Intip Nikmatnya Tradisi Meugang Khas Aceh, Masak Hidangan Daging Kala Menyambut Bulan Ramadan

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Rabu, 22 Mar 2023 15:30 WIB
Intip Nikmatnya Tradisi Meugang Khas Aceh, Masak Hidangan Daging Kala Menyambut Bulan Ramadan
Intip Nikmatnya Tradisi Meugang Khas Aceh, Masak Hidangan Daging kala Menyambut Bulan Ramadan/Foto: Pinterest/Azhar Massod

Sudah di depan mata, Ramadan menjadi bulan yang amat dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Bagi masyarakat Aceh, momen menjelang bulan Ramadan biasanya diisi dengan melaksanakan tradisi Meugang.

Meugang, juga dikenal dengan sebutan Makmeugang, Haghi Mamagang, Uroe Meugang, atau Uroe Keuneukoh. Mengutip CNN Indonesia, Meugang ialah tradisi memasak daging sapi atau kerbau yang biasanya dilakukan tiga kali dalam setahun oleh masyarakat Aceh, yakni dua hari sebelum Ramadan, sebelum Idulfitri, dan sebelum Iduladha.

Pada hari Meugang, masyarakat Aceh akan berbondong-bondong memenuhi pasar untuk membeli daging sapi atau lembu. Kemudian, mereka akan memasak dan menyantap hidangan tersebut bersama-sama keluarga. Pasalnya, anak dan sanak saudara yang merantau juga pulang dan berkumpul bersama keluarga besar.

Tak jarang, ada juga warga yang turut mengundang tetangga, anak yatim, dan fakir miskin untuk bersama-sama menikmati hidangan. Nilai kebersamaan inilah yang mau ditanamkan oleh para leluhur lewat Meugang.

Hidangan Khas Meugang di Aceh

Tradisi meugang jelang Idul Adha di AcehTradisi meugang di Aceh/ Foto: Agus Setyadi/detikTravel

Ada alasan mengapa tradisi Meugang identik dengan daging. Pada hari-hari biasa, masyarakat Aceh terbiasa menikmati olahan hasil dari sungai maupun laut.

Nah, menyambut hari istimewa, masyarakat Aceh merasa daging sapi atau lembu adalah pilihan terbaik untuk dihidangkan. Namun, akibat melonjaknya kebutuhan daging menjelang Meugang, harga daging sapi biasanya naik 2 kali lipat dari harga normal.

Masyarakat Aceh lazimnya mengolah daging sesuai dengan menu masakan khas daerah masing-masing. Beberapa menu yang umum seperti asam keueung, kari, gulai merah, sop daging, rendang daging, sie reuboh, dan lainnya.

Di samping daging, masyarakat juga akan menghidangkan beberapa makanan yang sering disediakan khusus pada hari Meugang, berupa tape, lemang, dan timphan.

Ternyata Ini Sejarah Tradisi Meugang di Aceh

Harga daging di Aceh naik jelang Meugang.

Tradisi Meugang di Aceh/Foto: Agus Setyadi/detikSumut

Sejarah Tradisi Meugang di Aceh

Merujuk laman Pemkot Banda Aceh, tradisi ini disebut sudah ada bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Aceh, yakni sekitar abad ke-14. Mulanya, perayaan Meugang dilaksanakan oleh Sultan Iskandar Muda, raja yang memimpin Kerajaan Aceh Darussalam, sebagai wujud rasa syukur menyambut datangnya bulan Ramadan.

Atas alasan tersebut, raja lalu menyembelih lembu atau kerbau. Raja memerintahkan Balai Fakir, yaitu badan yang menangani fakir miskin dan duafa, untuk membagikan daging tersebut, pakaian, dan beras kepada rakyat. Pada masa itu, Meugang juga dihadiri oleh para sultan, menteri, pembesar kerajaan, dan ulama.

Hingga saat ini, tradisi Meugang di Aceh masih terus dilestarikan dan dianggap penting bagi berbagai kalangan masyarakat Aceh. Sebab, sesuai dengan anjuran Islam, datangnya bulan Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha sebaiknya disambut secara meriah.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE