Kita tentu tahu tentang sulitnya menjalani kehidupan baru sebagai seorang ibu. Namun, siapa yang pernah memikirkan tekanan dan depresi yang dialami oleh ayah. Entah itu kurang tidur, kekhawatiran tentang kondisi finansial, tanggung jawab baru, atau perubahan dinamika hubungan, ayah juga memiliki banyak hal untuk dipikirkan.
Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu pikirkan tentang depresi yang dialami para ayah setelah memiliki anak.
Ayah/ Sumber: Freepik.com |
1. Depresi pada ayah baru
Jumlah pria yang mengalami depresi pada tahun pertama setelah menjadi ayah ternyata cukup besar. Menjadi ayah untuk pertama kalinya dapat menjadi sangat rentan. Satu dari sepuluh calon ayah juga akan mengalami depresi selama kehamilan pasangannya.
2. Depresi pascakelahiran pada pria sering kali tidak terdiagnosis
Waktu puncak depresi pascanatal pada pria adalah tiga hingga enam bulan setelah kelahiran. Seperti halnya depresi pascanatal pada ibu, kondisi ini sering kali tidak terdiagnosis. Gejalanya bisa sangat mirip dengan stres sehari-hari karena memiliki bayi yang baru lahir.
Depresi pada ayah/ Sumber: Freepik.com |
3. Perubahan hormonal dapat berperan
Seperti halnya ibu, perubahan hormon mungkin membuat depresi pascanatal pada ayah lebih mungkin terjadi. Perubahan hormon ini dapat berupa perubahan testosteron, estrogen, kortisol, vasopresin, dan prolaktin yang tanpa disadari juga berubah pada tubuh pria pada periode setelah bayi mereka lahir.
4. Depresi pascakelahiran pada ayah lebih mungkin terjadi jika ibu juga mengalami depresi pascakelahiran
Jika salah satu dari kamu mengalami kesulitan kesehatan emosional atau mental, kemungkinan besar yang lainnya juga. Dari sejumlah pria dengan pasangan yang depresi, 24% hingga 50% juga mengalami depresi pada dirinya sendiri.
5. Berbagai faktor dapat membuat para ayah lebih mungkin mengalami depresi setelah melahirkan
Ayah yang berusia di bawah 25 tahun lebih mungkin mengalami depresi pascanatal dibandingkan dengan ayah dengan usia yang lebih tua. Namun, usia bukanlah satu-satunya faktor risiko depresi pascanatal pada pria. Faktor risiko utama lainnya termasuk riwayat depresi dan kecemasan; tekanan keuangan, dan kondisi keluarga.
Bayi baru lahir/ Sumber: Freepik.com |
Faktor lain yang membuat depresi pascanatal pada pria lebih mungkin terjadi dapat berupa masalah kurang tidur, penyalahgunaan atau ketergantungan narkoba; dan perasaan tidak didukung oleh pasangannya.
Apapun itu, kamu harus mewaspadai risiko depresi yang mungkin terjadi pada pria. Pastikan untuk selalu terbuka dengan pasanganmu apapun perasaan yang kamu alami. Jika kamu merasa ini sudah mengganggu, lakukan konsultasi dengan ahlinya untuk mendapatkan konseling.