Ini yang Akan Terjadi Padamu saat Kamu dan Sahabat "Putus"

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Rabu, 27 Aug 2025 18:30 WIB
2. Masalah pada Memori dan Emosi
Masalah pada Memori dan Emosi/Foto: Freepik.com/Freepik

Bayangkan kamu pernah sangat dekat dengan seseorang, tapi kini hubungan kamu dengan sahabatmu berakhir begitu saja. Dulu setiap curahan hati alias curhat dan rahasia yang kamu miliki, selalu kamu bagikan dengan sahabatmu.

Penelitian psikologi menyebutkan kondisi ini mirip dengan kehilangan pasangan karena meninggal. Meskipun sahabatmu masih ada di sekitarmu, tapi rasa kecewa karena harus mengakhiri hubungan pertemanan bukan hal mudah. Fenomena ini bahkan sudah dijelaskan dalam berbagai penelitian psikolog klinis, dari Sabrina Romanoff dan Dr. Batista. Ini dia sederet hal penting yang perlu kamu simak tentang friendship break up, Beauties!

1. Hormon menjadi Tak Seimbang

Hormon jadi Tak Seimbang/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers
Hormon jadi Tak Seimbang/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers

Perasaan bahagia umumnya muncul ketika kamu merasa aman, punya ruang terbuka untuk bercerita dengan sahabat yang membuat kamu merasa didengarkan. Namun, ketika kamu kehilangan hubungan persahabatan, maka hormon dopamin yang biasanya memicu rasa bahagia akan menurun.

Lebih lanjut, psikater Sharon Batista, MD, mengungkapkan hilangnya rasa bahagia yang biasanya secara rutin kamu rasakan akan berdampak pada munculnya kecemasan. Hal ini mirip seperti orang yang tengah berjuang melewati proses berduka atau masa berkabung.

2. Masalah pada Memori dan Emosi

Masalah pada Memori dan Emosi/Foto: Freepik.com/Freepik

Ketika rasa kehilangan muncul, otak akan secara otomatis terhubung dengan bagian yang mengatur ingatan atau memori tentang berbagai emosi yang kamu rasakan. Kamu jadi teringat momen di saat kamu masih dekat dengan sahabat, kebersamaan yang pernah dilewati hingga momen mengecewakan yang mungkin akhirnya membuat kamu dan sahabat berpisah.

Saat kondisi otak, khususnya bagian pengatur emosi terdorong menjadi sensitif, maka otak kamu akan terhambat dalam hal berpikir. Hal ini terjadi ketika hal-hal yang bersifat emosional lebih dominan daripada kerja otak untuk berpikir. Tak jarang hal ini menurut Dr Shulman dapat mengganggu keseharian kamu. Kecemasan, depresi, dan gangguan tidur dapat muncul terus menerus dan mengganggu aktivitas kamu jika tak segera diatasi.

3. Takut Ditolak

Takut Ditolak/Foto: Freepik.com/freepik

Terputusnya hubungan persahabatan akan membuat kamu merasa tidak berharga dan tidak penting dalam menjalin pertemanan. Kamu bisa jadi menampilkan rasa ingin mengisolasi diri dan khawatir dalam memulai pertemanan yang baru, karena kamu mengira ke depannya akan terjebak atau gagal pada hubungan persahabatan yang salah dan akan ditinggalkan kembali.

Di sisi lain, kamu juga merasa cemas dan takut yang ambigu. Hal ini bisa terjadi karena kehilangan hubungan dalam persahabatan mirip seperti kehilangan pasangan akibat kematian. Padahal nyatanya, kamu masih saja punya kemungkinan untuk bertemu sahabatmu suatu saat di tempat yang lain, tanpa direncanakan.

Kamu merasa bingung tentang kehilangan yang terasa janggal dan di sisi lain ingin menghilangkan rasa tidak nyaman, seperti kesepian dengan menutup diri dari pergaulan yang baru sebagai bentuk pertahanan diri yang dilakukan oleh otak.

4. Beri Waktu untuk Berduka dan Evaluasi Diri

Beri Waktu untuk Berduka/Foto: Freepik.com/Freepik

Ketika kamu merasa sedih, kamu perlu memberikan waktu berduka untuk dirimu sendiri. Biarkan kamu mengekspresikan rasa sedih, kecewa, atau bahkan marah. Jika kamu ingin sendiri, tentu tidak masalah.

Hal ini tidak berarti kamu hanya diam saja, tapi dalam kesendirian yang kamu lakukan, ada beberapa hal yang dapat kamu kerjakan. Mulai dari mengevaluasi diri tanpa menyalahkan dirimu. Mungkin ada peran di mana kamu sebagai seorang sahabat pernah bersalah, tapi kamu dapat memikirkan secara rasional kenapa hal itu bisa terjadi, tanpa menyalahkan dirimu.

Kamu perlu merasa layak atau pantas untuk mendapat kesempatan memperbaiki diri. Mungkin tidak harus dengan sahabat yang lama, tapi dengan pertemanan yang baru dengan kondisi kamu yang telah berubah jadi lebih baik.

Berikan waktu untuk menghargai diri kamu sendiri dan tentukan juga tujuan dari pertemanan kamu yang baru. Misalnya kalau sebelumnya kamu masih cenderung menuntut dan jarang mendengarkan, maka kamu bisa terbuka untuk jadi pendengar yang baik.

Jika kamu pernah berada dalam situasi yang kurang dihargai oleh sahabatmu, maka kamu dapat lebih cerdas dalam memilih lingkaran pertemanan dan tentukan prinsip dalam persahabatanmu yang baru.

 

5. Lihat dari Kacamata yang Berbeda dan Konsultasi dengan Profesional

Lihat dari Kacamata yang Berbeda dan Konsultasi dengan Profesional/Foto: Freepik.com/Freepik

Mengakhiri suatu hubungan pertemanan tak selamanya bermakna negatif. Bisa jadi mengakhiri suatu hubungan adalah jalan terbaik, di mana kamu akan mendapatkan sahabat yang jauh lebih menghargai keberadaanmu, Beauties. Selalu ambil momen yang mengecewakan dari sudut pandang yang berbeda.

Jika kamu kesulitan untuk melihat sudut pandang itu, tak perlu takut untuk meminta bantuan profesional. Untuk itu wajar berduka dan jika telah melewati waktu beberapa bulan, tapi kamu masih kesulitan beradaptasi, maka tak perlu ragu untuk menghubungi profesional, ya, Beauties. Dari profesional, kamu akan didengarkan tanpa rasa dihakimi dan menghindari bias dalam menyelesaikan masalah kamu. Kondisi yang lebih stabil nanti juga akan membantumu lebih baik dalam memaafkan diri sendiri dan sahabatmu.

Hal terpenting, jangan pernah menyimpan dendam pada hubungan persahabatanmu yang lama, ya, Beauties. Memaafkan dan membangun relasi baru yang lebih berkualitas akan jauh lebih baik untuk diri kamu di masa mendatang! Selamat mencoba, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE