Jangan Terjebak Berlarut-larut, Ini 6 Cara Aman Mengakhiri Hubungan Toxic Menurut Ahli Terapi

Retno Anggraini | Beautynesia
Minggu, 28 Aug 2022 22:00 WIB
Cara aman mengakhiri hubungan toxic/Foto: Freepik.com

Perilaku toxic sangat umum ditemui dalam hubungan romantis. Sekitar 47,1 persen perempuan dan 47,3 persen pria pernah mengalami pelecehan emosional dan agresi dari pasangannya. Selain itu, sekitar satu dari tiga perempuan dan satu dari empat pria menjadi korban kekerasan fisik, pemerkosaan, atau penguntitan oleh pasangannya.

Hubungan toxic sulit dinavigasi karena banyak perasaan yang terlibat. Dalam hubungan toxic, kamu akan merasakan keraguan, rasa bersalah, dan kesepian, meski kamu merasakan kebahagiaan dan cinta. Inilah yang menyebabkan hubungan toxic sulit untuk ditinggalkan. Lalu, bagaimana cara terlepas dari hubungan toxic? Berikut 8 cara aman yang bisa kamu terapkan untuk meninggalkan hubungan toxic seperti yang telah dilansir dari Insider.

Analisis Hubungan


Analisis hubungan terlebih dulu/Foto: Freepik.com/tirachardz

Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk keluar dari hubungan toxic adalah analisis terlebih dahulu hubungan kamu. Hubungan toxic datang dalam berbagai bentuk. Beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai meliputi:

  • Perilaku manipulatif: Menggunakan rasa bersalah sebagai taktik untuk mendapatkan apa yang pasangan inginkan.
  • Perilaku merendahkan: Contohnya memanggil nama kamu dengan panggilan merendahkan.
  • Perilaku tidak sopan: Contohnya tidak mendengarkan kamu ketika kamu berbicara.
  • Gaslighting: Memberi tahu kamu bahwa kamu terlalu dramatis saat mencoba mengungkapkan rasa sakit hati.

Menulis daftar perilaku dan kekhawatiran ini akan membantu kamu fokus untuk membuat poin yang jelas dan ringkas. Ini akan membantu memperkuat alasan kamu untuk mengakhiri hubungan.

Identifikasi Perasaan


Identifikasi perasaan/Foto: Freepik.com/cookie_studio

Selain mengidentifikasi perilaku toxic apa yang ada dalam hubungan, penting juga untuk mengidentifikasi bagaimana perasaan kamu menerima perilaku tersebut. Kamu harus dapat mengenali perasaan ini dan memahami bahwa perilaku toxic dapat membuat kamu merasa tidak nyaman.

Ketika kamu berada dalam hubungan sehat, kamu akan mendapatkan pasangan yang:

  • Memiliki nilai kompromi, sehingga kamu tidak merasa terus-menerus dikendalikan.
  • Meluangkan waktu untuk mendengarkan, sehingga kamu merasa dipahami dan divalidasi.
  • Memprioritaskan hubungan, sehingga kamu selalu menemukan cara yang sehat untuk mengatasi konflik.

Identifikasi Nilai Keamanan

Hubungan toxic biasanya kasar, baik secara fisik maupun emosional. Oleh karena itu, sangat penting untuk menilai keamanan fisik ketika kamu hendak meninggalkan hubungan yang beracun dan kasar. Orang-orang yang kamu sayangi dapat membantu kamu menilai situasi dan memberikan solusi. Jadi, jangan sungkan untuk meminta bantuan pihak ketiga.

Buat Rencana untuk Meninggalkan Hubungan


Buat rencana terlebih dulu/Foto: Freepik.com/vkstudio

Buatlah rencana yang solid sehingga kamu merasa percaya diri dan siap untuk meninggalkan hubungan beracun. Hal-hal yang harus kamu rencanakan meliputi:

  • Waktu: Sangat ideal untuk mengatakan kepada pasangan kalau kamu ingin mengakhiri hubungan di tempat umum demi keselamatan kamu.
  • Memiliki support system: Terkadang, meninggalkan hubungan toxic bisa sangat membahayakan. Pastikan kamu memiliki support system untuk memastikan keselamatan kamu.

Akhiri Hubungan


Mengakhiri hubungan/Foto: Freepik.com/yanalya

Bersikaplah teguh pada pendirian. Gunakan kesempatan ini untuk mengungkapkan perasaan kamu tentang betapa beracunnya hubungan yang sedang dijalani dan beritahu pasangan bahwa kamu tidak dapat melanjutkan hubungan tersebut. 

Ketakutan, keraguan, dan ketidakpastian dapat memuncak dalam fase ini. Maka dari itu, penting untuk memiliki rencana yang matang agar kamu lebih siap ketika fase ini tiba.

Lepas Sepenuhnya


Terlepas dari hubungan toxic/Foto: Freepik.com

Karena perilaku kekerasan cenderung memanipulasi atau menyudutkan kamu, mantan pasangan mungkin akan mencoba membuat kamu mempertanyakan lebih lanjut tentang keputusan yang telah kamu buat. Ketika kamu memutuskan untuk mengakhiri hubungan toxic, setiap percakapan tambahan hanya akan menambah rasa sakit dan kebingungan.

Meskipun meninggalkan hubungan toxic tidaklah mudah, namun itu hal yang sepadan. Kamu berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan meninggalkan hubungan toxic adalah keputusan terbaik.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...