Kesepian Bisa Memicu Kematian hingga 40 Persen, Lebih Berisiko dari 15 Batang Rokok Sehari! Sudah Tahu?
Sebagian dari makhluk di dunia pasti pernah merasakan yang namanya kesepian, bukan? Banyak hal yang membuat seseorang merasa dalam kesendirian. Ada yang seringkali menyebut bahwa orang yang kesepian adalah mereka yang suka menyendiri. Padahal tidak selamanya begitu. Kesepian dan suka menyendiri memiliki makna yang berbeda.
Tahukah Beauties bahwa ada penelitian yang menyebut potensi negatif dari kesepian jauh lebih tinggi dibandingkan mengonsumsi 15 batang rokok per hari. Kok bisa? Merokok memang sudah jelas akan memberikan dampak negatif pada kesehatan perokok pasif maupun aktif. Tapi bagaimana dengan kesepian?Â
Suka menyendiri bukan berarti kesepian
![]() Kesepian adalah adanya perasaan sendirian/Foto: pexels.com/Matthew Odedele |
Acapkali orang berpikir dan mengklaim, orang yang menyendiri adalah orang yang kesepian. Benarkah(?) Tidak semuanya, Beauties.Â
Kesepian bukan satu-satunya alasan seseorang menyendiri. Terkadang, mereka yang menyendiri hanya ingin memberikan ruang diskusi untuk dirinya sendiri, mencari inspirasi, atau sekedar me-recharge energinya yang telah habis terkuras. Sementara, kesepian merujuk pada adanya perasaan sendirian dan keinginan untuk menjadi bagian dari masyarakat lagi.Â
Hillary Ammon, PsyD, asisten profesor psikiatri klinis Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania mengungkapkan bahwa kesepian adalah adanya perasaan sendirian dan berbeda dengan isolasi sosial. Baginya isolasi sosial adalah kurangnya hubungan sosial dengan orang lain.Â
Dalam hal itu, orang yang berinteraksi dengan orang lain setiap hari, baik di rumah maupun di tempat kerja, masih bisa merasa kesepian. Mereka mungkin kekurangan hubungan sosial yang lebih bermakna karena adanya keterbatasan tertentu.
Risiko kesepian lebih tinggi dari konsumsi 15 batang rokok sehariÂ
US National Library of Medicine National Institutes of Health menyebut bahwa kesepian adalah kondisi yang lebih berbahaya dibanding merokok 15 batang sehari.Â
Dokter Ahli Bedah Umum Amerika Serikat, Dr Vivek Murthy, pun menyatakan hal yang sama. Dr. Murthy menyebut ada 6 hal yang memungkinkan seseorang mengalami kematian dini. Penyebab kematian dini yang dimulai dari skala kecil ada pada polusi udara yang buruk, obesitas, ketidakaktifan fisik, mengonsumsi 6 minuman beralkohol setiap hari, merokok hingga 15 batang sehari, dan terakhir kurangnya koneksi sosial.
Merujuk Journal of Epidemiology and Community Health bertajuk 'Is Social Isolation as Bad for Health as Smoking 15 Cigarettes per Day? Findings from Two Large Prospective UK Cohorts', mengonsumsi 15 batang rokok sehari sama halnya memberikan risiko kematian 4-5 kali lipat dari yang tidak mengonsumsinya.
Dampak dari kesepian
Kesepian tidak hanya dialami oleh kaum lansia melainkan orang dewasa/Foto: pexels.com/Liza Summer
Munculnya rasa kesepian dalam diri perlu diperhatikan. Sebab, kesepian yang berkepanjangan akan menimbulkan implikasi kesehatan yang kronis seperti penurunan kesehatan mental, fisik, dan kematian dini. Masih merujuk Journal of Epidemiology and Community Health, kesepian menjadi penyebab kematian sekitar 30-40%.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), risiko jangka panjang dari kesepian adalah:
- Penurunan kognitif
- Depresi
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Obesitas
- Alzheimer
- Sistem kekebalan tubuh yang melemah
- Kematian dini
Kesepian: bukan lagi pada lansia
Mengutip detikEdu, sebuah penelitian menyatakan 80% mahasiswa mengalami perasaan kesepian di beberapa titik sepanjang karier akademisnya. Berdasarkan penelitian ini kita paham, saat ini kesepian tidak hanya identik dengan kaum lansia yang sudah ditinggal pasangan atau anak melainkan usia dewasa.
Jadi setelah ini, yuk isi hari-harimu dengan kegiatan menyenangkan Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
