Jangan Pernah Pakai Lipstik Menor di Negara Ini Kalau Nggak Mau Bahaya, Lho Kenapa?

Iftifani Sayyida Asausan | Beautynesia
Senin, 27 Jun 2022 10:00 WIB
Larangan Memakai Lipstik Merah di Korea Utara/Foto: pexels.com/Karolina Grabowska

Di Indonesia, masyarakatnya dibebaskan untuk mengekspresikan diri dengan makeup, gaya rambut, dan cara berpakaian. Pemerintah tidak secara langsung memberikan peraturan tentang hal-hal tersebut, hanya ada norma-norma yang ada di setiap daerah.

Tidak dengan peraturan di negara ini lho, Beauties. Di Korea Utara, kamu tidak bisa menggunakan lipstik berwarna menor dan bahkan sekedar menggerai rambut. Ingin tahu apa alasannya? Simak d ibawah ini ya, Beauties!

Larangan Memakai Lipstik Merah di Korea


Kang Nara dalam wawancara bersama CNN/Foto: pexels.com/

Kang Nara, seorang warga Korea Utara yang pindah ke Korea Selatan membagikan pengalaman tentang hidupnya disana melalui wawancara bersama CNN. Kang Nara berkata bahwa memakai lipstik dan makeup warna-warni dan juga mengecat rambut merupakan hal yang tidak mungkin bisa dilakukan di Korea Utara.

Warna merah yang secara umum berarti berani, sangat berbeda di Korea Utara. Lipstik merah menggambarkan kapitalisme sehingga masyarakatnya melarang penggunaan warna tersebut. Para perempuan di sana hanya menggunakan warna yang tipis seperti merah muda.

Pemerintah Mengatur Cara Berpakaian dan Gaya Rambut


Ilustrasi perempuan Korea Utara yang harus mengikat rambut/Foto: hancinema

Seorang profesor yang mempelajari tentang Korea Utara bernama Nam Sung-wook mengatakan bahwa perempuan Korea Utara diarahkan oleh keluarga, sekolah, dan organisasi masyarakat untuk memiliki penampilan yang rapi. Tidak hanya warna lipstik, pemerintah Korea Utara juga mengatur cara berpakaian hingga gaya rambut.

Dikutip dari Daily O, pada tahun 2013 lalu Kim Jong-un pemimpin Korea Utara merilis model gaya rambut yang bisa dipilih oleh masyarakat. Perempuan memiliki 18 pilihan dan laki-laki memiliki 10 pilihan. Selain itu, para perempuan juga dilarang menggerai rambutnya, semua harus diikat atau dikepang dengan rapi.

Yoon Mi-so, seorang mantan warga negara Korea Utara juga mengutarakan rasa frustasinya saat tinggal di Korea Utara. Dikutip dari Vice, Mi-so berpendapat bahwa cara berpakaian masyarakat Korea Utara seperti profesor tua di Korea Selatan. Mereka berpakaian tertutup dengan model klasik dan berwarna netral.

Masyarakat Korea Utara tidak diperbolehkan memakai celana jeans karena dianggap sebagai simbol kapitalisme. Bahkan pakaian dengan kata-kata bahasa Inggris juga dilarang karena dianggap mengikuti gaya barat dan tidak sesuai dengan budaya Korea Utara.

Ada Polisi Fashion yang Selalu Berjaga


Ilustrasi polisi di jalanan/Foto: pexels.com/pixabay

Yoon Mi-so juga berkata bahwa pada tahun 2006 gyuchaldae atau polisi fashion mulai muncul di Korea Utara. Gyuchaldae bertugas untuk memeriksa dan memperhatikan cara berpakaian masyarakat yang dianggap tidak sesuai.

Para polisi fashion ini berjaga di jalan raya dan tidak segan memberikan hukuman di hadapan umum. Para remaja yang ingin merasa ‘bebas’ biasanya akan melewati gang-gang kecil untuk menghindari gyuchaldae.

Wahhh... Bagaimana menurutmu nih, Beauties?

_______________

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
3 Fakta Bleaching Badan yang Harus Kamu Waspadai