Jangan Salah Langkah, Ketahui Ilmu Dasar Personal Finance yang Wajib Diterapkan Yuk!

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Rabu, 10 Jan 2024 15:00 WIB
Jangan Salah Langkah, Ketahui Ilmu Dasar Personal Finance yang Wajib Diterapkan Yuk!
Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska

Mengelola keuangan pribadi menjadi ilmu esensial yang perlu dipelajari sejak dini. Saat bersekolah, anak diajarkan mengelola uang jajannya. Semakin dewasa, individu didorong untuk mampu mengatur pemasukan dan pengeluarannya sendiri untuk bertahan hidup.

Personal finance atau keuangan pribadi pun menjadi semakin penting untuk dipelajari. Terlebih ketika kita harus menghadapi hal-hal tak terduga, seperti PHK tiba-tiba, tulang punggung keluarga meninggal dunia, atau krisis lainnya. Dengan pengelolaan yang baik, kondisi keuangan pribadi pun menjadi sehat.

Pemasukan

Ilustrasi keuangan / Foto: Pexels.com/Karolina GrabowskaIlustrasi keuangan / Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska

Pemasukan atau income merupakan aspek pertama keuangan pribadi. Melansir Investopedia, aliran semua dana yang masuk ke saldomu merupakan pendapatan yang harus dibagi untuk kebutuhan, menabung, investasi, dan perlindungan. Sumber pemasukan pun tidak hanya dari gaji pekerjaan (active income), tapi juga bisa berasal dari dividen atau passive income yang kamu punya.

Pengeluaran

Ilustrasi Resolusi Keuangan / Foto: Pexels.com / Karolina Grabowska

Ilustrasi Keuangan / Foto: Pexels.com / Karolina Grabowska

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, pengeluaran dana pasti akan terjadi. Mulai dari untuk bayar sewa tempat tinggal, makan, belanja stok kebutuhan, perbaikan barang-barang di rumah, hobi, dan lain sebagainya merupakan pengeluaran dasar yang perlu diperhitungkan setelah mendapat pemasukan. 

Dalam mengelola keuangan pribadi, manajemen pengeluaran yang baik jadi hal krusial agar keuanganmu senantiasa sehat, Beauties. Bagaimanapun jika pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, maka timbulah utang yang wajib kamu hindari.

Tabungan

Ilustrasi tabungan

Ilustrasi tabungan/pexels.com

Sisa dari dana kebutuhan pokok merupakan tabunganmu. Semua orang harus memiliki tabungan untuk membiayai dana tak terduga dalam jumlah besar. Namun dana tabungan sebaiknya tidak cuma disimpan begitu saja dalam lemari atau celengan karena nilainya bisa saja semakin kecil karena inflasi seiring berjalannya waktu. Agar tabungan semakin besar dan tidak “termakan” waktu, maka butuh cara menabung yang strategis. Nah, di sinilah investasi pegang peranan penting.

Investasi

Ilustrasi keuangan

Ilustrasi keuangan/ Foto: Pexels.com/Anna Nekrashevich

Investasi dilakukan dengan cara membeli aset. Aset pun bisa bermacam-macam, seperti dalam bentuk saham, obligasi, tanah, emas, dan sejenisnya. Tujuan dari investasi ini adalah meraup keuntungan, yakni dana yang diterima lebih besar dari yang dikeluarkan untuk membeli aset tersebut. Walaupun begitu, perlu dicatat bahwa investasi juga punya risiko karena tidak semua aset bertambah nilai. Sebab itu, jika ingin berinvestasi kamu perlu banyak belajar mengenai hal tersebut atau menggunakan jasa untuk membantumu investasi.

Proteksi

Ilustrasi asuransi properti/Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Ilustrasi asuransi/Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Sering terlupakan, tapi tidak kalah penting adalah proteksi. Berdasarkan Investopedia, dana proteksi digunakan seseorang untuk melindungi diri dari hal tak terduga seperti sakit atau kecelakaan. Oleh karena itu, dana proteksi meliputi asuransi, biasanya untuk kesehatan dan rumah, serta dana pensiun.

Strategi Personal Finance

Hand putting Coins in glass jar with retro alarm clock  for time to money saving for retirement concept

Ilustrasi Dana Pensiun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/pinkomelet

Setelah mengetahui apa saja yang kamu perhatikan dalam keuangan pribadi, saatnya mengetahui strategi dalam pengelolaan. Hal pertama kamu perlu mengetahui seluruh pemasukanmu, kemudian gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok diri sendiri terlebih dahulu dengan cara melakukan budgeting.

Budgeting bisa menggunakan metode 50/30/20, yakni 50% pemasukan untuk kebutuhan pokok, 30% pengeluaran bukan kebutuhan seperti makan di luar, amal, dan belanja baju, serta 20% untuk tabungan atau dana darurat. Idealnya, kamu harus memiliki dana tabungan atau darurat yang aman untuk biaya hidup hingga 3-12 bulan ke depan.

Sebisa mungkin tidak membuat utang, kecuali dibutuhkan untuk aset seperti beli rumah. Jika ingin meminjam, pinjamlah dalam jumlah yang bisa kamu kembalikan. Perihal kartu kredit, misalnya, kamu perlu sepenuhnya melunaskan tagihan kartu kredit setiap bulan agar kamu punya skor kredit yang baik.

Terakhir adalah mempunyai asuransi dan mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin. Di usia tidak produktif (60 tahun ke atas) kamu juga butuh dana untuk hidup, bukan? Sebab itu, mulailah persiapkan dana pensiun sejak kamu punya pemasukan agar akumulasi dana pensiunmu semakin besar.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE