Kisah Perempuan Jutawan 36 Tahun Bangun "Ladang Cuan" Sendiri, dari FOMO bisa Jadi Kaya Raya

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 09 Jan 2024 12:30 WIB
Membuat Workshop
Farnoosh Torabi/ Foto: Instagram.com/farnooshtorabi

Ada banyak cara untuk menambah pendapatan. Namun untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, kita harus mengambil kesempatan dengan tepat. Bagaimana jika kesempatan tidak kunjung datang? Bagi Farnoosh Torabi, perempuan 36 tahun penulis buku A Healthy State of Panic, ia membuat kesempatannya sendiri.

Sosok jutawan muda itu membagikan kisah suksesnya melalui CNBC Make It. Ketika belum ada pekerjaan yang berhasil menambah penghasilannya secara signifikan, ia melakukan cara lain. Ini dia kisahnya sampai menemukan "ladang cuan" miliknya sendiri.

Dorongan FOMO

Di usia 30-an, Torabi tak luput dari rasa fear of missing out atau FOMO. Orang-orang di sekitarnya berhasil melipat ganda pemasukan melalui virtual courses atau investasi. Mengolah website yang penah dijajal Torabi tidak disukainya.

Dengan dorongan FOMO yang ia rasakan, ia mengatur strategi bisnis lain. Ia ingin bergumul di bidang courses (kurus), berinteraksi langsung dengan audiens, mengatur jadwalnya sendiri, dan menentukan caranya sendiri untuk menghasilkan uang.

Punya Personal Branding

Farnoosh Torabi

Farnoosh Torabi/ Foto: Instagram.com/farnooshtorabi

Torabi pun mulai membangun “ladang cuan”, dimulai dengan personal branding. Berbekal pengalaman sebagai produser, guru, sutradara, dan presenter, ia juga berbicara tentang keuangan dalam podcast So Money dan menulis buku finansial, A Healthy State of Panic: Follow Your Fears to Build Wealth, Crush Your Career, and Win at Life. Pengalaman tentang FOMO yang menjadi faktor pendorong diubah menjadi fokus ilmu yang ingin dibagikan. Ia pun membangun namanya sendiri.

Membuat Workshop

Farnoosh Torabi

Farnoosh Torabi/ Foto: Instagram.com/farnooshtorabi

Namun jika ada pekerjaan yang berhasil membawanya ke titel “jutawan”, yaitu workshop yang dibuatnya. Sudah membangun nama untuk dirinya sendiri sebagai penasihat keuangan, ia pun mengeksekusi gol berikutnya: berinteraksi langsung dengan audiens. Workshop bersifat intim sehingga fokus perorangan diusungnya dan berhasil sold out dengan cepat. Mereka yang sudah datang pun memberi ulasan baik dan menyebarluaskan workshop ke teman-temannya

Dengan workshop interaktif ini, Torabi berhasil meraup keuntungan lebih besar dibandingkan online course karena audiens rela membayar lebih untuk interaksi langsung dalam workshop keuangan. Bahkan tiket yang dijual seharga 12 ribu USD per bangku ludes terjual.

Kisahnya bisa jadi inspirasimu untuk mendapat penghasilan tambahan, bukan?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE