Jadi Tradisi Tiap Lebaran, Begini Sejarah Mudik yang Ada di Indonesia

Amoura Lingga Ranyana | Beautynesia
Sabtu, 06 Apr 2024 08:00 WIB
Jadi Tradisi Tiap Lebaran, Begini Sejarah Mudik yang Ada di Indonesia
Jadi Tradisi Tiap Lebaran, Begini Sejarah Mudik yang Ada di Indonesia/Foto: Freepik/Queenmoonlite Studio

Lebaran terasa tidak lengkap bila kita tidak melakukan silaturahmi kepada kerabat. Bagi orang-orang yang merantau, libur panjang lebaran biasanya dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman. Mereka kembali ke daerah asal mereka untuk menjumpai keluarga dan sanak saudara. Momen silaturahmi ke kampung halaman tersebut biasa kita kenal dengan istilah mudik.

Lalu, sebenarnya bagaimana sejarah tradisi mudik? Berikut adalah penjelasan lengkapnya!

Sejarah Mudik di Indonesia

MudikIlustrasi mudik/Foto: Freepik/freepik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik memiliki dua arti. Pertama, mudik diartikan sebagai (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman). Dilansir dari detiknews, arti tersebut selaras dengan penuturan Prof. Heddy Shri Ahimsa Putra, Antropolog Universitas Gadjah Mada, yang mengungkapkan bahwa asal kata mudik adalah ‘udik’ yang memiliki arti hulu atau ujung.

Masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai kerap pergi merantau ke hilir dan akan kembali ketika urusannya telah selesai. Dari situ, kata mudik tetap dipertahankan untuk menggambarkan aktivitas pulang ke kampung halaman.

Di samping itu, dikutip dari detiksumut, terdapat penuturan lain yang menyatakan bahwa udik juga berarti kampung dan berasal dari masyarakat Betawi. Istilah mudik pertama kali muncul untuk menggambarkan para perantau yang tinggal di wilayah Betawi dan hendak pulang kampung.

Setelah satu tahun merantau, mereka pergi ke kampung halaman dengan memanfaatkan momen libur panjang lebaran. Hal ini sesuai dengan arti kedua dari mudik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu pulang ke kampung halaman.

Jadi Tradisi Tiap Lebaran, Begini Sejarah Mudik yang Ada di Indonesia/Foto: Unsplash/Abdul RidwanIlustrasi/Foto: Unsplash/Abdul Ridwan

Kata mudik mulai banyak digunakan semenjak masa orde baru. Lebih tepatnya, berkisar di tahun 1970-an ketika orang-orang yang mengadu nasib di Jakarta memiliki kesempatan untuk mengunjungi kampung halamannya.

Peristiwa mudik pun menjadi momen melepas kerinduan dengan keluarga saat perayaan Idulfitri. Namun, mudik bukan hanya menjadi tradisi umat Islam saja, tetapi menjadi tradisi tahunan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan adanya fenomena mudik ini, banyak manfaat yang bisa diambil. Dilansir dari detikEdu, mudik memiliki manfaat di berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, serta agama. Oleh karena itu, jangan lupa lakukan persiapan yang baik jika kamu melakukan tradisi mudik ini agar bisa mendapatkan manfaat dan kegembiraan mudik.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE