Israel Kembali Serang Gaza di Tengah Gencatan Senjata, 100 Warga Tewas

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 21 Oct 2025 18:15 WIB
Israel Telah Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata 80 Kali
Israel Telah Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata 80 Kali/Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Israel kembali menyerang Gaza, Palestina di tengah kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, Minggu (19/10). Sejak gencatan senjata pada 10 Oktober 2025, Israel telah menewaskan hampir 100 warga Palestina di Gaza dan melukai 230 orang.

Dikutip dari Al Jazeera, militer Israel mengatakan bahwa Hamas telah melanggar perjanjian dan dua pejuangnya telah menewaskan dua tentara Israel di Rafah. Hal ini lalu membuat Israel melancarkan "gelombang serangan besar-besaran dan ekstensif" di Jalur Gaza.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan tidak mengetahui adanya bentrokan. Mereka menekankan bahwa Israel mengendalikan wilayah Rafah dan Brigade tersebut tidak melakukan kontak dengan pejuang Palestina mana pun di Rafah.

Israel Telah Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata 80 Kali

Palestinians militants fired rockets into Israel from Gaza Strip, on October 7, 2023. Medical sources in Gaza say at least 198 Palestinians have been killed in Israeli air attacks launched after a Hamas offensive against Israel that killed at least 70. (Photo by Sameh Rahmi/NurPhoto via Getty Images)

Israel Telah Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata 80 Kali/Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Gencatan senjata Israel-Hamas merupakan proposal 20 poin yang diluncurkan oleh Amerika Serikat (AS) pada akhir September 2025 dan dimediasi dengan bantuan Qatar, Mesir, dan Turki. Berikut isi dari gencatan senjata tersebut, dikutip dari Al Jazeera:

  • Pengakhiran permusuhan di Gaza oleh Israel dan Hamas
  • Israel mencabut blokade terhadap semua bantuan yang masuk ke Gaza dan menghentikan intervensinya dalam pendistribusiannya
  • Hamas membebaskan semua tawanan yang ditahan di Gaza, baik hidup maupun mati
  • Israel membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina dan orang hilang
  • Hamas melepaskan diri dari pemerintahan Gaza, yang akan berada di tangan pemerintahan teknokratis
  • Pasukan Israel menarik diri dari Gaza secara bertahap
  • Hamas melucuti senjata berdasarkan perjanjian tersebut, dengan amnesti bagi beberapa anggota dan perjalanan aman ke negara lain bagi yang lainnya.

Menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza, Israel telah melanggar kesepakatan tersebut sebanyak 80 kali, hingga menewaskan puluhan warga Palestina. Militer Israel menembak sebuah kendaraan sipil pada Jumat (17/10), menewaskan 11 anggota keluarga di lingkungan Zeitoun.

Selanjutnya, Israel kembali menewaskan puluhan orang di Gaza dalam serangan udara, Minggu (19/1). Keesokan harinya, Senin (20/10), Israel menyatakan akan kembali mematuhi kesepakatan tersebut. Namun, Israel menewaskan beberapa warga Palestina di lingkungan Shujayea di Gaza utara, menuduh mereka "menimbulkan ancaman" bagi tentara Israel setelah mereka melintasi "garis kuning" tak bertanda yang telah ditarik mundur oleh tentara Israel.

Israel juga memberlakukan pembatasan bantuan, menutup perlintasan Rafah, dan memberi tahu PBB bahwa mereka hanya akan mengizinkan 300 truk bantuan memasuki Gaza, setengah dari jumlah yang tercantum dalam kesepakatan.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu membanggakan tentaranya menggempur Jalur Gaza Palestina pada Minggu dengan 153 ton bom selama beberapa hari terakhir di saat gencatan senjata dengan Hamas berlangsung. Secara tersirat, Netanyahu mengakui Israel melanggar perjanjian gencatan senjata yang dimediasi AS.

"Selama masa gencatan senjata, dua tentara gugur... Kami membalas dengan 153 ton bom dan menyerang puluhan target di seluruh Jalur Gaza," kata Netanyahu saat berbicara dalam sesi pembukaan musim dingin Knesset (parlemen Israel) pada Senin (20/10), dikutip dari CNN Indonesia.

Nasib Warga Gaza Usai Gencatan Senjata

18 November 2023, Palestinian Territories, Gaza City: A woman carries a baby as Palestinian families flee Gaza City and other parts of northern Gaza towards the southern areas amid ongoing battles between Israel and the Palestinian Hamas Group.. Photo: Mohammed Talatene/dpa (Photo by Mohammed Talatene/picture alliance via Getty Images)

Nasib Warga Gaza Usai Gencatan Senjata/Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance

Meski gencatan senjata telah disepakati, warga Gaza tidak bisa langsung serta merta pulang ke rumah dan menerima bantuan. Seluruh lingkungan telah lenyap akibat serangan Israel, sehingga hampir mustahil bagi penduduk di sana untuk mengetahui di mana rumah mereka berada.

Selain itu, warga Gaza masih harus menghadapi ancaman di "yellow line" atau garis kuning. Sebagai informasi, pasukan Israel menyelesaikan tahap pertama penarikan pasukan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata ke "garis kuning", sebuah garis demarkasi (batas pemisah) non-fisik yang memisahkan pasukan militer dari wilayah-wilayah tertentu di Gaza, sambil tetap mempertahankan kendali atas sekitar 50 persen wilayah tersebut, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Menurut Pertahanan Sipil Gaza, pasukan militer Israel langsung menembaki warga Palestina yang melintasi "garis kuning" ini atau bahkan yang mendekat, tanpa peringatan sebelumnya. Hal ini menimbulkan ketakutan bagi banyak orang, terutama mereka yang tidak tahu apakah rumah mereka berada di sisi Israel atau Palestina dari garis kuning tersebut.

Makanan dan sumber daya juga masih sangat langka di daerah kantong yang terkepung tersebut karena Israel terus memblokir bantuan kemanusiaan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE