Kampanye Inklusif Ini Gunakan Lukisan Renaisans untuk Menentang Standar Kecantikan 'Beracun'

Retno Anggraini | Beautynesia
Minggu, 12 Feb 2023 17:00 WIB
Kampanye Inklusif Ini Gunakan Lukisan Renaisans untuk Menentang Standar Kecantikan 'Beracun'
Kampanye lukisan Renaisans untuk memerangi standar kecantikan beracun/Foto: Instagram.com/heyestrid

Beberapa waktu lalu, orang-orang saling berlomba mengunggah foto mereka dalam bentuk avatar menggunakan aplikasi Lensa AI. Apa kamu juga termasuk salah satunya, Beauties?

Namun, tren terbaru ini tidak lepas dari kontroversi. Pasalnya dengan mengubah foto menjadi avatar yang mengagumkan, aplikasi tersebut telah dituduh melakukan seksualisasi citra.

Sebagaimana dilansir dari Glamour Magazine, penggunaan AI tidak selalu berdampak negatif. Salah satu contohnya sebuah kampanye inklusif yang menunjukkan bagaimana sebenarnya AI dapat digunakan untuk menampilkan keindahan dari keragaman di era modern, dengan menampilkan karya seni Renaisans paling ikonik di dunia yang dibuat ulang dengan beragam tokoh berpengaruh.

Kampanye lukisan Renaisans untuk memerangi standar kecantikan beracunLukisan Renaisans dalam bentuk AI/Foto: Instagram.com/heyestrid

Kampanye tersebut didirikan oleh Estrid, sebuah merek pisau cukur inklusif. Kampanye ini muncul setelah penelitian dari Estrid menemukan bahwa 61 persen individu telah mengalami prasangka atau pengucilan sebagai akibat dari identitas mereka, menyebutkan bentuk tubuh dan penampilan luar sebagai alasan utama munculnya perasaan ini.

Kampanye lukisan Renaisans untuk memerangi standar kecantikan beracun
Kampanye The Human Project Estrid/Foto: Instagram.com/heyestrid

Proyek visual ini bertujuan untuk tidak hanya menghadapi penghilangan rambut tubuh yang mencolok di seluruh karya seni, tapi juga untuk mendekati kurangnya keragaman yang kita lihat di dalamnya. Meskipun dipuji sebagai beberapa karya paling berpengaruh dalam dunia sejarah seni, kampanye tersebut meminta bantuan para visioner modern untuk memperbarui gambar, dengan maksud untuk menciptakan pandangan yang lebih toleran terhadap keragaman tubuh dalam seni dan budaya arus utama.

The Human Renaissance Project merupakan bagian dari karya Estrid untuk mendefinisikan kembali norma kecantikan, memperjuangkan komunitas yang terpinggirkan, dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Penelitian dari merek perawatan diri etis ini telah menyoroti bahwa 84 persen orang berpikir bahwa industri kecantikan tidak perlu biner dan eksklusif, karena akan menambah kecemasan dan kesepian yang sudah dihadapi oleh individu minoritas.

Kampanye lukisan Renaisans untuk memerangi standar kecantikan beracun
Kampanye The Human Renaissance Project/Foto: Instagram.com/heyestrid

"Karya seni Renaisans digembar-gemborkan karena keindahannya, namun keindahan yang dirayakan dijaga dalam batas-batas yang sangat ketat. Pada kenyataannya, kita tahu keindahan datang dalam banyak bentuk yang menakjubkan, indah, dan sempurna. Dengan bekerja bersama berbagai visioner perintis, lukisan Renaisans telah diciptakan kembali untuk menampilkan manusia dalam bentuknya yang paling indah dan alami," kata Caroline Borelius, Director of Brand Marketing di Estrid.

"Kami berharap dapat menunjukkan bahwa semua tubuh itu indah, dan pantas menjadi pusat perhatian dalam seni. The Human Renaissance menandai langkah selanjutnya dalam perjalanan berkelanjutan kami untuk memerangi norma kecantikan yang sudah ketinggalan zaman dan memberi individu panutan yang dapat mereka identifikasi secara otentik," lanjutnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE