Jurnalis Perempuan Iran Niloofar Hamedi yang Ungkap Kematian Mahsa Amini Ditangkap Polisi
Hampir sebulan berlalu sejak tewasnya perempuan asal Iran bernama Mahsa Amini. Perempuan berusia 22 tahun itu ditangkap oleh polisi moral Iran karena diduga melanggar aturan hijab. Tak lama usai ditangkap, Amini meninggal dunia pada 16 September 2022 lalu.
Masyarakat yakin bahwa Mahsa Amini meninggal karena menjadi korban kekerasan polisi moral Iran. Namun baru-baru ini, otoritas Iran menegaskan bahwa Mahsa Amini meninggal karena sakit, bukan dipukuli.
Buntut dari kematian Mahsa Amini, protes dan unjuk rasa pecah di Iran, bahkan hingga kini sudah menelan korban jiwa hingga 185 orang. Tak hanya itu, jurnalis perempuan bernama Niloofar Hamedi yang mengungkap kematian Mahsa Amini dikabarkan telah ditangkap oleh polisi setempat.
Niloofar Hamedi/ Foto: Twitter |
Dilansir dari Reuters, Niloofar Hamedi adalah seorang jurnalis Iran di surat kabar harian reformis Shargh yang sering mengangkat isu terkait hak-hak perempuan. Laporan investigasinya membahas masalah seperti kekerasan dalam rumah tangga.
Pada 16 September 2022, Hamedi mendapat akses ke rumah sakit di Teheran tempat Amini menerima perawatan setelah ditahan. Pihak berwenang mengatakan bahwa Amini mengalami serangan jantung mendadak, namun klaim tersebut dibantah oleh orangtuanya.
Hamedi sempat mengabadikan foto orangtua Mahsa Amini yang sedang berpelukan di rumah sakit Teheran, di mana Amini kala itu sedang terbaring dalam keadaan koma. Foto itu kemudian diunggah Hamedi di akun Twitternya pada 16 September 2022.
Foto orangtua Mahsa Amini yang diabadikan Niloofar Hamedi/ Foto: Twitter |
Foto orangtua Amini yang diunggah Hamedi menjadi salah satu hal yang terakhir kali ia unggah di Twitter, sebelum akhirnya ia ditangkap beberapa hari kemudian. Akun Twtternya pun diketahui telah ditangguhkan.
"Pagi ini, agen intelijen menggerebek rumah klien saya Niloofar Hamedi, menangkapnya, menggeledah rumahnya, dan menyita barang-barangnya," kicau pengacara Hamedi, Mohammad Ali Kamfirouzi di Twitter pada 22 September 2022. Ia menambahkan bahwa Hamedi belum didakwa dan ditahan di sel isolasi di penjara Evin Iran.
Protes kematian Mahsa Amini/ Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto |
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) telah meminta pihak berwenang Iran untuk segera dan tanpa syarat membebaskan semua jurnalis yang ditangkap karena liputan mereka tentang kematian Mahsa Amini dan protes yang sedang bergejolak saat ini. Dikatakan bulan lalu bahwa setidaknya 28 wartawan telah ditahan oleh pasukan keamanan, termasuk Hamedi.
Salah seorang teman menggambarkan sosok Hamedi sebagai seorang jurnalis yang pemberani dan sangat bersemangat mengangkat tentang isu dan hak perempuan.
"Dia selalu melampaui batasnya untuk menjadi suara perempuan yang dirampas haknya, baik oleh ayah, suami, atau batasan sosial," kata salah satu temannya kepada Reuters.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |
Niloofar Hamedi/ Foto: Twitter
Foto orangtua Mahsa Amini yang diabadikan Niloofar Hamedi/ Foto: Twitter
Protes kematian Mahsa Amini/ Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto