
Kamu Punya 1 dari 3 Jenis Sifat Perfeksionis Ini? Kelola dengan Cara yang Tepat!

Semua orang pasti ingin memberikan hasil terbaik dalam pekerjaannya. Banyak yang beranggapan bahwa melakukan upaya semaksimal mungkin dapat menciptakan kepuasan untuk diri sendiri maupun orang lain. Namun, ada kalanya keinginan untuk mengupayakan yang terbaik dapat memunculkan pikiran bahwa segala sesuatunya harus dikerjakan secara sempurna untuk menghindari kegagalan. Hal ini yang disebut dengan sifat perfeksionis.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Thomas Curran dari University of Bath menyebutkan bahwa perfeksionis merupakan kombinasi dari standar yang terlampau tinggi dan evaluasi yang keras terhadap individu. Hmm...kira-kira apa saja ya jenis-jenis sifat perfeksionis dan bagaimana cara menghadapinya? Berikut ini Beautynesia akan memaparkan selengkapnya di bawah ini. Yuk, simak bersama!
Self oriented perfectionism
Jenis sifat perfeksionis yang pertama ini adalah sifat perfeksionis di mana seseorang menaruh ekspektasi tinggi kepada diri sendiri. Namun, begitu ekspektasi yang dibuat tidak tercapai, seseorang akan cenderung menyalahkan diri dan bersikap keras kepada dirinya sendiri.
Socially prescribed perfectionism
Sifat perfeksionis berikut ini merupakan sifat di mana seseorang berpikir bahwa orang lain menaruh ekspektasi terhadap dirinya. Jika seseorang gagal memenuhi standar, maka ia berpikir bahwa orang lain akan menghakiminya. Agar tidak dicemooh atau dikritik, sebisa mungkin seseorang akan berusaha bersikap sempurna padahal mungkin tidak ada orang di sekitarnya yang menaruh ekspektasi tinggi terhadap dirinya.
Other oriented perfectionism
Berlawanan dengan self oriented perfectionism yang menetapkan standar yang tidak realistis kepada diri sendiri, other oriented perfectionism membuat seseorang menetapkan standar kepada orang lain di sekitarnya. Kemudian, jika orang lain tidak berhasil memenuhi standar yang ditetapkan, maka ia akan mencemooh atau mengkritik individu lain tersebut.
Jika aku memiliki salah satu dari tiga jenis sifat perfeksionis ini, bagaimana cara mengelolanya?
Sifat perfeksionis ini sebetulnya bisa dikelola sedemikian rupa untuk menciptakan keseimbangan antara melakukan kinerja yang baik dan kondisi pikiran yang stabil. Berikut ini adalah cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola sifat perfeksionis:
Akuilah bahwa kegagalan bukan sebuah kelemahan
![]() kegagalan bukanlah kelemahan/photo by yasin yusuf on unsplash |
Ketakutan akan kegagalan dan mindset yang kompetitif dapat membuat kamu lebih rentan mengalami stress. Hal ini tentu melelahkan secara fisik maupun mental. Daripada memikirkan kemungkinan hasil akhir yang gagal, coba untuk memikirkan pelajaran apa yang bisa kamu petik dari setiap pekerjaan yang dilakukan dan menikmati prosesnya.
Rencanakan ulang goalsmu menjadi goals yang realistis dan mudah diraih
![]() rencanakan ulang goals/photo by alexa williams on unsplash |
Jika kamu memiliki goals yang besar, tentu itu bagus untuk meningkatkan produktivitas. Namun, ada kalanya goals yang terlalu besar membuatmu kewalahan untuk mewujudkannya sehingga timbul rasa bersalah karena kamu berpikir telah gagal. Maka dari itu, cobalah memecah goals besarmu menjadi beberapa goals kecil yang lebih realistis. Dengan begitu, kamu akan berfokus pada perkembangan keahlian dan kepribadianmu.
Merayakan pencapaian kecil yang telah dicapai
![]() merayakan pencapaian kecil/photo by ben white on unsplash |
Terakhir, jangan lupa untuk mengapresiasi dirimu karena sudah bekerja keras. Jangan lupa juga untuk mengevaluasi hal-hal yang sudah kamu lakukan dan apa saja yang perlu dipelajari lagi sehingga kamu dapat mengelola sifat perfeksionismu dengan lebih baik.