Ini Hukum, Manfaat, dan Tata Cara Lengkap Ziarah Kubur saat Lebaran
Saat gema takbir berkumandang dan kebahagiaan Idulfitri menyelimuti, banyak keluarga tidak hanya merayakan kemenangan dengan bersilaturahmi saja. Namun, juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam orang-orang tercinta.
Tradisi ini pun telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Muslim. Namun, bagaimana sebenarnya hukum ziarah kubur saat Lebaran? Lalu, apa ada tata cara khusus yang perlu diperhatikan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Hukum Ziarah Kubur Lebaran
Ziarah kubur/Foto: Pradita Utama/detikcom
Dilansir dari NU Online, pada awal perkembangan Islam, Nabi Muhammad saw. sempat melarang umatnya melakukan ziarah kubur untuk menghindari praktik kesyirikan. Namun, setelah akidah umat Islam semakin kuat, beliau kemudian membolehkannya, bahkan menjadi salah satu hal yang dianjurkan.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad saw. bersabda: "Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan." (HR. Muslim no. 977)
Meskipun tidak ada waktu khusus yang diwajibkan untuk ziarah kubur, banyak ulama menyebutkan bahwa Hari Raya Idulfitri dan Iduladha adalah momen yang dianjurkan untuk berziarah, karena mengingatkan umat Islam akan kematian dan kehidupan setelahnya.
Dalam kitab Al-Mausu’atul Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, disebutkan bahwa: "Dianjurkan pada hari raya untuk ziarah kubur, mengucapkan salam kepada ahli kubur, dan mendoakan mereka."
Dengan demikian, ziarah kubur saat Lebaran bukan hanya sebatas tradisi, tetapi juga memiliki landasan kuat dalam Islam.
Manfaat Ziarah Kubur
Manfaat ziarah kubur/ Foto: Detik.com
Melansir Detik Hikmah, ziarah kubur memiliki banyak manfaat bagi yang melakukannya, di antaranya:
1. Mengingat Kematian dan Akhirat
Ziarah kubur dapat mengingatkan manusia bahwa kehidupan di dunia ini sementara. Dalam hadis Nabi Muhammad saw. bersabda:
"Sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan air mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk pada saat ziarah." (HR. Hakim)
2. Mendoakan Orang yang Telah Meninggal
Ketika berziarah, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa bagi ahli kubur. Nabi Muhammad saw. menyebutkan bahwa:
"Jika seorang hamba meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak salih yang mendoakannya." (HR. Muslim)
Dengan berziarah, kita dapat mengirimkan doa agar orang yang telah meninggal mendapat ampunan dan rahmat dari Allah Swt.
3. Menghindari Cinta Dunia Berlebihan
Ketika seseorang melihat kuburan, ia akan sadar bahwa semua kekayaan dan kedudukan di dunia tidak akan dibawa mati. Hal ini membantu untuk tidak terlalu mencintai dunia secara berlebihan.
Tata Cara Ziarah Kubur Lebaran
Tata cara ziarah kubur Lebaran/ Foto: Freepik.com/freepik
Agar ziarah kubur dilakukan dengan benar sesuai ajaran Islam, berikut adalah tata cara yang dianjurkan sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.
1. Mengucapkan Salam
Ketika memasuki area pemakaman, disunnahkan untuk mengucapkan salam:
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ
Assalamu’alaikum dâra qaumin mu’minina wa innâ insyaAllahu bikum lâhikuna.
Artinya: "Assalamualaikum. Hai, tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok dan insya Allah kami akan menyusul kalian."
2. Membaca Istighfar
Setelah mengucapkan salam, dianjurkan untuk membaca istighfar guna memohon ampunan bagi diri sendiri dan ahli kubur:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astagfirullah hal adzim alladzi la illaha illa huwal hayul qoyyumu wa atubu ilaihi.
Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
3. Membaca Surah Pendek
Disunnahkan membaca surah pendek dari Al-Qur’an, seperti Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tiga kali.
4. Membaca Surah Yasin
Membaca surah Yasin menjadi salah satu amalan utama saat ziarah kubur. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal (di antara) kalian." (HR. Abu Dawud)
5. Membaca Doa Ziarah Kubur
Setelah membaca Al-Qur’an, dianjurkan membaca doa khusus untuk ahli kubur:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummagfirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi madholahu, waghsilhu bii maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aldzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikan dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik, istri yang lebih baik, dan masukkanlah dia ke dalam surga. Lindungilah dia dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkan kuburnya dan terangi dia di dalamnya." (HR Muslim)
6. Menghormati Makam
Saat berziarah, umat Islam diharuskan menjaga adab, seperti tidak menangis berlebihan, tidak berkata buruk, dan tidak menginjak atau menduduki makam.
"Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim)
7. Menyiram Makam dengan Air
Dalam hadis, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menyiram kuburan putranya, Ibrahim, dengan air dan meletakkan kerikil di atasnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keteduhan makam dan menghormati jenazah.
"Sesungguhnya Nabi Muhammad saw. menyiram (air) di atas kuburan Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR. Abu Dawud)
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!