Indonesia Jadi Negara Fatherless ke-3 di Dunia, Ini Pentingnya Kehadiran Sosok Ayah bagi Anak
Selama berabad-abad, kehadiran ibu dipercaya menjadi hal paling penting dalam perkembangan anak. Namun seiring waktu, berbagai penelitian menunjukkan bahwa peran dan keikutsertaan ayah dalam proses pengasuhan ternyata tidak kalah krusial untuk tumbuh kembang buah hati.
Sayangnya, sebuah penelitian justru mengungkap bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga negara fatherless dunia. Artinya, di negara kita, kehadiran sosok ayah masih sangat rendah, bahkan tidak ada. Dilansir dari detikHealth, penyebab utamanya adalah pernikahan jarak jauh, perceraian, dan kesibukan ayah untuk mencari nafkah.
Terkait hal ini, Psychology Today memaparkan bahwa ada perbedaan mendasar antara anak yang dibesarkan dengan sosok ayah dan tidak. Keluarga yang melibatkan ayah dalam pengasuhan umumnya lebih sukses membentuk pribadi yang positif. Sebenarnya sepenting apa kehadiran ayah untuk anak? Berikut ulasannya!
1. Membentuk Karakter Anak
![]() Pentingnya Peran Ayah untuk Anak/Foto: Unsplash.com/National Cancer Institute |
Psychology Today menekankan bahwa dalam pengasuhan, ayah bukan sosok pendamping ibu melainkan memiliki fungsi dan peran penting untuk anak-anak itu sendiri. Keikutsertaan ayah akan memberikan dampak besar dalam perkembangan karakter buah hati. Dalam hal ini, seorang anak anak akan ikut meniru karakter yang terlihat dari ayahnya.
Misalnya, sikap ayah yang peka dan selalu mendukung anak akan membentuk generasi yang memiliki tingkat kompetensi sosial tinggi dan mudah bersosialisasi. Sementara ayah yang suka belajar dan bicara soal ilmu akan membentuk anak-anak yang berprestasi di bidang akademik.
Peran ini bisa dilakukan oleh ayah, terlepas dari dia tinggal bersama anaknya atau tidak. Misalnya untuk pasangan yang sudah bercerai, ayah tetap bisa mengisi jiwa dan membantu membentuk karakter anak dengan kontak yang positif dengan intensitas sesuai dengan kebutuhan anak.
Selain itu, seorang ayah juga bisa memberikan pengaruh pada anak melalui hubungan yang dijalin dengan ibu. Konflik dan permusuhan orangtua adalah toksik yang bisa mengancam jiwa anak, dan berpotensi membentuk karakter yang penuh kekerasan. Karenanya, seburuk apapun hubungan ayah dan ibu, menjaga sikap dan menunjukkan kasih sayang di depan anak adalah hal terbaik.
2. Memengaruhi Kesehatan Mental Anak
![]() Pentingnya Peran Ayah untuk Anak/Foto: Pexels.com/Ketut Subiyanto |
Salah satu kebutuhan dasar anak adalah merasa disayangi dan dicintai. Semakin banyak cinta yang diperoleh, maka dia akan tumbuh menjadi sosok yang penuh empati dan sehat secara mental. Sementara anak-anak yang merasa diabaikan sejak kecil akan cenderung minder, mencari pelampiasan, serta tumbuh menjadi pembuat masalah.
Karenanya, anak yang dibesarkan dengan sosok ibu dan ayah sekaligus, cenderung memiliki mental yang kuat dan kepribadian yang positif, dibandingkan dengan mereka yang tumbuh bersama ayah saja, ibu saja, atau tanpa keduanya. Jika kedua orangtua tidak ada, harus ada yang mengambil alih tugas menyayangi dan mendidik dengan baik agar anak tetap tumbuh tanpa rasa rendah diri.
Kehadiran Ayah Menjadi Penentu Kualitas Generasi di Masa Depan
Pentingnya Peran Ayah untuk Anak/Foto: Pexels.com/Ketut Subiyanto
3. Menjadi Penyeimbang
![]() Pentingnya Peran Ayah untuk Anak/Foto: Unsplash.com/National Cancer Institute |
Sebagaimana disebutkan di atas, ayah bukan pendamping ibu dalam pengasuhan, namun memiliki pengaruh yang sama besar. Saat ayah dan ibu bekerja bersama dalam pengasuhan, keduanya akan saling melengkapi dan bisa menutupi kekurangan masing-masing.
Misalnya, dalam banyak kasus, seorang ibu yang terlalu lelah dengan urusan anak dan rumah tangga akan cenderung lebih sensitif dan mudah meluapkan kekesalan, termasuk anak. Dalam hal ini, sosok ayah sangat diperlukan anak sebagai tempat berlindung  anak dan penenang ibu agar tidak terjadi hal yang buruk dan mengancam perkembangan anak.
Selain itu, dalam hal pembentukan karakter, kombinasi ayah dan ibu juga sangat penting. Jika salah satu orangtua punya sifat tegas, maka salah satu akan bertindak sebagai pihak yang memberi kelembutan, perhatian, dan kasih sayang. Dengan demikian, kebutuhan batin anak tetap terpenuhi dan tidak berat sebelah. Meski demikian, anak tetap harus mendapat bimbingan agar bisa menyaring mana yang baik dan buruk.
4. Penentu Kesejahteraan Anak
![]() Pentingnya Peran Ayah untuk Anak/Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao |
Kesejahteraan anak bukan hanya soal materi, melainkan juga menyangkut kebutuhan batin, misalnya kasih sayang, pendidikan, hingga bimbingan positif. Bahkan seorang anak yang lahir dalam keluarga berkecukupan bisa saja tidak mendapat kasih sayang cukup dari orangtua sehingga tumbuh menjadi pembuat masalah.
Padahal, kebutuhan yang terpenuhi adalah dasar yang akan membentuk karakter dan keterampilan mereka di kemudian hari. Dilansir dari detikHealth, anak-anak yang tumbuh bersama sosok ayah tidak akan mudah stres/frustasi, serta memiliki kemampuan problem solving yang baik. Selain itu, dia juga mampu mengendalikan emosi dengan baik sehingga tidak mudah meledak-ledak.
Dengan kemampuan tersebut, dia akan lebih mudah mengembangkan diri, diterima masyarakat, serta beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Secara tidak langsung, ini akan berpengaruh pada kemampuannya bertahan dan bersaing di dunia kerja.
Berdasarkan ulasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa sosok ayah ternyata memegang peran penting dalam perkembangan anak. Karenanya, isu bahwa Indonesia adalah negara fatherless ketiga dunia harus menjadi PR bersama dan diselesaikan dengan baik demi perkembangan generasi muda.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



