
Heboh iPhone 14 Rilis, Warga Jepang Malah Berburu iPhone Bekas! Ada Apa?

Beberapa waktu lalu Apple resmi merilis iPhone 14. Spesifikasi yang ditawarkan mampu membuat pencinta gadget tergiur, tak terkecuali bagi warga Jepang yang terkenal loyal dan bersemangat dalam belanja gadget terbaru. Namun, di tengah hebohnya rilis iPhone 14, warga Jepang justru berburu iPhone bekas. Ada apa?
Selama bertahun-tahun, warga Jepang tak ragu membelanjakan uang mereka untuk membeli gadget keluaran terbaru. Namun kini, mata uang yen anjlok dan membuat iPhone 14 dengan harga yang fantastis tersebut tidak bisa dijangkau sebagian orang. Hal ini pun memicu perdagangan barang bekas.
Dilaporkan Reuters, jatuhnya mata uang Jepang ke level terendah 32 tahun terhadap dolar telah menekan konsumen dan mempercepat pergeseran pengeluaran yang lebih luas di negara tersebut. Pengamat industri mengatakan pembeli di Jepang menjadi lebih terbuka untuk membeli barang bekas, sebagian berkat munculnya situs lelang online.
![]() |
Pada bulan Juli lalu, Apple menaikkan harga iPhone 13 entry-level, yaitu hampir seperlima. Sementara itu, iPhone 14 versi reguler memulao debutnya dengan harga 20 persen lebih tinggi dibanding iPhone 13, bahkan ketika harga ponsel tersebut di Amerika Serikat tetap datar, yaitu 799 USD atau sekitar Rp12,5 juta. Sementara dolar telah melonjak terhadap mata uang global tahun ini, yen telah sangat terpukul, yaitu mengalami penurunan sebesar 22 persen.
Seorang warga Jepang, Kaoru Nagase, ingin membeli iPhone 14, namun harganya membuatnya terkejut, yaitu 119.800 yen atau setara Rp12,7 juta. Sebagai gantinya, ia membeli iPhone SE 2 bekas di distrik elektronik Akihabara Tokyo dengan harga kurang dari sepertiganya.
"Dengan harga lebih dari 100 ribu yen, iPhone 14 terlalu mahal dan saya tidak mampu membelinya. Akan baik-baik saja jika baterainya bertahan selama 10 tahun. iPhone SE 2, dirilis pada tahun 2020 tetapi tanpa kamera belakang ganda dari iPhone 14, adalah "keseimbangan yang baik" antara biaya dan fitur," paparnya.
![]() |
Dalam pengajuan peraturan tahunan bulan lalu, dilaporkan penjualan Apple di Jepang turun sekitar 9 persen pada tahun yang berakhir 24 September karena pelemahan yen.
Kepala Keuangan Apple Luca Maestri juga mengakui kepada analis bulan lalu bahwa penguatan dolar telah menyebabkan kenaikan harga untuk produk-produknya di beberapa negara. Meskipun begitu, penjualan masih tumbuh dua digit di Indonesia, Vietnam, dan pasar lain yang menghadapi tantangan mata uang.
Penjualan smartphone bekas tumbuh hampir 15 persen di Jepang ke rekor 2,1 juta pada tahun keuangan terakhir dan kemungkinan akan mencapai 3,4 juta pada tahun 2026, menurut perusahaan riset pasar teknologi MM Research Institute.
![]() |
Lebih lanjut menurut MM Research Institute, bahkan setelah kenaikan harga, iPhone 14 yang dijual di Jepang adalah yang termurah di antara 37 negara ketika pajak diperhitungkan. Lebih banyak pelemahan yen dapat mendorong Apple untuk menaikkan harga lagi, kata perusahaan riset tersebut, yang berpotensi mengurangi 50 persen pangsa pasar smartphone Jepang.
Di Indonesia sendiri, iPhone 14, iPhone 14 Plus, iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max resmi dijual pada Jumat (4/11) lalu. Harganya berkisar antara Rp15,9 juta hingga Rp32,9 juta.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!