Kisah Galina Diakonenko, Melahirkan di Zona Perang hingga Mengungsi Bersama Bayi Berusia 7 Hari!

Camellia Quinita Ramadhani | Beautynesia
Selasa, 18 Oct 2022 22:30 WIB
Kisah Galina Diakonenko, Melahirkan di Zona Perang hingga Mengungsi Bersama Bayi Berusia 7 Hari!
Galina Bersama Keluarga Kecilnya/Foto: Insider/KidScape

Peperangan antara Rusia dan Ukraina telah memasuki bulan ke-7. Serangan demi serangan terus dilancarkan pasukan Vladimir Putin. Korban berguguran baik dari warga sipil dan tentara dari kedua negara.

Di depan layar bisa disaksikan ribuan bangunan porak poranda. Di setiap puing yang tersisa, tersimpan berbagai cerita yang tak pernah diharapkan oleh rakyat Ukraina sebelumnya.

Salah satunya adalah kisah dari Galina Diakonenko, seorang perempuan berusia 42 tahun yang harus menghadapi berbagai kesulitan kala melahirkan di zona perang. Kepada Insider, Galina menceritakan awal mula perang mengusik ketenangannya.

Saat pertama bom-bom Rusia berjatuhan di dekat rumahnya di kawasan Mykolaiv, Galina dan suaminya, Yevhen, sangat mencemaskan keadaan bayi dalam kandungan Galina yang baru berusia delapan bulan. Terlebih, beredar kabar bahwa jembatan di dekat rumah mereka akan menjadi sasaran tembak pasukan Rusia berikutnya. Di atas segalanya, sepasang suami istri ini juga mengkhawatirkan kondisi anak sulung mereka yang sedang berkuliah di universitas lokal, Alina Hryschuk (21).

Galina dan Putrinya Sofiyka/Foto: Insider/KidScape
Galina dan Putrinya Sofiyka/Foto: Insider/KidScape

Beruntung Galina pernah menjadi sukarelawan di salah satu lembaga amal besutan Amerika Serikat, KidSave, yang kemudian berkontribusi menyelamatkan ribuan keluarga ke tempat pengungsian yang lebih aman. Alina lalu menjadi salah satu dari mereka. Namun, sayangnya Galina belum boleh dievakuasi lantaran kandungannya sangat rapuh.

Dilansir dari laman Insider, Galina mengatakan bahwa anjuran dokter saat itu tidak membolehkannya mengungsi karena kecelakaan kecil sangat rentan bagi keselamatan ibu dan bayi. Bahkan, plasenta dari kandungan Galina dikatakan bisa robek kapan saja. Untuk itu, sementara waktu Galina dan Yehven mengungsi di ruang bawah tanah seorang pastur dari gereja mereka bersama tiga puluh jemaat lainnya.

Setelah beberapa waktu mengungsi, Galina kemudian melahirkan buah hati keduanya di rumah sakit di Mykolaiv pada tanggal 6 April 2022. Putri yang lahir di zona perang itu dinamai Sofiyka. Dokter meminta Galina untuk menunggu selama 10 hari sebelum memutuskan untuk mengungsi di tempat yang lebih jauh dan lebih aman.

Galina Bersama Pengungsi/Foto: Insider/KidSaveGalina Bersama Bayinya/Foto: Insider/KidSave

Namun, belum genap 10 hari menunggu, Rusia sudah membombardir pabrik kimia di dekat rumah sakit tempat Galina singgah. Dengan penuh tekanan menghadapi teror Rusia, Galina merasa terlalu bahaya bagi mereka untuk menetap di Mykolaiv. Akhirnya, Galina meminta KidSave untuk membawanya ke tempat pengungsian Alina ketika Sofiyka baru berusia 7 hari.

Selama berjam-jam di dalam kendaraan, melampaui perjalanan sepanjang 1000 kilometer, Galina dirundung perasaan yang campur aduk. Ia senang karena akan segera berkumpul dengan Alina. Di sisi lain, ia tidak menampik rasa khawatir pada suaminya yang menurut hukum darurat militer dilarang dievakuasi dan harus turut berjuang melawan Rusia.

Galina Bersama Keluarga Kecilnya/Foto: Insider/KidScape
Galina Bersama Keluarga Kecilnya/Foto: Insider/KidScape

Setelah melalui masa-masa penuh tantangan dengan kandungannya, akhirnya Galina bisa berkumpul dengan Alina bersama Sofiyka. Hari-hari begitu berbeda di pengungsian, terutama dengan absennya Yehven dalam keseharian mereka. Galina dan putrinya hanya bisa berkomunikasi melalui FaceTime setiap harinya. Yehven sempat mengunjungi keluarganya di pengungsian selama 3 hari, namun harus segera kembali ke medan perang.

Meski keluarga mereka belum bisa selalu berkumpul seperti sediakala, kelahiran Sofyka memberi semangat bagi kedua orangtuanya untuk bertahan. Setelah bertahun-tahun mencoba menerima bahwa ia tak akan bisa memberi adik bagi Alina, nyatanya keajaiban itu datang di saat-saat sulit.

Galina masih menunggu keajaiban selanjutnya yang lebih besar bagi negaranya. Begitupun ratusan orang tua lain yang ada di Ukraina.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE