Benarkah Perempuan Punya Sifat Empati yang Lebih Tinggi? Ini Penjelasannya Menurut Penelitian
Empati dikenal sebagai sebuah sifat untuk memahami dan merasakan emosi orang lain. Selama ini, perempuan sering kali dianggap memiliki tingkat empati yang lebih tinggi dibandingkan pria. Sebab, banyak yang mengungkapkan bahwa perempuan lebih banyak menggunakan perasaan dalam bertindak. Benarkah pernyataan ini dan apakah ada faktor yang memengaruhinya?
Dilansir dari CNN Health, terdapat sebuah penelitian dari Universitas Cambridge yang menunjukkan bahwa perempuan di seluruh dunia memang cenderung memiliki empati yang lebih baik dibandingkan pria. Seperti apa penjelasan lengkapnya? Berikut penjelasan lengkapnya, simak!
Penelitian terhadap Empati Kognitif
Perempuan Dikenal Punya Sifat Empati yang Tinggi/Foto: Pexels/Puwadon Sang-ngern
Empati terdiri dari dua jenis utama, yaitu empati kognitif dan empati afektif. Empati kognitif adalah kemampuan untuk memahami pikiran atau perasaan orang lain secara intelektual dan memprediksi tindakan mereka di masa depan. Contohnya, seseorang dengan empati kognitif dapat memahami perasaan seseorang yang berbagi pengalaman buruk dengan menempatkan diri di posisi orang tersebut.
Sementara itu, empati afektif melibatkan respons emosional yang sesuai dengan perasaan orang lain, seperti ikut merasa sedih dan menunjukkan belas kasih ketika seseorang menangis karena merasakan duka mendalam. Â
Sebuah penelitian besar dari Universitas Cambridge pun mencoba mengukur empati kognitif menggunakan Reading the Mind in the Eyes Test pada 306 ribu partisipan dari 57 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa di 36 negara, perempuan memiliki skor empati kognitif yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pria. Sementara, di 21 negara lainnya skor pria dan perempuan hampir sama. Tidak ada satu negara pun di mana pria memiliki skor rata-rata lebih tinggi daripada perempuan. Penemuan ini menguatkan pandangan bahwa wanita cenderung memiliki tingkat empati kognitif yang lebih tinggi secara global.   Â
Faktor Usia dan Penurunan Empati
Perempuan Dikenal Punya Sifat Empati yang Tinggi/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Penelitian ini juga menemukan bahwa empati kognitif cenderung menurun secara perlahan seiring bertambahnya usia. Namun, penyebab penurunan ini masih belum diketahui dengan jelas. Faktor biologis, seperti perubahan hormon, atau pengaruh sosial dan lingkungan mungkin memainkan peran. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan faktor-faktor yang diperkirakan bisa memengaruhi penurunan empati seiring berjalannya usia ini.
Mengapa Perempuan Lebih Berempati?
Perempuan Dikenal Punya Sifat Empati yang Tinggi/Foto: Pexels/Chu Chup Hinh
Penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa perempuan memiliki empati kognitif yang lebih tinggi dibandingkan pria, baik pada manusia dewasa maupun pada studi hewan dan bayi. Meskipun penelitian ini menunjukkan perbedaan signifikan antara jenis kelamin dalam hal empati kognitif, penelitian ini tidak ikut serta mencari tahu penyebab pasti dari hasil yang mereka temukan. Namun, terdapat beberapa studi sebelumnya yang mengelaborasi penemuan ini dengan menyebutkan bahwa faktor biologis, sosial, dan bahkan genetik mungkin berkontribusi pada perbedaan yang terjadi. Â
Faktor biologis mencakup pengaruh hormon seperti estrogen dan oksitosin, yang meningkatkan sensitivitas emosional dan kemampuan sosial perempuan. Faktor sosial berasal dari pola asuh dan norma budaya, di mana perempuan didorong untuk lebih peka dan peduli terhadap orang lain, sementara laki-laki cenderung diajarkan untuk menekan emosi. Faktor genetik juga berperan, seperti adanya variasi gen tertentu yang mendukung kemampuan empati lebih tinggi pada perempuan. Ketiga faktor ini saling berinteraksi dalam membentuk perbedaan tersebut.
Pentingnya Empati dalam Kehidupan
Perempuan Dikenal Punya Sifat Empati yang Tinggi/Foto: Freepik.com/freepik
Empati adalah keterampilan penting yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi secara sosial dan membangun hubungan pribadi. Sebagai kombinasi antara sifat bawaan dan keterampilan yang dapat dilatih, empati memainkan peran besar dalam membentuk masyarakat yang lebih memahami dan peduli satu sama lain. Dengan adanya berbagai penelitian terkait empati ini, maka diperlukan pendekatan yang terus diperbaharui dan lebih mendalam demi meningkatkan kualitas hubungan manusia.Â
Sebagai perempuan, tingginya empati ini bisa kita maksimalkan untuk kehidupan yang lebih baik dan bermakna. Kita mampu menggunakan empati untuk menguatkan hubungan sosial, memberi kasih sayang pada orang tercinta, hingga menjadi pemimpin hebat yang adil dan memahami kebutuhan anggotanya. Secara keseluruhan, empati pada perempuan tidak hanya memperkuat hubungan personal dan sosial tetapi juga berkontribusi pada terciptanya kehidupan yang lebih harmonis.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!