Menikah menjadi keputusan penting yang diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup bagi seseorang. Enggak hanya berhubungan sama memilih orang yang tepat, berbagai persiapan dan kesiapan pun harus ditentukan jauh hari sebelum memutuskan, Ladies.
Buat kamu yang masih lajang, jangan sampai buru-buru kalau masih penuh rasa khawatir. Biar kamu semakin mantap untuk menyiapkan diri, yuk kenali tanda-tanda seseorang belum siap menikah lewat artikel berikut!
Diburu oleh Tekanan Sosial
Tanda Belum Siap Menikah/sumber: freepik.com/ |
'Kapan nikah?' atau 'kapan nyusul?' mungkin seringkali didengar buat kamu yang masih lajang. Pertanyaan jenis ini biasa dilontarkan orang-orang terdekat saat bertemu. Nah kalau kamu merasa risih dan mulai memikirkan untuk menikah aja biar enggak ditanya lagi, itu jadi tanda belum siap menikah, Ladies.
Tekanan sosial berupa pertanyaan tentang waktu untuk menikah atau bahkan diburu sama umur yang udah memasuki masa-masa pernikahan, wajar dialami oleh siapa pun. Ini berarti kamu enggak boleh sembarangan memutuskan menikah hanya karena menghindar dari hal itu, Ladies. Memantapkan hati dan pilihan adalah jalan terbaik untuk memutuskan kapan kamu harus menikah, bukan karena tekanan dari luar.
Belum Siap Secara Finansial
Tanda Belum Siap Menikah/sumber: freepik.com/ |
Next, meskipun terdengar sepele persiapan finansial justru jadi poin penting yang harus kamu dan juga pasangan pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menikah. Sebuah pernikahan enggak hanya terjadi saat pesta resepsi yang membahagiakan, Ladies. Justru setelah serangkaian acara wedding selesai, kehidupan pernikahan baru dimulai.
Persiapan finansial penting di pikirkan bahkan jauh-jauh hari sebelum menikah lho. Kehidupan mandiri yang enggak bergantung lagi dengan orang tua membuat kamu dan pasangan harus stabil secara finansial. Tak adanya persiapan kedua belah pihak soal finansial jadi tanda belum siap menikah yang harus mulai dipertimbangkan dari sekarang.
Sulit Menyamakan Persepsi
Tanda Belum Siap Menikah/sumber: freepik.com/ |
Kalau tadi soal materi, kali ini ada persiapan mental yang sama pentingnya untuk dipikirkan matang-matang. Saat memutuskan untuk siap menikah, kamu berarti juga harus siap untuk hidup bersama dengan pasangan sampai maut memisahkan. Untuk itu menyamakan persepsi dengan pasangan harus dilakukan sebelum menikah.
Persepsi atau cara pandang ini bisa mencakup banyak hal lho. Mulai dari visi dan misi ke depan, cara menyelesaikan masalah, sampai planning yang akan dijalani pasca pernikahan. Kalau selama ini kamu sulit menyamakan persepsi dengan pasangan, bisa jadi sebuah tanda belum siap menikah, Ladies.
Masih Ragu dan Banyak Pertimbangan
Tanda Belum Siap Menikah/sumber: freepik.com/ |
Saat memutuskan ingin menikah, pernahkah kamu merasa ragu atau bahkan khawatir, Ladies? Kalau kamu masih mengalaminya, berarti kamu mengalami tanda belum siap menikah lho. Hal itu terjadi lantaran kamu belum sepenuhnya siap buat menjalaninya dan justru khawatir tentang apa yang akan terjadi nantinya.
Padahal saat memutuskan untuk menikah, kamu harus sepenuhnya siap untuk menjalani hari demi hari bersama pasangan. Baik dalam suasana suka ataupun duka. Kalau selama ini kamu masih mempertimbangkan banyak kemungkinan dan takut untuk mengalaminya, tandanya kamu harus mulai memikirkan lagi cara untuk memantapkan hati.
Belum Ada Planning untuk Masa Depan
Tanda Belum Siap Menikah/sumber: freepik.com/ |
Last but not least, ada hal lain yang penting dan wajib kamu lakukan sebelum memutuskan untuk menikah. Menentukan planning kehidupan bersama pasangan pasca menikah, jadi poin utama yang harus dipersiapkan sebelum kamu ingin menapaki jenjang kehidupan bersama. Tidak adanya planning sama sekali tentang masa depan, jadi tanda belum menikah lainnya yang harus mulai kamu perhatikan lho.
Mendiskusikan planning masa depan bersama pasangan bisa kamu lakukan sejak memutuskan untuk berkomitmen, Ladies. Dibanding membayangkan tentang pesta resepsi yang mewah atau kehidupan pernikahan yang super bahagia, lebih baik menyusun planning masa depan secara rinci dan juga jelas.
Hal ini agar kamu dan pasangan punya arah untuk menjalani kehidupan pernikahan. Seperti planning tentang finansial, usaha, tempat tinggal, pendidikan anak, sampai tabungan di masa tua.