1. Break Harus Disepakati Bersama
Break merupakan sebuah periode di mana kedua pihak yang sedang menjalin hubungan membuat jarak dengan mengurangi intensitas bertemu dan berkomunikasi. Saat ingin break, biasanya kedua pasangan harus membicarakannya secara bersama-sama. Break tidak bisa ditentukan sepihak. Berbeda dengan putus yang terkadang dilakukan oleh sepihak tanpa ada pembicaraan sebelumnya.
2. Tujuan Break Harus Jelas
Saat ingin break, pastikan kamu dan pasangan mengetahui apa latar belakang dan tujuan dari break. Beberapa pasangan biasanya menginginkan break untuk memberi ruang satu sama lain untuk melakukan hal lain sehingga tidak terganggu dengan aktvitas pacaran biasanya. Ada pula yang merasa bahwa break penting untuk memunculkan rasa rindu dan kehilangan sehingga setelah break hubungan semakin erat dan romantis.
3. Periode Waktu Break Harus Jelas
Break harus ditentukan dengan jelas dan pasti periode waktunya. Jika tidak ada periode waktunya, itu bukanlah break, melainkan putus. Biasanya, break dilakukan dalam waktu 1-2 minggu tergantung pada kebutuhan pasangan. Komitmen untuk break juga masih dianggap bagian dari komitmen berpacaran.
4. Tetap Komunikasi
Break berarti beristirahat dari rutinitas pacaran yang intens. Namun, kamu masih perlu untuk saling berkomunikasi. Setidaknya satu kali dalam satu hari untuk mengetahui kabar dan kondisi-kondisi penting tertentu. Jadi, jangan sampai kalian memblokir kontak satu sama lain. Jika itu yang terjadi, itu namanya kalian sedang bertengkar dan terancam putus.
5. Tidak Membuka Hubungan dengan Orang Lain
Break bukanlah putus. Jadi, tidak ada satu pihak pun yang berhak untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Kalian masih berada dalam status pasangan kekasih yang harus menjaga komitmen dengan baik. Jika ada pihak yang menjalin hubungan dengan orang lain di masa break, itu bisa dianggap sebagai perselingkuhan.
Jadi, jangan sampai terkecoh ya dengan kata-kata break. Pahami dan sepakati bersama komitmen kalian berdua dalam sebuah hubungan.