Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh semua umat Islam selama satu bulan penuh setiap Ramadan tiba. Namun meskipun sama-sama berpuasa selama satu bulan, nyatanya setiap umat Muslim memiliki durasi puasa yang berbeda-beda tergantung dengan negaranya.

Perbedaan durasi waktu berpuasa di berbagai negara ini dipengaruhi dengan letak geografis suatu negara dan posisi Bumi terhadap matahari. Tentu, yang paling diuntungkan dari fenomena ini adalah negara dengan waktu puasa yang pendek.

Muslim di Selandia Baru punya durasi puasa terpendek di dunia/Foto: Pexels/Bence Kondor

Menurut NDTV, salah satu negara yang memiliki durasi puasa terpendek di dunia adalah Selandia Baru. Yuk kita pelajari beberapa fakta tentang negara yang terkenal dengan sebutan negeri kiwi ini!

Terletak di Lintang Selatan

Selandia Baru merupakan salah satu negara yang secara geografis terletak di lintang selatan atau bagian Bumi paling selatan. Tentu, posisi matahari terhadap belahan Bumi bagian selatan berkebalikan dengan belahan Bumi bagian utara.

Ketika negara di belahan Bumi bagian utara—seperti Greenland—mengalami durasi siang yang lebih lama, maka negara di bagian selatan seperti Selandia Baru akan mengalami durasi siang yang lebih pendek.

Muslim Selandia Baru cuma berpuasa selama 11 hingga 12 jam/Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko

Hal tersebut tentu memengaruhi waktu dimulai dan berakhirnya puasa di masing-masing negara. Greenland dan negara bagian utara lainnya bisa berpuasa hingga 20 jam sehari, sementara itu Selandia Baru dan negara bagian selatan lainnya hanya akan berpuasa selama 11 hingga 12 jam.

Durasi Puasa Akan Terus Berubah

Eits! Durasi puasa ini bukan harga mati, Beauties. Sebab durasi puasa di negara belahan Bumi bagian selatan bisa bertambah setiap tahunnya, loh!

Bahkan menurut pantauan dari media Qatar Aljazeera, pertambahan durasi puasa ini akan berlangsung hingga Bumi mencapai titik balik musim dingin (winter solstice) tahun 2032 nanti.

Kemudian setelah fenomena titik balik musim dingin 2032 terjadi, negara di belahan Bumi bagian selatan akan kembali mengalami penurunan durasi puasa setiap tahunnya.

Fenomena winter solstice memengaruhi durasi puasa di negara bagian utara maupun selatan/Foto: Pexels/Jonathan Petersson

Tentu, fenomena titik balik matahari musim dingin ini juga berpengaruh pada negara di lintang utara. Ketika negara di bagian selatan mengalami peningkatan durasi puasa hingga winter solstice 2032, maka negara bagian utara akan mengalami penurunan.

Begitu pula sebaliknya saat negara bagian selatan mengalami penurunan, maka durasi puasa di negara bagian utara akan kembali meningkat.

***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!