan Masalah yang Besar”
Ilustrasi/Foto: Freepik
Pernyataan seperti ini, menurut psikolog asal Oregon, Scott Rower, cenderung meremehkan dan mereduksi perasaan orang lain. Dengan mengatakan “tidak penting” atau “tidak masalah”, kita seolah memberi tahu orang lain bahwa perasaan mereka tidak valid hanya karena kita tidak merasa demikian. Padahal perasaan seseorang itu bukanlah sesuatu yang bisa dipilih atau dikendalikan.
Rowen menekankan, meskipun kita sebagai pembicara merasa bahwa perasaan mereka berlebihan untuk situasi tersebut, itu tidak akan mengubah kenyataan bahwa mereka sedang merasakannya. Dan ketika kita mencoba mengabaikan atau menyalahkan perasaan itu, kita justru membuat perasaan tersebut makin bertahan lama. Jadi, daripada meremehkan perasaan orang lain, lebih baik kita mencoba memahami dan menerima perasaan mereka dengan empati.
“Kamu Tidak Akan Mengerti”
Ilustrasi/Foto: Freepik/prostooleh
Pernyataan seperti ini biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa orang yang diajak bicara dianggap tidak cukup pintar atau tidak mampu memahami sesuatu. Hal ini sering kali disampaikan dengan nada merendahkan, seolah-olah pengalaman atau pemikiran yang sedang dibahas hanya bisa dimengerti oleh orang yang sudah pernah mengalaminya.
Menurut psikoterapis California Selatan Elisabeth Crain, ungkapan seperti ini bisa menyinggung karena menyiratkan bahwa orang tersebut dianggap kurang cerdas atau tidak selevel dengan pembicara. Dalam komunikasi sehari-hari, pernyataan semacam ini bisa memunculkan rasa tidak dihargai atau bahkan menyakitkan bagi orang yang mendengarnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
